Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Resiko Petugas Ktp-E Ketika Hadapi Orang Sakit Jiwa

INT 
Mediaapakabar.com-Kepala Disdukcapil Kota Banjarmasin Khairul Saleh mengatakan, tantangan petugasnya dalam merekam data langsung para warga yang sakit jiwa. Saleh menyampaikan ada anggotanya kena tampar.

"Banyak yang mengamuk ketika kita rekam sidik jarinya, bahkan ada yang kena tampar, maklumlah kan mereka sakit jiwa, tidak mengapa," ungkapnya menceritakan pengalaman anak buahnya di lapangan, ibarat dilansir Antara sebagaimana disadur dari Kumparan pada Senin (7/1/2019).

Menurut dia, pelayanan pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) tidak hanya bagi warga yang normal, namun juga mereka yang sedang mengalami sakit jiwa mempunyai hak.

"Setiap warga Indonesia wajib mempunyai kartu identitas, yakni, e-KTP, jadi kita layani mereka ini juga," kata Saleh.

Menurut dia, pelayanan bagi warga yang mengalami sakit jiwa ini dilakukan jemput bola.

"Kita datangi rumah mereka, ya, terpaksa ada sedikit paksaan melakukannya, kan harus ada foto dan rekam sidik jari, kadang kala petugas kita ikut kena tampar ketika melaksanakan itu, karena harus berhasil," ujar dia.

Sebab, ujar Khairul Saleh, surat identitas itu sangat penting bagi mereka untuk mendapat pelayanan pengobatannya.

"Masuk RS jiwa kan tidak sanggup atas nama perwakilannya, contohnya nama ayahnya, harus nama bersangkutan, makanya kita buatkan, bagaimana pun caranya," bebernya.

Sejauh ini, kata dia, sudah puluhan orang absurd sanggup mereka rekam data pribadinya untuk pembuatan KTP-el tersebut layaknya warga normal.

"Pokoknya asal ada permintaan, kita datangi," katanya.

Saleh menyampaikan dari jumlah penduduk Banjarmasin sekitar 600 ribu jiwa, sudah 90 persen lebih datanya terekam untuk pembuatan e-KTP. Kendala yang dihadapi institusinya, kata Saleh, ialah problem pencetakan e-KTP karena minmnya ketersediaan blanko.

"Jadi mohon dimaklumi jikalau tidak cepat selesai, hanya sanggup KTP-e sementara, alasannya ialah blanko yang minim, hanya diprioritaskan dulu yang sangat penting, contohnya untuk buat paspor atau lulus CPNS, karena wajib mempunyai segera," ujarnya. (*/dani)