Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gapensi Curhat Puluhan Ribu Kontraktor Bangkrut Akhir Tak Kebagian Proyek

Infrastruktur. Foto: Warta Ekonomi
Mediaapakabar.com - Jumlah kontraktor swasta nasional tergabung Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) mengalami penyusutan tajam.

Saat ini, jumlah anggota sekitar 35 ribu, padahal sebelumnya di kisaran 70 ribu-hingga 80 ribu anggota.

"Kisarannya 35 ribuan sekarang, dulu kisaran 70-80 ribu. Kaprikornus memang turunnya drastis," kata Wakil Ketua Umum III Bambang Rahmadi ibarat yang dilansir detikFinance, Senin (7/1/2019).

Bambang menjelaskan, turunnya jumlah anggota sebab banyaknya proyek pemerintah yang melalui denah penugasan. Proyek-proyek itu kebanyakan bernilai besar sehingga diambil oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Diambil BUMN rata-rata pelabuhan besar memang, porsi beton, pancang besar, peralatan yang besar sehingga terlibat tidak padat karya," katanya.

Bukan hanya itu, ia mengatakan, pemanfaatan dana desa juga turut memangkas jumlah anggota. Sebab, dana desa dikelola oleh tempat dan proyeknya tidak terkontrak.

"Dana desa tidak dikontrakan tapi dikelola desa. Sementara APBD kurang, APBN kurang. Yang ada proyek-proyek besar, dam, tol, yang besar, pelabuhan besar oleh BUMN," terangnya.

Menurut Bambang, 95% anggota Gapensi merupakan kontraktor skala kecil. Lalu, sebanyak 3% skala menengah dan 2% skala besar.

"Akibatnya kontraktor jikalau yang nggak sanggup kerjaan, nggak register kembali. Itu yang menyebabkan anggota turun drastis. Mudah-mudahan 2019 porsi kecil agak meningkat, berarti anggota bergairah," ujarnya. (AS)