Curhatan Traveler Domestik Alasannya Yaitu Tarif Pesawat Mahal
Kepada Yth
Bapak Menteri Perhubungan
Dengan hormat,
Beberapa hari terakhir ini kami melihat bahwa terjadi kenaikan harga tiket pesawat yang benar benar asing gilaan. Kenaikan harga tiket pesawat dua kali lipat dari harga biasa.
Pada awalnya kami beranggapan bahwa kenaikan ini sebab menyambut natal dan tahun gres atau peak season, tetapi tampaknya kenaikan berlanjut terus bahkan untuk pembelian jauh jauh hari bulan maret pun harga tiket sangat tinggi.
Yang menciptakan kami sangat kecewa ialah bahwa Bapak menyebabkan kami masyarakat Indonesia yang merupakan Pasar Domestik dan nota bene warga indonesia yang tergolong kedalam negara lower middle income country sebagai sasaran pendapatan bagi maskapai penerbangan. Sementara untuk penerbangan ke luar negeri dengan jam penerbangan yang sama harga tiket hanya 50 % dari harga penerbangan domestik dengan jam dan jarak yang relatif sama. Padahal standar keamanan penerbangan luar negeri relatif lebih tinggi dibandingkan tingkat keamanan penerbangan domestik.
Saya sendiri yang berkerja sebagai profesional mencicipi berat dengan pembiayaan yang mahal ini, apalagi dengan anggota masyarakat lain yang berpendapatan pas pasan.
Sebagai Pembanding bagi Bapak
Jakarta Padang, 1 jam 30 menit
Lion diatas Rp 1 juta
Garuda sekitar Rp 2 juta
Jakarta Singapore 1 jam 30 menit
Lion dan Air Asia sekitar Rp 400 sd 500 rb
Penerbangan Full service Rp 1 jutaan
Jakarta Kuala Lumpur
Lion Air sekitar Rp 500.ribuan
Penerbangan Full Service sekitar Rp 1 jutaan.
Kami yakin kenaikan harga tiket tersebut sangat tidak masuk akal sebab hanya dibebankan kepada penerbangan lokal dan domestik. Kami meminta semoga Bapak Menteri Perhubungan sebagai regulator meninjau lagi kenaikan tiket pesawat terbang.
Satu hal lagi yang mengatakan ketidak berpihakan bapak menteri perhubungan adalah, selain kenaikan tiket pesawat, juga penerapan harga bagasi yang sungguh sungguh tidak murah untuk penerbangan LCC. Kontrovesial sekali Penerbangan Murah domestik harga tiketnya setara dengan Penerbangan Full Service keluar negeri
Kami berharap Bapak Presiden memperhatikan hal ini dan menegur Bapak Menteri Perhubungan dan jikalau perlu memberhentikan sebab terang jelas hal ini akan menghipnotis suasana kampanye Presiden ketika ini. Selain itu kenaikan tiket pesawat sanggup disalah tafsirkan sebagai ketidak berpihakan kepada rakyat yang dalam kondisi susah ketika ini, diakui atau tidak diakui.
Tentu saja kami tidak berharap balasan sederhana dari Bapak Menteri contohnya balasan " jikalau tidak punya uang jangan terbang" Kami mengharapkan balasan yang memihak kepada rakyat dan memperhatikan kesulitan rakyat.
Jakarta, 9 Januari 2019
Patrianef Patrianef
Traveler Domestik
Sumber http://mobildanmotorbekas.blogspot.com/
Bapak Menteri Perhubungan
Dengan hormat,
Beberapa hari terakhir ini kami melihat bahwa terjadi kenaikan harga tiket pesawat yang benar benar asing gilaan. Kenaikan harga tiket pesawat dua kali lipat dari harga biasa.
Pada awalnya kami beranggapan bahwa kenaikan ini sebab menyambut natal dan tahun gres atau peak season, tetapi tampaknya kenaikan berlanjut terus bahkan untuk pembelian jauh jauh hari bulan maret pun harga tiket sangat tinggi.
Yang menciptakan kami sangat kecewa ialah bahwa Bapak menyebabkan kami masyarakat Indonesia yang merupakan Pasar Domestik dan nota bene warga indonesia yang tergolong kedalam negara lower middle income country sebagai sasaran pendapatan bagi maskapai penerbangan. Sementara untuk penerbangan ke luar negeri dengan jam penerbangan yang sama harga tiket hanya 50 % dari harga penerbangan domestik dengan jam dan jarak yang relatif sama. Padahal standar keamanan penerbangan luar negeri relatif lebih tinggi dibandingkan tingkat keamanan penerbangan domestik.
Saya sendiri yang berkerja sebagai profesional mencicipi berat dengan pembiayaan yang mahal ini, apalagi dengan anggota masyarakat lain yang berpendapatan pas pasan.
Sebagai Pembanding bagi Bapak
Jakarta Padang, 1 jam 30 menit
Lion diatas Rp 1 juta
Garuda sekitar Rp 2 juta
Jakarta Singapore 1 jam 30 menit
Lion dan Air Asia sekitar Rp 400 sd 500 rb
Penerbangan Full service Rp 1 jutaan
Jakarta Kuala Lumpur
Lion Air sekitar Rp 500.ribuan
Penerbangan Full Service sekitar Rp 1 jutaan.
Kami rakyat biasa merasa terjatuh di himpit tangga dalam kondisi begini. Selain itu di tengah situasi kampanye Pilpres begini tentu saja ada perasaan tidak puas masyarakat terhadap pemerintahan ketika ini. Karena rakyat tidak sanggup membedakan mana yang peranan pemerintah mana yang peranan maskapai.
Kami yakin kenaikan harga tiket tersebut sangat tidak masuk akal sebab hanya dibebankan kepada penerbangan lokal dan domestik. Kami meminta semoga Bapak Menteri Perhubungan sebagai regulator meninjau lagi kenaikan tiket pesawat terbang.
Satu hal lagi yang mengatakan ketidak berpihakan bapak menteri perhubungan adalah, selain kenaikan tiket pesawat, juga penerapan harga bagasi yang sungguh sungguh tidak murah untuk penerbangan LCC. Kontrovesial sekali Penerbangan Murah domestik harga tiketnya setara dengan Penerbangan Full Service keluar negeri
Kami berharap Bapak Presiden memperhatikan hal ini dan menegur Bapak Menteri Perhubungan dan jikalau perlu memberhentikan sebab terang jelas hal ini akan menghipnotis suasana kampanye Presiden ketika ini. Selain itu kenaikan tiket pesawat sanggup disalah tafsirkan sebagai ketidak berpihakan kepada rakyat yang dalam kondisi susah ketika ini, diakui atau tidak diakui.
Tentu saja kami tidak berharap balasan sederhana dari Bapak Menteri contohnya balasan " jikalau tidak punya uang jangan terbang" Kami mengharapkan balasan yang memihak kepada rakyat dan memperhatikan kesulitan rakyat.
Jakarta, 9 Januari 2019
Patrianef Patrianef
Traveler Domestik
Sumber http://mobildanmotorbekas.blogspot.com/