Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tahap Proses Normalisasi 2

1. Bentuk-Bentuk Normalisasi  

Normalisasi data yakni proses yang berkaitan dengan model data relasional untuk mengorganisasi himpunan data dengan ketergantungan dan keterkaitan yang tinggi atau erat. Hasil dari proses normalisasi yakni tabel–tabel data dalam bentuk normal (normal form), yaitu tabel–tabel data yang terhindar dari dua hal yaitu: 
  • Pengulangan informasi. 
  • Potensi inkonsistensi data pada operasi pengubahan. 
Terdapat enam bentuk normal (normal form) dalam teknik normalisasi data, keenam bentuk tersebut yakni :
  1. Bentuk Normal Tahap pertama (1st  Normal Form) 
  2. Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form) 
  3. Bentuk Normal Tahap Ketiga (3rd Normal Form) 
  4. Bentuk Normal Boyce - Code (BCNF) 
  5. Bentuk Normal Tahap Keempat (4rd Normal Form) 
  6. Bentuk Normal Tahap Kelima  (4rd Normal Form) 


2. Proses-Proses Normalisasi Data 

Dalam proses normalisasi, data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis menurut persyaratan tertentu ke beberapa tingkat. Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana hingga memenuhi bentuk yang optimal. Langkah-langkah yang dilakukan dalam melaksanakan normalisasi data diperlihatkan dalam gambar dibawah ini: 

 Normalisasi data yakni proses yang berkaitan dengan model data relasional untuk mengorga Tahap Proses Normalisasi 2

3. Boyce Code Normal Form (BCNF) 

BCNF merupakan bentuk normal sebagai perbaikan terhadap 3NF. Suatu kekerabatan yang memenuhi BCNF selalu memenuhi 3NF, tetapi tidak untuk sebaliknya. Suatu kekerabatan yang memenuhi 3NF belum tentu memenuhi BCNF. Karena dalam bentuk 3 NF masih memungkinkan terjadi anomali.

Sebuah tabel dikatakan memenuhi BCNF jikalau untuk semua ketergantungan fungsional dengan notasi X -> Y, maka X harus merupakan candidate key pada tabel tersebut. Jika tidak demikian, maka tabel tersebut harus didekomposisi menurut ketergantungan fungsional yang ada, sedemikian hingga X menjadi candidat key dari tabel–tabel hasil dekomposisi.  Contoh tabel yang tidak memenuhi BCNF :

Ditentukan tabel A = (E, F, G, H, I) dan berlaku ketergantungan fungsional, yaitu :
E, F -> G, H, I
F, G -> H, I
Disini tabel A tidak memenuhi BCNF sebab ada X yang bukan candidat key, yaitu F, G
sehingga F, G -> H, I.
Sedangkan E, F yakni candidat key sebab E, F -> G, H, I
Karena terdapat 2 ketergantungan fungsional maka semoga tabel A tidak memenuhi BCNF maka tabel tersebut harus didekomposisikan menjadi :
A1 = (E, F, G) dengan ketergantungan fungsional E, F -> G
A2 = (F, G, H, I) dengan ketergantungan fungsional F, G -> H, I

Contoh lain untuk bentuk ini yakni tabel SEMINAR berikut, kunci primernya yakni no_peserta dan  kode_seminar, dengan perkiraan bahwa :
Peserta sanggup mengambil 1 atau 2 seminar.
Setiap seminar membutuhkan 2 instruktur.
Setiap penerima dibimbing oleh salah satu dari 2 pelatih seminar.
Setiap pelatih boleh hanya membimbing 1 seminar saja.
Pada rujukan kekerabatan berikut, no_peserta dan kode_seminar menunjukkan seorang instruktur.

 Normalisasi data yakni proses yang berkaitan dengan model data relasional untuk mengorga Tahap Proses Normalisasi 2

Bentuk kekerabatan SEMINAR yakni memenuhi bentuk normal ketiga (3NF), tetapi tidak BCNF sebab Kode_seminar masih bergantung fungsi pada instruktur, jikalau setiap pelatih sanggup mengajar hanya pada satu seminar.  Kode_seminar bergantung fungsi pada satu atribut bukan superkey menyerupai yang disyaratkan oleh BCNF. Maka kekerabatan SEMINAR harus didekomposisi menjadi dua relasi, yaitu kekerabatan pengajar dan seminar_instruktur, menyerupai berikut ini :
Pengajar   : (Nama_instruktur, Kode_seminar) dan
Seminar_instruktur  : (No_peserta, Nama_instruktur)


4. Bentuk Normal Tahap ke empat (4th Normal Form) 

Suatu  tabel relasional dikatakan dalam bentuk normal keempat (4NF) jikalau memenuhi beberapa ketentuan sebagai berikut : Bila dan hanya bila telah berada dalam bentuk BCNF  dan tidak adamultivalued dependency nontrivial. Multivalued dependency (MVD) digunakan dalam bentuk normal keempat (4NF).  Dependensi ini digunakan untuk menyatakan  korelasi satu ke bantak (one tomany).

Setiap atribut di dalamnya tidak mengalami ketergantungan pada banyak nilai atau dengan kalimat lain, bahwa semua atribut yang mengalami ketergantungan pada banyak nilai yakni bergantung secara fungsional (functionally dependency).

Berikut ini yakni salah satu rujukan tabel relasi0nal yang belum memenuhi 4NF :

Relasi tersebut menggambarkan mengenai dosen yang mengajar matakuliah tertentu dengan isi matakuliah yang bersangkutan. Contoh tabel dibawah ini menjelaskan dua dosen yang mengajar pengenalan komputer, yaitu Budi dan Sanjaya.


Adapun isi matakuliah Pengenalan Komputer yakni Dasar Komputer, Pengenalan Pengolahan Kata dan Pengenalan Lembaran Kerja. Relasi berikut ini menunjukkan kekerabatan yang telah dinormalisasikan menurut kekerabatan sebelumnya.Langkah selanjutnya guna memenuhi syarat bentuk normal tahap 4), maka kekerabatan tersebut diatas sanggup didekomposisi menjadi dua kekerabatan sebagai berikut :
Matakuliah_dosen  : (Matakuliah, Dosen)
Matakuliah_isi :  (Matakuliah, Isi)


5. Bentuk Normal Tahap Kelima (5th Normal Form) 

Bentuk normal 5NF terpenuhi jikalau tidak sanggup mempunyai sebuah lossless decomposition menjadi tabel-tabel yg lebih kecil. Jika 4 bentuk normal sebelumnya dibuat menurut functional dependency, 5NF dibuat menurut konsep join dependence. Yakni apabila sebuah tabel telah didekomposisi menjadi tabel-tabel lebih kecil, harus sanggup digabungkan lagi (join) untuk membentuk tabel semula, sehingga bentuk normal kelima disebut juga sebagai Projection Join Normal Form (PJNF).Suatu tabel memenuhi bentuk normal 5rdNF jikalau dan hanya jikalau Kerelasian antar data dalam kekerabatan tersebut tidak sanggup direkonstruksi dari struktur kekerabatan yang memuat atribut yang lebih sedikit.

Sebagai contoh: terdapat korelasi dealer yaitu suatu perusahaan biro kendaraan. Dalam hal ini biro mempunyai sejumlah produk kendaraan. Tabel relasional dibawah ini menjelaskan kekerabatan tabel dealer, kendaraan dan distributor.


Relasi tersebut telah memenuhi dependensi gabungan, Sehingga kekerabatan tersebut sanggup didekomposisi menjadi tiga buah kekerabatan yaitu :

  • Deal_Dist (Dealer_Distributor). 
  • Dist_Kend (Distributor_Kendaraan). 
  • Deal_Kend (Dealer_Kendaraan). 
Gabungan ketiga kekerabatan tersebut akan membentuk kekerabatan Dealer-DistributorKendaraan (DDK) dan adonan ketiganya. Kemungkinan proyeksitabel relasional tersebutakan menghasilkan suaturelasi antara yang salah, namum ketiganya akan menghasilkan kekerabatan sesuai aslinya. Gambar dibawah ini menjelaskan tabel relasional Dealer-Distributor-Kendaraan (DDK).


6. Efek Normalisasi 

Pada kenyataannya, penerapan normalisasi juga mengakibatkan dampak samping yang tidak diharapkan, yaitu :

  1. Proses dekomposisi kekerabatan akan mengakibatkan munculnya duplikasi rinci data pada atribut kunci penghubung (foreign key). 
  2. Dekomposisi kekerabatan membuka kemungkinan tidak terpenuhi integritas refernsial (referential integrity) dalam basis data. 
  3. Dekomposisi kekerabatan akan menghasilkan semakin banyak jumpak kekerabatan baru, sehingga mengakibatkan inefisiensi proses menampilkan kembali data-data dari dalam basis data. 
  4. Adanya batasan penerapan pada beberapa DBMS untuk ukuran computer pribadi/PC, berkaitan dengan batas maksimal kekerabatan yang sanggup dibuka secara bersamaan.  


Rangkuman 

Normalisasi data yakni proses yang berkaitan dengan model data relasional untuk mengorganisasi himpunan data dengan ketergantungan tinggi. Hasil dari proses normalisasi yakni tabel data dalam bentuk normal. Terdapat enam bentuk normal tabel yaitu:

  1. Bentuk Normal Tahap pertama (1st NF). 
  2. Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd NF). 
  3. Bentuk Normal Tahap Ketiga (3rd NF). 
  4. Bentuk Normal Boyce - Code (BCNF). 
  5. Bentuk Normal Tahap Keempat (4rd NF). 
  6. Bentuk Normal Tahap Kelima  (4rd NF) 


BCNF merupakan bentuk normal sebagai perbaikan terhadap 3NF. Suatu kekerabatan yang memenuhi BCNF selalu memenuhi 3NF, tetapi tidak untuk sebaliknya. Suatu kekerabatan yang memenuhi 3NF belum tentu memenuhi BCNF. Karena dalam bentuk 3 NF masih memungkinkan terjadi anomali.

Suatu  tabel relasional dikatakan dalam bentuk normal keempat (4NF) jikalau memenuhi beberapa ketentuan sebagai berikut :

  1. Bila dan hanya bila telah berada dalam bentuk BCNF  dan tidak ada multivalued dependency nontrivial.
  2. Multivalued dependency (MVD) digunakan dalam bentuk normal keempat (4NF). 
  3. Dependensi ini digunakan untuk menyatakan korelasi one to many.
Bentuk normal 5NF terpenuhi jikalau tidak sanggup mempunyai sebuah lossless decomposition menjadi tabel-tabel yg lebih kecil. Jika 4 bentuk normal sebelumnya dibuat menurut functional dependency, 5NF dibuat menurut konsep join dependence.

Penerapan normalisasi mengakibatkan dampak samping yang tidak diharapkan,yaitu :

  1. Proses dekomposisi kekerabatan akan mengakibatkan munculnya duplikasi rinci data pada atribut kunci penghubung (foreign key). 
  2. Dekomposisi kekerabatan membuka kemungkinan tidak terpenuhi integritas refernsial (referential integrity) dalam basis data. 
  3. Dekomposisi kekerabatan akan menghasilkan semakin banyak jumpak kekerabatan baru, sehingga mengakibatkan inefisiensi proses menampilkan kembali data-data dari dalam basis data. 
  4. Adanya batasan penerapan pada beberapa DBMS untuk ukuran computer pribadi/PC, berkaitan dengan batas maksimal kekerabatan yang sanggup dibuka secara bersamaan