Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Alat Bantu Pemodelan Konseptual Data (Power Designer)

Pengenalan Alat Bantu (Tools) Power Designer 

PowerDesigner  yaitu software tools dengan pendekatan model driven yang dipakai untuk untuk menyelaraskan bisnis dan Teknologi informasi. Tools ini merupakan enterprise modelling yang membantu mengimplementasikan Enterprise Architecture dan membawa lingkungan administrasi metadata yang besar lengan berkuasa untuk siklus hidup pengembangan aplikasi.   

PowerDesigner ini menggabungkan beberapa teknik pemodelan standar menyerupai UML, Business Process Modeling dan pemodelan data. Dalam implementasinya perangkat lunak ini sanggup dipakai secara bahu-membahu dengan lingkungan pengembangan terkemuka seperti. NET, Workspace, PowerBuilder, Java, Eclipse. Perangkat lunak ini sanggup dipakai untuk menciptakan model analisis bisnis dan proses desain formal untuk siklus pengembangan perangkat lunak tradisional. Dan bekerja dengan semua RDBMSs modern. PowerDesigner menyediakan satu set unik dari pemodelan perusahaan beberapa tools atau alat yang menyatukan teknik standar dan notasi dari Business Process Modeling, Data Modeling dan pemodelan aplikasi UML  dengan fitur canggih lainnya. Tools ini dipakai untuk membantu pengguna dalam menganalisis, merancang, membangun, memelihara aplikasi dengan memakai rekayasa perangkat lunak praktis. PowerDesigner yaitu tools pemodelan perangkat lunak sistem perusahaan berbasis grafis yang gampang dipakai dan menyediakan beberapa kemudahan antara lain: 
  • Pemodelan terintegrasi melalui metodologi dan notasi standar seperti: Data (entity atau relasi),  sistem Bisnis (BPMN, BPEL, ebXML), pemodelan aplikasi aplikasi (UML)  
  • Pembuatan isyarat porgam secara otomatis melalui template yang sanggup diadaptasi dengan SQL (mendukung lebih dari 50 didukung DBMS), Java pogramming, framework .NET 
  • Kemampuan untuk melaksanakan reverse engineering yang besar lengan berkuasa dalam mendokumentasikan dan memperbarui sistem yang ada  
  • Merupakan Sebuah solusi repositori perusahaan dengan keamanan yang besar lengan berkuasa dan kemampuan untuk membantu pengembangan versi multi-user  


Ragam Model dalam Power Designer 

PowerDesigner tidak memaksakan satu metodologi proses rekayasa perangkat lunak tertentu. Setiap perusahaan sanggup menerapkan alur kerja sendiri , mendefinisikan tanggung jawab dan tugas , menggambarkan alat apa alat yang digunakan, validasi yang dibutuhkan , dan dokumen apa yang akan diproduksi pada setiap langkah dalam proses. Sebuah tim pengembangan akan terdiri dari multiple user role termasuk analist bisnis, analist data dan desainer, database administrator, pengembang, dan penguji, yang masing-masing akan memakai kombinasi yang berbeda dari komponen PowerDesigner. Power designer memiliki beberapa jenis alat yang dipakai untuk menciptakan pemodelan yang dilakukan oleh: Business Analysts, Data analysts, Database Administrators, Developers, Team Leaders dan Testers. Beberapa model dalam power designer yang sanggup dipakai antara lain ialah : 
  1. Model Persyaratan (Requirements Model / RQM) Analist Bisnis sanggup mendefinisikan kebutuhan bisnis, yang sanggup disempurnakan menjadi persyaratan teknis memakai Persyaratan Model ( RQM ). RQM menggambarkan daftar definisi proyek dan menjelaskan  fitur apa harus dilaksanakan selama proses pembangunan, dan siapa yang bertanggung jawab. Persyaratan ini menempel pada setiap objek dalam salah satu model lain untuk melacak di mana, dan bagaimana mereka terpenuhi . 
  2. Proses Model Bisnis (Bussiness process Model / BPM). Analis bisnis sanggup memilih proses bisnis tingkat untuk menggambarkan sistem yang ada dan sanggup mensimulasikannya untuk mengurangi waktu dan sumber daya. BPM menggambarkan proses bisnis dan sebagai alat desain yang mengidentifikasi kebutuhan bisnis, mengatur dalam hirarki, menampilkan proses secara grafis dan  menghasilkan komponen dalam bahasa proses menyerupai BPEL4WS atau Sybase Unwired Orchestrator. 
  3. Model Data Konseptual (Conceptual Data Model atua CDM) merupakan representasi platform-independen dari sistem, memperlihatkan pandangan aneh struktur basis data. Melalui CDM struktur data real dinormalisasi menjadi korelasi satu ke satu, satu kebanyak, banyak-ke-banyak atau  korelasi super atau sub-tipe, dan menyediakan pandangan yang terang dari data bisnis di seluruh sistem Hal ini menciptakan sistem isu yang sanggup diakses untuk pengguna bisnis, arsitek sistem, dan analis bisnis. 
  4. Physical Data Model ( PDM ). Setelah struktur data didefinisikan, Database Administrator sanggup mengoptimalkan, denormalize dan menciptakan database memakai PDM. PDM merupakan representasi dari database faktual dan obyek terkait yang berjalan pada server melalui isu lengkap mengenai struktur data fisik, menyerupai tabel, kolom, referensi, trigger, prosedur, view dan indeks. PDM sanggup dipakai untuk menghasilkan semua isyarat database 50 RDBMSs yang didukung . PDM sanggup dibentuk dengan reverse engineering dari basis data melalui koneksi database (ODBC). PDM dan CDM sanggup memastikan bahwa implementasi selesai sama persis dengan persyaratan sistem yang sebenarnya. 
  5. Model data logis (Logical Data Model / LDM ) merupakan versi RDBMS khusus yang independen dariPDM.Model ini dipakai sebagai jembatan antara CDM dan PDM. Melalui LDM memungkinkan sistem analist untukk menuntaskan korelasi banyak - ke-banyak,  korelasi super atau sub tipe, denormalisasi struktur basis data dan memilih indeks tanpa memakai RDBMS tertentu. 
  6. Model Likuiditas Informasi (ILM). Jika pengguna bertanggung jawab untuk replikasi database maka sanggup memakai Model Likuiditas Informasi (ILM). Model ini  menyediakan representasi global replikasi isu dari database sumber ke satu atau beberapa remote database. 
  7. Object-Oriented Model (OOM) dipakai untuk menciptakan pemodelan berbasis obyek yang memakai diagram standar UML  dan notasi yang  mewakili obyek-obyek  dan interaksinya. Model ini  sanggup dipakai untuk menghasilkan isyarat agenda dalam bahasa Java,. NET dan bahasa pemrograman lainnya.   
  8. XML Model (XSM) dipakai untuk menciptakan pemodelan grafis untuk struktur yang komplek dari file XML tampilan diagram pohon dalam model ini memperlihatkan pandangan global dan skematis dari semua elemen dokumen, dan jenis model yang  dipakai untuk menghasilkan DTD, dan XSDs eksklusif dari PDM atau OOM. 
  9. Model bebas (Free model/FEM). Model ini dipakai untuk menciptakan diagram yang  menjelaskan arsitektur sistem dan aplikasi, skenario use case aplikasi, diagram alur, dan model grafis lainnya. 
 yaitu software tools dengan pendekatan model driven yang dipakai untuk untuk menyelara Alat Bantu Pemodelan Konseptual Data (Power Designer)