Pengenalan Sql 2
Menghapus Tabel Dengan Query
Sebuah table yang tidak dipakai lagi sanggup dihapus dari suatu file database dengan perintah query. Seperti halnya menghapus suatu field dalam suatu tabel maka Format penulisan untk menghapus tabel ialah :
DROP {TABLE NamaTabel | INDEX NamaIndex ON Indextable}
Keterangan :
Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam melaksanakan pembatalan tabel:
- Sebelum tabel dihapus, Anda harus menutup terlebih dahulu tabel tersebut.
- Suatu tabel yang telah dihapus tidak sanggup dikembalikan ibarat semula.
- Data record yang ada pada tabel yang dihapus juga akan terhapus.
- Tidak ada pesan/persetujuan terlebih dahulu selama proses pembatalan tabel dilaksanakan.
Pemakaian Constraint
Constraint merupakan istilah yang dipakai untuk menerapkan Integritas Data (Data Integrity) pada suatu database. Integritas Data merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan kebenaran data di dalam suatu file database. Sedapat mungkin integritas data tetap dijaga melalui beberapa kegiatan, antara lain:
- Validasi field secara individual
- Verifikasi satu field melalui field lainnya
- Validasi data dari tabel satu ke tabel lainnya
- Verifikasi bahwa transaksi berjalan sukses dari awal sampai akhir
- Integritas Entitas, untuk menerapkan integritas pada tingkat Entity (Tabel), biar setiap Instances (Record\Baris) pada suatu Entity bersifat Unique yang disebut sebagai Primary Key sehingga sanggup dibedakan antara yang satu dengan lainnya. Hubungan antara primary key dan foreign key menyatakan apakah sebuah baris tabel sanggup diubah atau dihapus.
- Integritas Domain, untuk menerapkan integritas pada tingkat Kolom (field) biar nilai yang diisikan pada Kolom (field) tersebut berada di antara nilai-nilai yang diinginkan.
- Integritas Referential untuk menerapkan integritaspada tingkat Referensi dengan memakai Primary Key untuk memastikan sinkronisasi antara “Parent” dan “Child Tables” (antara Primary Key dan Foreign Key). Sebuah Foreign Key tidak sanggup dimasukkan ke dalam sebuah tabel, jikalau Primary Key tidak ada atau belum ada.
Constraint Primary Key
Primary Key disebut sebagai “Constraint” dengan tujuan untuk menjaga integritas data, yaitu bahwa sebuah Primary Key dihentikan memiliki “Duplikat” dan secara otomatis tidak “Null”. Bentuk penulisan Constraint Key secara umum:
CONSTRAINT NamaConstraint{PRIMARY KEY (Primary1 [, Primary2 [...] ] ) }
Keterangan :
Berikut format penulisan constraint Primary Key pada tabel MHS dengan Primary Key NIM dimana penulisannya diletakkan sehabis field NIM dan tipe datanya, yaitu:
Create Table MHS ( NIM TEXT(7) Constraint PK_NIM Primary Key, NAMA TEXT(25), ALAMAT TEXT(40), TGL_LAHIR DATETIME)
Penulisan nama Primary Key dengan PK_NIM memiliki makna PK ialah Primary Key dan NIM ialah nama field kunci.
Altrernatif lain penulisan Constraint dengan Primary Key NIM dimana constraintnya diletakkan pada bab terakhir:
Create Table MHS (
NIM TEXT(7),
NAMA TEXT(25),
ALAMAT TEXT(40),
TGL_LAHIR DATETIME,
Constraint PK_NAMA Primary Key (NIM) )
Penulisan Primary Key dengan banyak field:
Create Table MHS ( NIM TEXT(7),
NAMA TEXT(25),
ALAMAT TEXT(40),
TGL_LAHIR DATETIME,
Constraint PK_MHS Primary Key (NIM, NAMA) )
Sedang jikalau Anda ingin menambahkan Primary Key pada tabel yang sudah terbentuk tetapi belum memiliki Primary Key, format penulisannya ibarat berikut:
Alter Table MHS Add Constraint PK_NIM2 Primary Key (NIM)
Constraint Unique
Nilai Unique dipakai untuk menjamin bahwa nilai dalam satu field ialah “Tunggal” (tidak memiliki duplikat). Beberapa perbedaaan antara Constraint Primary Key dan Constraint Unique:
Format penulisan Constraint Unique secara umum:
CONSTRAINT NamaConstraint {UNIQUE (Unique1 [, Unique2 [, …] ] ) }
Keterangan :
Contoh format penulisan constraint Unique dengan Unique NIM:
Create Table MHS (
NIM TEXT(7)Constraint UN_NIM Unique,
NAMA TEXT(25), A
LAMAT TEXT(40),
TGL_LAHIR DATETIME )
Alternatif lain penulisan Constraint Unique untuk field NAMA:
Create Table MHS (NIM TEXT(7), NAMA TEXT(25), ALAMAT TEXT(40), TGL_LAHIR DATETIME, Constraint UN_NAMA Unique (NAMA) )
Untuk penulisan Constraint Unique dengan multifield:
Create Table MHS (NIM TEXT (7), NAMA TEXT(25), ALAMAT TEXT(40), TGL_LAHIR DATETIME, Constraint UN_MHS Unique (NIM, NAMA) )
Bila ingin menambahkan Constraint Unique pada tabel yang sudah terbentuk tetapi belum memiliki file Unique:
Alter Table MHS Add Constraint UN_NIM Unique (NIM)
Constraint Not Null
Bentuk penulisan umum Constraint Not Null:
NamaField NOT NULL
Contoh format penulisan Constraint Not Null dengan field NIM yang dipasang Not Null:
Create Table MHS (NIM TEXT(7) Not Null, NAMA TEXT(25), ALAMAT TEXT(40), TGL_LAHIR DATETIME)
Default penetapan seluruh field yang dibentuk pada suatu tabel ialah Null (kosong), artinya Anda diperbolehkan untuk tidak mengisi suatu field, meskipun field tersebut bersifat Unique. Tetapi jikalau field yang bersangkutan berfungsi sebagai Primary Key, maka field tersebut dihentikan kosong.
Constraint Foreign Key
Foreign Key (FK) ialah field pada sebuah tabel yang pertanda bahwa field tersebut ialah Primary Key pada tabel yang lain. Untuk memperjelas makna perhatikan sketsa berikut ini.
Tabel A
Pada skenario di atas, record (173, XXX) pada tabel B tidak sanggup dihapus alasannya rujukan dari 173, fild 4 di Tabel A masih ada. Untuk sanggup menghapus record tersebut, maka hapus dulu semua record di filed 4 pada tabel A yang memiliki nilai 173. Foreign Key harus menunjuk ke Primary Key atau Unique pada tabel lain. Format penulisan Constraint Foreign Key:
CONSTRAINT NamaConstraint {FOREIGN KEY (Ref1[ , Ref2[ , … ] ] ) REFERENCES TabelForeign [ (Field1Foreign [ , Field2Foreign [ , … ] ] ) ] }
Keterangan :
Contoh dari format penulisan constraint Foreign Key pada tabel JUAL dengan Primary Kd_trans dengan tabel rujukan JENIS dengan field kunci Kode. Pertamatama buat tabel yang dipakai sebagai rujukan yaitu tabel JENIS dengan field Kode dan Nama, ibarat pada teladan berikut ini:
Create Tabel JENIS (Kode Text(5) Constraint PK_Kode Primary Key, Nama Text(50) )
Selanjutnya sanggup dibentuk tabel gres dengan nama JUAL dimana tabel ini dibnetuk dengan merujuk tabel yang sudah ada yaitu tabel JENIS. Untuk merujuk dipakai perintah “References” ibarat teladan berikut ini:
Create Table JUAL (No_Trans Text(7), Tgl_trans Date, Kd_Trans Text(5), Jml_Trans Long, Constraint F_Jual Foreign Key (Kd_Trans) References JENIS (Kode) )
Jika kode barang yang diinputkan pada tabel JUAL tidak ada di tabel JENIS maka proses input data akan ditolak, hal ini dikarenakan nilai dari field “Kd_Trans” sudah direferensikan ke field “Kode” yang ada di tabel JENIS.
Gambar dibawah ini menjelaskan 7 Pesan yang Menyatakan Pembatalan Proses Input Data pada Tabel JUAL yang Dilakukan dari Datasheet dan Pesan yang Menyatakan Pembatalan Proses Input Data pada Tabel JUAL yang Dilakukan dengan Query
Kelebihan pemakaian Constraint Foreign Key ialah pada tabel rujukan terdapat tanda plus (+) di paling kiri dari masing-masing recordnya, tanda ini menyatakan bahwa record-record tersebut telah direferensikan ke tabel lain. Lakukan klik pada tanda plus maka akan ditampilkan record-record dari hasil referensi. Gambar dibawah ini menjelaskan Data-data yang Direferensikan ke Kode Barang EL123
Rangkuman
SQL (Structured Query Language) ialah sebuah bahasa yang dipakai untuk mengakses data dalam software DBMS. Bahasa ini merupakan bahasa standar yang dipakai dalam administrasi basis data relasional. Saat ini hampir semua server basis data mendukung bahasa ini untuk melaksanakan pengelolaan datanya. Instruksi – isyarat atau pernyataan SQL sanggup dikelompokkan menjadi 5 kelompok DDL, DML, DCL,pengendali transaksi dan pengendali programatik.
Data Definition Language (DDL merupakan kelompok perintah yang berfungsi untuk mendefinisikan atribut-atribut database, table, atribut (kolom), batasanbatasan terhadap suatu atribut serta korelasi antar table. Yang termasuk dalam kelompok DDL ini ialah : 1) CREATE untuk membuat table ataupun indeks 2). ALTER untuk mengubah struktur table 3) DROP untuk menghapus table ataupun indeks.
Kode agenda dalam bahasa SQL untuk membuat tabel, view dan kekerabatan antar tabel sanggup dibentuk secara oromatis (generate script SQL) dari diagram PDM memakai alat bantu software power designer. Hasil dari generate script SQL ialah sebuah file dengan ekstensi (*.sql). Selanjutnya script SQL tersebut sanggup di-execute pada DBMS sesuai dengan sasaran database yang telah ditentukan sebelum proses generate script SQL.