Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Arsitektur Aplikasi Basis Data

Definisi Arsitektur Aplikasi Basis Data 

Pengertian Arsitektur pada umumnya terkait dengan rancangan suatu bangunan atau gedung. Sebelum membangun sebuah rumah seorang akhli gambar harus menciptakan gambar arsitekturnya. Dari gambar rancangan rumah tersebut seorang developer sanggup membangun rumah tersebut. Konsep tersebut sanggup pula diterapkan untuk membangun aplikasi basis data.  

Arsitektur aplikasi basis data menjelaskan rancangan dasar aplikasi basis data yang akan dibangun. Arsitektur basis data menggambarkan diagram interaksi antara komponen-komponen penyusun sistem administrasi basis data. Komponen-komponen tersebut mencakup perangkat hardware, software, jaringan komputer,pengguna dan lain-lain Berdasarkan arsitekturnya aplikasi sistem administrasi basis data (SMBD) dibedakan menjadi beberapa macam antara lain yaitu sebagai berikut : 
  1. SMBD terpusat (CDBMS). Pada sistem ini semua proses utama dan fungsi sistem administrasi basis data sepert user application programs dan user interface programs berada secara terpusat di satu komputer berkecepatan dan kapasitas tinggi (main frame). pengguna mengakses basis data memakai terminal komputer. 
  2. SMBD terdistribusi (DDBMS) Pada sistem ini data disimpan pada beberapa daerah (site), setiap daerah diatur dengan suatu DBMS  yang sanggup berjalan secara independent. Perangkat lunak dalam sistem ini akan mengatur pendistribusian data secara transparan. 
  3. SMBD paralel. Dalam Sistem administrasi basis data  ini memakai beberapa prosesor dan disk yang dirancang untuk dijalankan secara paralel dan simultan. sistem ini dipakai untuk memperbaiki kinerja dari DBMS

Dari tiga ragam jenis SMBD diatas terdapat beberapa model arsitektur aplikasi SMBD. Perkembangan Arsitektur SMBD cukup pesat dan cepat dengan mengikuti demam isu yang sejalan dengan kemajuan arsitektur sistem komputer dan teknologi isu dan komunikasi. Beberapa ragam jenis arsitektur aplikasi SMBD tersebut antar lain ialah : 
  1. Arsitektur Teleprocessing  
  2. Arsitektur  File-Server Architecture 
  3. Arsitektur  Singgle tier  
  4. Arsitektur  two-tier client/server 
  5. Arsitektur  three-tier client/server.  
  6. Arsitektur  N-tier client/server.  
  7. Paralel arsitektur  


Centralized Database Manajemen Sistem (CDBMS) 

Pada sistem ini semua proses utama dan fungsi sistem administrasi basis data sepert user application programs dan user interface programs berada secara terpusat di satu komputer berkecepatan dan kapasitas tinggi (main frame). pengguna mengakses basis data memakai terminal komputer. 

Arsitektur DBMS telah mengikuti demam isu sejalan dengan kemajuan arsitektur sistem komputer.  Permulaan arsitektur DBMS dimulai dgn  bentuk Arsitektur DBMS Terpusat (Centralized DBMS Architecture). Pada arsitektur ini dipakai komputer main  frame yg menyediakan semua proses utama  menyerupai fungsinya pada DBMS (user application programs & user interface programs). 

Bentuk arsitektur terpusat ini menggambarkan pengaksesan terminalterminal komputer (client) pada komputer server, berupa display isu dan kontrol saja, alasannya yaitu pada terminal komputer tidak memungkinkan mempunyai resource yang lebih. Seiring perkembangan teknologi dan turunnya harga hardware, banyak terminal user digantikan dengan PC, akan tetapi DBMS masih ditempatkan terpusat (Application jadwal execution & user interface processing ditempatkan pada satu mesin). Gambar dibawah ini menjelaskan  Arsitektur Centralized Database administrasi Sistem (CDBMS)

 Pengertian Arsitektur pada umumnya terkait dengan rancangan suatu bangunan atau gedung Arsitektur Aplikasi Basis Data


Distributed Database Manajemen Sistem (DDBMS) 

DDBMS mempunyai satu logikal basis data yang dibagi ke dalam beberapa fragment. Dimana setiap fragment disimpan pada satu atau lebih komputer dibawah kontrol dari DBMS yang terpisah dengan mengkoneksi komputer memakai jaringan komunikasi. DDBMS memungkinkan direplikasi dan alokasi penyimpanan disembunyikan sehingga tidak diketahui pengguna. Pada sistem ini data disimpan pada beberapa daerah (site), setiap daerah diatur dengan suatu DBMS  yang sanggup berjalan secara independent. Perangkat lunak dalam sistem ini akan mengatur pendistribusian data secara transparan. Setiap site mempunyai kemampuan untuk mengakses seruan pengguna pada data lokal dan juga bisa untuk memproses data yang disimpan pada komputer lain yang terhubung dengan jaringan. Pengguna mengakses basis data terdistribusi dengan memakai dua aplikasi yaitu aplikasi lokal dan aplikasi global, sehingga DDBMS mempunyai karakteristik yaitu : 
  • Kumpulan dari data logik yang dipakai bersama-sama 
  • Data di bagi menjadi beberapa fragment 
  • Fragment mungkin mempunyai copy ( replika ) 
  • Fragment / replika nya di alokasikan pada yang digunakan 
  • Setiap site berafiliasi dengan jaringan komunikasi 
  • Data pada masing-masing site dibawah pengawasan DBMS 
  • DBMS pada setiap  site sanggup mengatasi aplikasi lokal, secara otonomi 
  • Masing-masing DBMS berpastisipasi paling tidak satu global aplikasi.

Tigal hal penting yang harus terdapat pada basis data terdistribusi yaitu : 
  • Independensi data terdistribusi : pemakai tidak perlu mengetahui dimana data berada (merupakan pengembangan prinsip independensi data fisik dan logika). 
  • Transaksi terdistribusi yang atomic : pemakai sanggup menulis transaksi yang mengakses dan mengubah data pada beberapa daerah menyerupai mengakses transaksi 
  • Transparansi basis data terdistribusi semoga terlihat sistem ini menyerupai basis data tersentralisasi. Hal Ini mengacu pada prinsip dasar dari DBMS (Date,1987b). Transparansi memperlihatkan fungsional yang baik untuk pengguna tetapi mengakibatkan banyak permasalahan yang timbul dan harus diatasi oleh DDBMS. 
Terdapat dua tipe basis data terdistribusi yaitu 
  • Homogen : yaitu sistem dimana setiap daerah menjalankan tipe DBMS yang sama 
  • Heterogen : yaitu sistem dimana setiap daerah yang berbeda menjalankan DBMS yang berbeda, baik Relational DBMS (RDBMS) atau non relational DBMS.

Beberapa laba penggunaan DDBMS 
  1. Merefleksikan bentuk dari struktur organisasi. Suatu organisasi mempunyai sub organisasi di lokasi yang tersebar di beberapa tempat, sehingga basis data yang digunakan  tersebar sesuai lokasi dari sub organisasi tersebut. 
  2. Penggunaan bersama dan lokal otonomi. Distribusi secara geografis dari sebuah organisasi sanggup terlihat dari data terdistribusinya, pengguna pada setiap site sanggup mengakses data yang disimpan pada site lain. Data sanggup dialokasikan erat pengguna pada sebuah site, sehingga mempunyai kontrol terhadap data dan secara konsekuen sanggup memperbaharui dan mempunyai kebijakkan untuk data tersebut. DBA global mempunyai tanggung jawab untuk semua sistem. Umumnya sebagian dari tanggung jawab tersebut di serahkan kepada tingkat lokal, sehingga DBA lokal sanggup mengatur lokal DBMS secara otonomi. 
  3. Keberadaan data yang ditingkatkan. Pada DBMS yang tersentralisasi kegagalan pada suatu site akan mematikan seluruh operasional DBMS. Namun pada DDBMS kegagalan pada salah satu site, atau kegagalan pada hubungan komunikasi sanggup menciptakan beberapa site tidak sanggup di akses, tetapi tidak  menciptakan operasional DBMS  tidak sanggup dijalankan.  
  4. Keandalan ditingkatkan. Sebuah basis data sanggup direplikasi ke dalam beberapa fragmen sehingga keberadaanya sanggup di simpan di beberapa lokasi. Jika terjadi kegagalan dalam pengaksesan data pada suatu site  alasannya yaitu jaringan komunikasi terputus maka site yang ingin mengakses data tersebut sanggup mengakses site yang tidak mengalami kerusakan. 
  5. Kinerja yang ditingkatkan. Sebuah data ditempatkan pada suatu site dimana data tersebut banyak diakses pengguna. Hal ini mempunyai dampak yang baik untuk paralel DBMS yaitu mempunyai kecepatan dalam pengkasesan data yang lebih baik dibandingkan dengan basis data tersentralisas.i Setiap site hanya menangani sebagian dari seluruh basis data, mengakibakan perbedaan pada pelayanan CPU dan I/O menyerupai yang di karakteristikan pada DBMS tersentralisasi. 
  6. Ekonomi. Grosch's Law menyatakan daya listrik dari sebuah komputer  di   hitung menurut  biaya  yang   dihabiskan dari penggunaan peralatannya, 3 kali biaya peralatan, 9 kali dari daya listrik . Sehingga lebih murah jika membuat sebuah sistem yang terdiri dari beberapa mini komputer yang mempunyai daya yang sama kalau dibandingkan dengan mempunyai satu buah super komputer. Oleh alasannya yaitu itu lebih efektif untuk menambah beberapa workstation untuk sebuah jaringan dibandingkan dengan memperbaharui sistem mainframe. Potensi yang juga menekan biaya yaitu menginstall aplikasi dan menyimpan basis data yang dibutuhkan secara geografi sehingga mempermudah operasional pada setiap situs. 
  7. Perkembangan modular. Dalam sistem terdistribusi lebih gampang untuk menangani ekspansi. Site gres sanggup di tambahkan ke suatu jaringan tanpa mempengaruhi operational site yang ada. Penambahan ukuran basis data sanggup ditangani dengan menambahkan pemrosesan dan daya tampung penyimpanan pada suatu jaringan.  
Kelemahan atau kekurangan DDBMS yaitu :
  1. Kompleksitas. Pada DDBMS yang dipakai yaitu replikasinya, yang orisinil tidak dipakai untuk operasional. Hal ini untuk menjaga reliabilitas dari suatu data. Hal ini juga menimbulkan persoalan yang sangat kompleks dimana DBA harus sanggup menyediakan pengaksesan dengan cepat, keandalan dan keberadaan basis data yang up to date. Jika hal itu tidak terpenuhi, akan terjadi penurunan kinerja, keandalan dan kerberadaan dari DBMS tersebut. 
  2. Biaya. Meningkatnya kompleksitas DDBMS berarti biaya untuk  perawatan lebih besar dibandingkan dengan DBMS tersentralisasi, menyerupai biaya untuk menciptakan jaringan, biaya komunikasi yang berjalan, orang-orang andal dalam penggunaan, pengaturan dan pengawasan dari DDBMS. 
  3. Keamanan. Pada DBMS tersentralisasi, pengaksesan data lebih terkontrol. Sedangkan pada DDBMS bukan hanya replikasi data yang harus di kontrol tetapi jaringan juga harus sanggup di kontrol keamanannya. Pengontrolan Integritas lebih sulit Kesatuan basis data yang mengacu pada keabsahan dan kekonsistenan dari data yang disimpan. Kesatuan biasanya di ekspresikan pada batasan, dimana berisi hukum untuk basis data yang dihentikan diubah. Membuat batasan  untuk integrity, umumnya memerlukan pengaksesan ke sejumlah data yang sangat besar  untuk mendefinisikan batasan tersebut, namun hal ini tidak termasuk di dalam operasional update itu sendiri. Dalam DDBMS, komunikasi dan biaya pemrosesan yang dibutuhkan untuk menciptakan suatu batasan integrity mungkin tidak diperbolehkan.