Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Arsitektur Aplikasi Basis Data 2

Teleprocessing Arsitektur 

Teleprocessing ialah suatu arsitektur tradisional untuk multi-user system, dimana sebuah CPU terhubung dengan beberapa workstation. Pada Arsitektur ini semua pemrosesan dikerjakan dalam batasan fisik komputer yang sama. 

 Teleprocessing ialah suatu arsitektur tradisional untuk multi Arsitektur Aplikasi Basis Data 2

Terminal untuk pemakai berjenis 'dumb', yang tidak sanggup berfungsi sendiri dan masing-masing dihubungkan ke komputer pusat. Terminal-terminal tersebut mengirimkan pesan melalui subsistem pengontrol komunikasi pada sistem operasi ke aktivitas aplikasi, yang bergantian memakai layanan DBMS. Dengan cara yang sama, pesan dikembalikan ke terminal pemakai. Arsitektur ini menempatkan beban yang besar pada komputer sentra yang tidak hanya menjalankan aktivitas aplikasi  tetapi juga harus menuntaskan sejumlah pekerjaan pada terminal menyerupai format data untuk tampilan di monitor. Beberapa kelebihan arsitektur sistem basis data ini antara lain ialah : 
  1. Murahnya biaya  telekomunikasi kini ini memungkinkan terminal terminal untuk saling bekerjasama untuk membentuk real time systems. 
  2. Memungkinkan pengguna bersama–sama memakai komputer. 
  3. Komputer akan membagi waktunya bergantian untuk tiap – tiap pemakai. 
  4. Dengan time sharing systems kini ini sebuah komputer sentra sanggup melayani hingga ribuan terminal. 
  5. Semua data dan aktivitas aplikasi tersimpan di hardisk komputer pusat. 
Sedangkan Kekurangannya ialah : Membutuhkan Komputer Besar atau Mainframe yang harganya sangat mahal.


File-Server Architecture 

File Server Architecture ialah merupakan suatu  komputer server yang  dihubungkan  dengan beberapa  workstation  melalui suatu jaringan  (network). Database diletakkan pada file-server. DBMS dan aplikasi dijalankan pada  setiap workstation.  Meskipun aplikasi dan DBMS dijalankan pada setiap workstation tetapi tetap meminta file dari file server kalau diperlukan. Dengan cara ini,file server berfungsi sebagai sebuah hard disk yang dipakai secara bersamaan. 

Kelebihannya arsitektur file-server ini adalah: 
  1. Dapat membagi aneka macam jenis menyerupai dokumen, spreadsheet, gambar dan database. 
  2. File server menyimpan file-file yang dibutuhkan oleh aplikasi dan DBMS. 
  3. Aplikasi dan DBMS bekerja pada masing-masing workstation, meminta file pada file server saat dibutuhkan. 
  4. File server bertindak sebagai pengelola file dan memungkinkan klien mengakses file tersebut. 
Sedangkan Kekurangannya ialah: 
  1. Terdapat lalulintas jaringan yang besar sehingga mengakibatkan kepadatan jaringan. 
  2. Masing-masing workstation membutuhkan salinan DBMS. 
  3. Kontrol terhadap  concurrency,  recovery dan  integrity menjadi lebih kompleks sebab sejumlah DBMS mengakses file secara bersamaan. 
  4. Beban jaringan tinggi sebab tabel yang diminta akan diserahkan oleh file server ke klien melalui jaringan. 


Client-Server Architecture 

Untuk mengatasi kelemahan arsitektur file server dikembangkan arsitektur client-server.  Client-server menawarkan cara komponen  software  berinteraksi dalam bentuk sistem. Dalam hal ini server  menangani  database dan DBMS. Sementara itu Client  mengatur user interface  dan menjalankan aplikasi. 

Konsep arsitektur client/server mengasumsikan sebuah kerangka dasar (framework) yang terdiri atas banyak PC yang terhubung melalui LAN beserta tipe-tipe jaringan komputer lainnya. Suatu Client ialah mesin user yang menyediakan kemampuan user interface dan local processing. Suatu Server ialah mesin yang menyediakan aneka macam service ke mesin client (file access, printing, archiving, or database access). Ada kemungkinan suatu mesin hanya menginstall software client saja, yang lain software server, atau bahkan keduanya pada satu mesin (seperti pada gambar physical client/server sebelumnya). Dua arsitektur DBMS yang mendasari framework client/server: two-tier client/server dan three-tier client/server. 


Tugas dari komputer Client adalah: 
  1. Mengatur user Interface. 
  2. Menerima dan menilik syntax input dari user. 
  3. Membangun (Generates) undangan DB dan mengirimkannya ke server. 
  4. Memberikan respon balik ke user. 
Sedangkan kiprah dari komputer server ialah :
  1. Menerima & memroses undangan DB dari client. 
  2. Memeriksa autorisasi. 
  3. Menjamin batasan integritas data. 
  4. Menampilkan queri/proses update dan mengirimkannya ke user. 
  5. Memelihara System Catalog. 
  6. Menyediakan kontrol recovery. 
  7. Menyediakan susukan basis data yang akurat. 
Kelebihan dari sistem arsitektur client-server ini ialah :
  1. Klien bertanggung jawab dalam mengelola antar muka pemakai (mencakup logika penyajian data, logika pemrosesan data, logika hukum bisnis). 
  2. Database server bertanggung jawab pada penyimpanan, pengaksesan, dan pemrosesan database. 
  3. Otentikasi pemakai, investigasi integrasi, pemeliharaan data dictionary dilakukan pada database server. 
  4. Akses yang lebih luas terhadap database. 
  5. Meningkatkan performa dan konsistensi. 
  6. Pengurangan biaya hardware, biaya komunikasi dan beban jaringan 
Sedangkan kekurangan arsitektus sistem basis data ini ialah: Database server dituntut mempunyai kemampuan pemrosesan yang tinggi.