Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Komisioning Vfd

Tujuan Komisioning 

Tujuan utama komisioning VFD yaitu untuk menyakikan bahwa : 
  • Apakah konverter AC dan motor, telah dipasang dengan benar dan memenuhi syarat pengawatan dan standar pengawatan. 
  • Apakah kabel daya dan motor, sudah benar ukurannya, penginstalannya dan terminasinya. 
  • Apakah semua pelindung kabel daya, sudah benar dibumikan pada kedua ujungnya terhadap terminal PE pada konverter, pada motor, pada CB atau MCC. 
  • Apakah kabel kontrol, sudah benar diinstal sesuai dengan perancangan sistim kontrol. 
  • Apakah semua dukungan kabel kontrol, sudah benar dibumikan hanya pada ujungnya, layak pada sistim kontrol prosese.
  • Tidak ada kesalahan murni pada kabel pada ketika pertama kali diaktifkan. 

  Tujuan utama komisioning VFD yaitu untuk menyakikan bahwa  Komisioning VFD
Aplikasi yang Benar pada Pengesetan dan Pemilihan 

Ada kalanya semua dasar pengujian telah dilengkapi, bersama dengan lembar pengujian komisioning, VFD siap untuk diaktifkan. 

Ini direkomendasi bahwa jikalau konverter diaktifkan untuk pertama kali, kabel motor harus tidak dihubungkan selama parameter dasar diset sesudah selesai diinstal pada konverter. Ini akan menghindari dilema menyerupai mula jalan motor salah putaran, mula jalan dengan waktu akselerasi yang tinggi dan seterusnya. Ini tidak membahayakan konverter PWM alasannya pada sisi output dilengkapi dengan rangkaian terbuka. Ada kalanya inisial pengesetan dan pengujian tanpa beban telah dilengkapi, kabel motor isolasinya telah diuji dan dihubungkan untuk pengujian final komisioning tanpa beban. 


Parameter yang Benar pada Pengesetan dan Pemilihan 

VFD akan bekerja dengan benar, jikalau parameter dasar telah diset dengan benar, sanggup diubahsuaikan dengan aplikasinya. Berdasarkan parameter dasar harus diperiksa kembali, sebelum VFD dihubungkan pada beban mekanik : 

  • Tegangan harus dipilih dengan benar untuk sumber tegangan dan disesuiakan dengan motor listrik yang dihubungkan ke output. Di Indonesia, standar tegangan 380 Volt, sistim tiga phasa. Ini harus diyakinkan bahwa tegangan output Volt/Hz sudah benar sesuia dengan yang tertera pada pelat nama motor. 
  • Frekuensi harus dipilih dengan benar untuk sumber tegangan dan disesuiakan dengan motor listrik yang dihubungkan ke output. Di Indonesia, standar frekuensi 50 Hz. Ini harus diyakinkan bahwa frekuensi output Volt/Hz sudah benar sesuia dengan yang tertera pada pelat nama motor. 
  • Hubungan ke kipas pendingin harus diperiksa untuk meyakinkan bahwa sambungan transformator sudah dipilih dengan benar. 


Setelah itu, set kembali parameter yang sanggup dipilih sebagai berikut : 
  • Kecepatan maksimum : biasanya diset 50 Hz, tetapi sering kali diset pada kecepatan tinggi diubahsuaikan dengan aplikasinya. 
  • Kecepatan minimum : biasanya 0 Hz untuk pengendali pompa dan kipas, tetapi sering kali diset pada kecepatan tinggi diubahsuaikan dengan aplikasi torsi tetap. 
  • Nilai  arus motor : ini tergantung kepada ukuran motor terhadap kemampuan arus konverter. Nilai  arus konverter harus selalu sama atau lebih tinggi dari nilai arus motor. Untuk memenuhi syarat perlindungan motor, nilai arus yang benar harus dipilih. 
  • Batas arus : ditentukan oleh torsi awal motor. Jika torsi awalnya tinggi, diset diatas 150% akan menawarkan torsi awal yang tinggi. 
  • Akselerasi Waktu : ditentukan oleh kenaikan waktu dari kecepatan nol hingga maksimum. Ini harus dipilih menurut korelasi beban inersia mekanik dan jenis aplikasinya. Contoh : aplikasi pompa, akselerasi waktu harus cukup perlahan-lahan untuk mencegah tekanan air pada pipa. 
  • Dekelerasi waktu :ditentukan oleh penurunan waktu dari kecepatan maksimum hingga nol. Pengesetan ini hanya bisa diaplikasikan jikalau opsi stop dipilih. Alternatif lain biasanya dengan pengereman DC. Pada beban dengan momen inertia tinggi dilarang diset terlalu singkat. Jika dekelerasi waktu dibawah penurunan waktu yang alami pada suatu beban, tegangan DC akan naik dan menjadikan perlindungan tegangan lebih bekerja. Dekelerasi waktu hanya singkat dari pada penurunan waktu alami jikalau resistor pengereman dinamik telah dipasang. 
  • Kenaikan torsi awal :  sanggup dipilih jikalau beban mengambarkan pengereman torsi. Fitur ini harus dipakai secara hati-hati untuk mencegah kelebihan kemagnitan motor pada kecepatan rendah. Pengesetan yang terlalu tinggi akan menjadikan motor panas yang berlebihan. Hanya kenaikan torsi yang cukup harus dipilih, untuk meyakinkan bahwa VFD melampaui pengereman torsi pada beban awal. 

Banyak pengesetan yang fundamental pada VFD digital moderen. Uraian diatas sangat penting dan harus diperiksa sebelum mulai dijalankan. Parameter tetap biasanya bisa terjadi kegagalan pengesetan yang akan memungkinkan terjadi pada kebanyakan aplikasi tertentu. 

Bagaimanapun, hal ini harus diperiksa dan diatur supaya pengoperasian menjadi optimal.