Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Induksi Diri (Elektromagnetisme)

Ketika arus yang melewati sebuah kumparan berubah arah, medan magnet di sekitar dan di dalam kumparan juga berubah arahnya. Medan magnet yang berubah-ubah ini menimbulkan efek yang persis sama sebagaimana layaknya sebuah magnet yang digerak-gerakkan di bersahabat kumparan-medan ini menginduksikan arus lain  pada  kumparan.  Arus baru  yang  diinduksikan  oleh medan magnet ini  akan selalu  melawan  perubahan arus  pada  kumparan.  Efek semacam  ini,  di mana sebuah kumparan  menginduksikan arus  pada  dirirya sendiri,  disebut  sebagai  induksi-diri. Induksi diri berperan  penting  dalam  kerja  sebuah  choke (lihat  kolom  di bawah). Apabila terjadi  perubahan yang sangat  cepat  pada  arus,  seperti  misalnya  ketika  arus diputuskan  secara  mendadak dan induksi-diri  akan  menghasilkan  arus yang  sangat  besar  yang  dapat  merusak komponen-komponen  di  dalam  rangkaian. 


Jenis-jenis Induktor 

Choke Piranti  ini digunakan  untuk menahan sinyal sinyal  (AC) frekuensi-tinggi supaya tidak melewati  satu bagian  tertentu  dari  rangkaian.  Sinyal-sinyal  frekuensi rendah  atau  tegangan  DC akan  dibiarkan  lewat.  Choke nchoke  berukuran  besar  memiliki  bentuk  yang ibarat trafo,  namun  hanya  memiliki  satu  buah kumparan. Choke-choke  yang  lebih  kecil  terdiri  dari butiran butiran  atau  gelang-gelang  yang  terbuat  dari  materi ferit,  yang  dirangkaikan pada seutas  kawat  yang  membawa  sinyal-sinyal  frekuensi-tinggi. Ferit yaitu sebuah bahan  yang  mengandung besi, sehingga  materi ini berperan  sebagai  inti  yang  menyediakan saluran  bagi garis-garis gaya  magnet  di sekitar  kawat.  Terkadang, sebuah choke dibentuk dengan  cara melilitkan  kawat  pada sebuah cincin  ferit.  

Kumparan  penala:  Piranti  ini  digunakan  pada  pesawat pesawat  pemancar  dan  penerima  radio untuk  menala (tuning) rangkaian  elektronik  di dalamnya  supaya bekerja pada suatu  frekuensi  radio tertentu. Kumparan  dililitkan   pada sebuah  wadah plastik. Wadah  ini  memiliki  sebuah  inti  ferit atau  inti  keramik  debu  besi yang  dapat  diputar  keluar masuk  kumparan  untuk menala rangkaian. Dua  buah  kumparan atau lebih  dapat  dililitkan  pada sebuah  wadah  untuk  membentuk  sebuah trafo.


Motor Listrik 

Ketika  sepotong  kawat dialiri oleh  arus,  dan  kawat tersebut  berada di dalam  sebuah  medan magnet, sebuah gaya  akan bekerja dan menggerakkan  kawat. 

 Ketika arus yang melewati sebuah kumparan berubah arah Induksi Diri (Elektromagnetisme)
Arah  gerakan ini  dapat  ditentukan  dengan  memakai tangan  kiri  Anda  sedemikian rupa  sehingga  ibu  jari,  jari telunjuk  dan jari  tengah  Anda  berada  pada  posisi  tegak lurus  antara-  satu  sarna lainnya.  Selanjutnya: 
  • Tunjuklah dengan jari telunjuk (First finger) Anda ke arah yang sama dengan arah medan magnet (Field) yaitu dari utara ke selatan 
  • Tunjukan dengan jari tengah (Second finger) Anda ke arah yang sama dengan arah arus (current) 
  • Ibu jari (thuMb) Anda ketika ini menunjuk  kearah gerakan (Motion) 


Ingatlah  ketiga  arah  ini - F,  C, dan  M! Aturan  ini  dikenal sebagai  Aturan  Tangan-Kiri  Fleming. Bagaimana  sebuah motor  DC  sederhana  bekerja Gambar  yang  ada  di bawah  menggambarkan sebuah motor DC sederhana. Terdapat  sebuah  magnet permanen  yang  berfungsi  sebagai  sumber medan  magnet. Sebuah  kumparan  yang dipasangkan  pada sebuah poros  akan  berputar  di antara kutub-kutub  magnet. Kumparan  ini  diperlihatkan  hanya  memiliki  satu lilitan. Pada  motor yang sebenarnya, kumparan sanggup mempunyai beberapa ratus  lilitan. Ujung-ujung kumparan disambungkan ke sebuah komutator,  yang terdiri  dari  sepasang  lempengan  logam berbentuk setengah-cincin.  Terdapat  dua buah  sikat elastis yang  membentuk kontak-kontak  listrik  dengan kedua lempengan setengah-cincin.

 Ketika arus yang melewati sebuah kumparan berubah arah Induksi Diri (Elektromagnetisme)

Ketika  tegangan  DC diberikan ke  terminal-terminal rangkaian  motor, arus  mengalir melewati sikat  cuilan atas ke  komutator,  melewati kumparan  menuju  ke lempeng  setengah-cincin komutator  lainnya  dan balasannya kembali  ke  sikat  bagian  bawah.  Arus  mengalir  menjauhi komutator  pada bagian  atas kumparan.  Medan magnet dan arus memiliki  arah  sebagaimana terlihat  pada  diagram  di atas.  Merujuk  ke  Aturan Tangan-kiri Fleming, bagian  atas  kumparan akan terdorong  oleh  gaya  yang kemudian  menggerakkannya  ke arah  kanan.  Menerapkan hukum yang  sama terhadap  bagian  bawah  kumparan,  di mana  arus  mengalir menuju  komutator,  cuilan bawah kumparan  terdorong  ke arah  kiri.  

Kedua gaya  ini mengakibatkan  kumparan  berputar searah dengan jarum jam . Kumparan  terus  berputar  hingga  celah-celah  yang  ada  di antara kedua  lempeng  setengah-cincin  komutator  berada pada posisi  yang  sempurna berhimpitan  dengan sikat-sikat. Untuk  sekejap,  arus  akan  berhenti  mengalir.  Gaya inersia akan  menyebabkan  kumparan  tetap berputar  sampai sikat-sikat bersentuhan kembali  dengan  kedua  lempeng setengah-cincin.  Akan  tetapi,  bagian  kumparan yang  sekarang berada  di atas  masih  membawa arus  yang mengalir menjauhi komutator. Sementara,  bagian  yang ketika ini berada di bawah masih  membawa  arus  yang  mengalir  menuju komutator.  Dengan demikian, kumparan  akan  terus berputar searah  jarum  jam. Pada  motor  yang  sesungguhnya, kumparan  mempunyai sebuah  inti  yang  terdiri  dari  lapisan-lapisan  besi  (disebut sebagai  anker atau jangkar )  untuk  membantu mengalirkan  garis garis  gaya  magnet  melewati  cuilan tengah kumparan.