Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tip Dan Trik Untuk Meningkatkan Peluang Biar Paper Diterima Di Jurnal Internasional Bereputasi

 
By Z. A. Muchlisin

Menurut saya ada 3 hal penting yang menentukan suatu paper (manuscript) diterima atau ditolak. Oleh alasannya itu sebagai penulis wajib untuk memastikan paper mereka telah memenuhi hal-hal tersebut, yaitu:
1. Novelty;  paper tersebut harus mempunyai kebaruan dan berkontribusi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi atau sosial kemasyarakatan, hal ini sanggup dinilai dari state of the arts yang diuraikan dan dari referensi-referensi yang dipakai sehingga sanggup menyakinkan reviewer bahwa paper tersebut mengandung nilai kebaruan
2. Important, significance, urgency; apakah topik yang sedang didiskusikan tersebut mempunyai atau memperlihatkan solusi dan berdampak besar dan penting sekali untuk menuntaskan suatu dilema atau masalah yang sangat mendesak untuk dicarikan solusinya
3. Scientific merit; nilai keilmiahan, sejauh mana paper tersebut mengacu dan mengutip penelitian-penelitian sebelumnya sebagai dasar membangun hipotesis, disini juga dinilai sejauh mana kebaruan rujukan yang dipakai dan termasuk teks-teks klasik dll.

Jika hal-hal tersebut sudah dipahami maka selanjutnya kita perlu mengetahui beberapa tip dan trik  untuk meningkatkan peluang paper yang telah kita susun dengan baik dan sudah memenuhi ketiga hal diatas sanggup lolos review dan diterima untuk diterbitkan di jurnal internasional bereputasi:
1.  Merancang suatu penelitian dengan baik;  dari awal memang sudah direncanakan kesudahannya akan dipublis di jurnal internasional, sehingga penelitian dilaksanakan secara baik dan benar  baik dari segi jumlah data, pengolahan data dan analisisnya.
2. Memilih journal yang sesuai. Memilih jurnal internasional ini menyerupai menentukan pasangan hidup juga he..., artinya harus betul-betul dipertimbang aneka macam hal sebelum diputuskan untuk dipilih alasannya jikalau suatu paper telah terbit di jurnal maka tidak sanggup lagi ditarik atau dibatalkan. Ada beberapa tip dari saya, yaitu:
- Lihat ekspresi dominan judul dalam 5 tahun terakhir , apakah judul atau topik penelitian kita masih ekspresi dominan di jurnal tersebut
- Pertimbangkan juga rangking jurnal, boleh diacu rangking yang dikelaurkan oleh Scimago (www.scimagojr.com) apa yang disebut dengan Scimago Journal Rank (SJR) yang sanggup diindikasinya degan nilai Q (quartile) nya. Jurnal yang berkualitas tinggi mempunyai nilai Q lebih tinggi (Q1) dan dibawahnya Q2 dst.
- Untuk penulis pemula di jurnal internasional sebaiknya mulailah dengan Q yang lebih rendah dulu (Q4 atau Q3), dengan impian peluang untuk diterima menjadi lebih tinggi dengan demikian akan terbangun rasa percaya diri dan semakin semangat (ketagihan); sedangkan untuk penulis yang telah advance (pengalaman) saya sarankan untuk mulai dari Q1 dan jikalau ditolak perbaiki kembali sesuai hasil review dan sanggup turun kelas ke Q2 misalnya, pengalaman saya biasanya peluang diterima sangat tinggi.
- Pertimbangkan usang proses, mulai dari submitted hingga accepted perlu waktu berapa lama, untuk tujuan tersebut kita harus lakukan survey dengan cara mengambil beberapa paper dari beberapa volume dan issue terakhir (1-3 tahun terakhir), dan sehabis itu rata-rata berepa bulan prosesnya. Pililhlah jurnal dengan proses yang tidak terlalu lama, oleh alasannya itu berdasarkan lamanya proses sanggup dikategorikan menjadi; cepat (2-4 bulan), sedang (5-8 bulan) dan usang diatas 8 bulan.
- Pertimbangan ada tidaknya biaya publikasi. Umumnya jurnal yang bersifat open access meminta penulis untuk membayar biaya publikasi, namun tidak semua jurnal open access harus membayar, ada juga jurnal open access yang gratis..tis..., dan sebaliknya jurnal-jurnal non open accessnya umumnya penulis tidak perlu membayar (gratis) dan sebagai konsekuensinya pembaca yang mau mendownload harus membayar. Secara umum untuk kantong orang Indonesia saya membagi publication fee menjadi tiga kategori: Murah (100-300 USD), sedang (300-500 USD), mahal (diatas 500 USD). Konsekuensi lainnya adalah, jurnal yang tidak bayar (gratis bagi penulis) umumnya lebih sulit dan usang prosesnya, mungkin alasannya banyak yang berminat kesana sehingga hanya paper-paper yang berkualitas tinggi saja yang dipilih, sedangkan jurnal yang berbayar umumnya lebih gampang dan cepat. Bagi kita sebagai penulis tentu yang dicari yaitu yang murah, cepat dan gampang diterima, dan sudah tentunya juga tanpa mengorbankan kualitas dan proses peer review.
- Accessibility; sebagaimana yang telah saya jelaskan bahwa jurnal ada yang open access dan ada yang non open access. Namun demikian kelebihan jurnal open access yaitu paper kita yang terbit disana akan sanggup didownload secara gratis sehingga banyak dibaca dan dikutip sehingga sanggup meningkatkan jumlah stasi dan Hiers (H) index penulis.

3. Usahakan kutip sekurang-kurang 1 artikel dari jurnal yang bersangkutan, ini yaitu trik untuk memancing emosional si editor. Kadangkala, dari hasil reviewer 1 mengrekomendasikan terima (minor atau major correction), sedangkan reviewer 2  merekom tolak, maka dalam situasi tampaknya dikeputusan berada di tangan editor, atau pribadi diputuskan, diterima atau ditolak, tentu kita ingin si editor mendapatkan atau sekurangnya  meminta third opinion (reviewer 3) terhadap paper kita, alasannya jikalau paper kita dianggap oleh editor cukup baik dan apalagi banyak mengutip dari jurnal mereka, maka besar kemungkinan sanggup diterima atau sekurangnya meminta the third opinion dari reviewer ke-3.

4. Jurnal internasional umumnya mewajibakan kepada penulis mengusulkan calon reviewer, jikalau ada terjadi maka gunakan kesempatan ini dengan baik dengan cara mengajukan reviewer yang papernya banyak kita kutip, caranya sanggup dilihat di daftar pustaka paper kita. Alamat email dan afilisinya biasanya sanggup diperoleh pada file PDF papernya.  Penjelasannya sama dengan poin no. 3. Secara manusiawi setiap orang punya 2 sisi yaitu bersifat objective dan subjective, nah...kita ingin gugah sisi subjectivenya, artinya tentu si reviewernya ingin papernya ada yang kutip dan menerbitkan kembali di jurnal bereputasi sehingga sitasinya dan H indexnya juga naik. Namun harus diaingat jikalau papernya buruk sebanyak apapun kita kutip tetap saja akan ditolak, so yang penting kualitas paper tetap harus bagus, sedangkan tip dan trik ini hanya untuk menambah peluang paper kita diterima.

5. Membangun jejaring penelitian; hal ini sanggup kita lakukan dengan menghadiri seminar atau conference-conference internasional dan disana jangan lupa membawa kartu nama dan saling bertukar kartu nama dan berkenalan dengan para peneliti yang sebidang dari seluruh dunia, sehabis terbagun komunikasi yang baik sanggup dilanjutkan dengan ajuan joint research and publication. Jejaring juga sanggup dibangun dengan mantan pembimbing, jangan putus komunikasi dengan mereka, tetap libatkan mereka dalam setiap publikasi, kita sanggup meminta advice terhadap dfrat paper kita, koreksi bahasa dll. Jejaring yang paling mudah sanggup dibanguan di masing-masing unit kerja memalui local peer group , dosen atau peneliti yang paling senior dan berpengalaman menjadi mentor bagi yang belum berpengalaman (mentoring program). Para mentor sanggup melaksanakan coaching clinic bagi dosen peneliti pemula dll.

Namun yang harus diingat, Jika paper anda ditolak jangan putus asa, alasannya yang ditolak tentu lebih banyak dari yang diterima, jadi anda tidak sendirian, jangan putus asa, perbaiki kembali dan kirimkan lagi sanggup ke jurnal yang sama, namun saya sarankan pindah cari jurnal lain saja...Ayo Anda Bisa...

Semoga bermanfaat, jangan lupa jikalau suka Click Like, Follow and share untuk mengikuti tip lainnya dari kami
-----------------------------