Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penulisan Info Khas Tipikal Humas Instansi/Perusahaan

Penulisan Berita Khas Tipikal Humas Instansi Penulisan Berita Khas Tipikal Humas Instansi/Perusahaan
HUMAS Instansi/Perusahaan seharusnya sudah punya keterampilan jurnalistik, khususnya penulisan info (news writing). 

Jika staf humas atau praktisi Public Relations (PR)-nya alumnus jurusan komunikasi (humas/jurnalistik), maka secara de jure ia akan menulis info dengan baik layaknya wartawan profesional.

Namun, mungkin alasannya yaitu staf humas instansi/perusahaan banyak yang bukan lulusan komunikasi humas/jurnalistik, maka saat menulis info pun tidak memenuhi kaidah jurnalistik atau standar penulisan info sebagaimana diajarkan dalam ilmu jurnalistik atau penulisan humas (PR Writing).

Umumnya, "kesalahan" penulisan info humas instansi/perusahaan itu ada di bab judul (head) dan teras (lead). Padahal, dua bab ini merupakan bab terpenting dalam naskah berita.

Contoh-1

BARESKRIM MABES POLRI DAN POLSEK SECANG MAGELANG MENGGAGALKAN BEREDARNYA 7 MILYAR UANG PALSU

Telah berlangsung tindakan penggrebekan oleh Kepolisian Subdit Upal Direktorat Eksus Bareskrim Mabes Polisi Republik Indonesia dan Polsek Secang telah mengamankan tiga tersangka pembuat dan pengedar uang palsu di Candisari Secang Magelang. ( Kamis, 21-7-2016 ) Pukul 11.30 wib.

Penggerebekan Pimpin oleh Kompol Dewa dan Kompol Kasnan serta 9 anggota, juga di bantu Polsek Secang di Pimpin oleh Kapolsek AKP Bambang Sulistyo S.Sos. dan Kanit Reskrim, Kanit Intelkam dan 4 anggota.. 


[Naskah Berikutnya Relatif OK)

Berita tersebut dimuat halaman Facebook resmi Divisi Humas Polri. Judulnya memang kepanjangan, namun sudah memenuhi kaidah penulisan judul --ada subjek dan predikat plus penggunaan kalimat aktif. 

Tapi, ada tapinya, judul info (tulisan) sebaiknya tidak semua abjad kapital (All Caps) alasannya yaitu lebih sulit dibaca dan bukan standar penulisan di website/media online. (Baca: Hindari Penulisan Judul Semua Huruf Kapital).

Masalah ada di Alinea Pertama yang merupakan teras berita. Anda tidak akan menemukan kalimat "telah berlangsung tindakan penggerebekan...." di media komersial atau di info yang ditulis wartawan profesional.

Mari kita edit biar sesuai dengan standar penulisan info menurut kaidah jurnalistik:

Polisi Gagalkan Peredaran Uang Palsu Tujuh Miliar di Secang Magelang

Kepolisian Subdit Upal Direktorat Eksus Bareskrim Mabes Polisi Republik Indonesia dan Polsek Secang Magelang mengamankan tiga tersangka pembuat dan pengedar uang palsu di Candisari Secang Magelang, Kamis (21/7/2016), Pkl 11.30 WIB.

Penggerebekan dipimpin Kompol Dewa dan Kompol Kasnan beserta sembilan anggota dibantu Kapolsek Secang AKP Bambang Sulistyo dan Kanit Reskrim, Kanit Intelkam, dan empat anggota.. 

Bagaimana? Anda lihat perbedaannya? Berita jadi lebih ringkas, lugas, dan efektif alasannya yaitu memakai standar penulisan jurnalistik, termasuk penggunanan Bahasa Jurnalistik.

Contoh-2

Hari Pertama Sekolah Meningkatkan Kolaborasi dan Komunikasi Orangtua dengan Guru 

Jakarta, Kemendikbud --- Mengawali tahun pelajaran gres di tingkat SD (SD) sampai tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memberikan beberapa gerakan yang belum usang ini dilaksanakan, antara lain gerakan mengantar anak di Hari Pertama Sekolah. Melalui gerakan tersebut, Menteri Anies menjelaskan bahwa ini merupakan suatu upaya untuk menghidupkan interaksi antara guru dan orangtua. Di mana interaksi ini nantinya akan meningkatkan kerja sama antara kedua belah pihak. Karena kerja sama antara guru dan orangtua merupakan faktor penting dalam pendidikan.

“Di sebagian sekolah, kerja sama antara orangtua dan guru telah terjadi. Tapi di sebagian sekolah lainnya, terjadi saja tidak. Untuk dapat kolaborasi, harus ada komunikasi. Di situlah, hari pertama sekolah, kita ingin terjadi komunikasi, “ kata Menteri Anies di program halal bihalal bersama Keluarga Besar Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) di Gedung Guru, Jakarta, (20/7/2016).


Contoh info khas tipikal humas instansi/perusahaan yang kedua ini diambil dari situs resmi Kemendikbud. 

Masalah di judul ada dua. Pertama, kepanjangan. Masih dapat dipendekkan. Kedua, "tidak logis". Yang meingkatkan kerja sama itu siapa? Masa Hari Pertama Sekolah?

Melihat isinya, inti info yaitu Mendikbud mendorong adanya peningkatan kerja sama dan komunikasi orangtua dengan guru di hari pertama sekolah. 

Maka, judul dapat diubah menjadi "Mendikbud: Tingkatkan Komunikasi Orangtua-Guru di Hari Pertama Sekolah" atau "Mendikbud Dorong Peningkatan Komunikasi Orangtua-Guru di Hari Pertama Sekolah".

Lead info "sangat bermasalah". Ribet bener. Perhatikan kalimat pertama, kenapa kalimat berakhir di Sekolah Menengan Atas (SMA)? Mestinya koma, bukan titik. 

Unsur waktu dalam kalimat yang belum usang ini dilaksanakan juga tidak perlu. Bukankah sudah ada "Mengawali tahun pelajaran baru..."?

Mari kita edit menjadi ibarat ini:

Mendikbud Dorong Peningkatan Komunikasi Orangtua-Guru di Hari Pertama Sekolah

Jakarta, Kemendikbud --  
Mengawali tahun pelajaran gres 2016-2017 di tingkat SD (SD) sampai tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan meluncurkan gerakan Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah.

Menurut Menteri Anies, gerakan tersebut merupakan upaya menghidupkan interaksi antara guru dan orangtua. Diharapkan, interaksi ini akan meningkatkan kerja sama antara kedua belah pihak alasannya yaitu kerja sama guru-orangtua merupakan faktor penting dalam pendidikan.

“Di sebagian sekolah, kerja sama antara orangtua dan guru telah terjadi. Tapi di sebagian sekolah lainnya, terjadi saja tidak. Untuk dapat kolaborasi, harus ada komunikasi. Di situlah, hari pertama sekolah, kita ingin terjadi komunikasi, “ kata Menteri Anies di program halal bihalal Keluarga Besar Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) di Gedung Guru, Jakarta, Rabu (20/7/2016).

Bagaimana, lebih "logis" dan lebih "newsy" 'kan?

Mohon maaf kepada Divisi Humas Polisi Republik Indonesia dan Admin Situs Kemendikbud. Tidak ada maksud "membully" apalagi "pencermaran nama baik".

Ini sekadar bentuk "koreksi" dan impian biar kalangan Humas Instansi/Perusahaan membekali diri dengan ilmu jurnalistik dengan baik. Sekian. Wasalam. (http://www.baticmedia.com).*


Sumber https://www.baticmedia.com/