Model, Metode Dan Karakteristik Pembelajaran Ekspositori
Pada kali ini kami akan membahas mengenai pembelajaran Konvensinal atau sering disebut Ekspositori. Pembelajaran Ekspositori sering di bahas khususnya di lingkungan perkuliahan. Maka dari itu kalau ada yang belum tahu silahkan simak klarifikasi berikut ini.
Lihat juga : Pentingnya Pendekatan dan Motivasi Kepada Anak
Lihat juga : Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar
Menurut Roy Killen dalam menamankan model ekspositori ini istilahnya model pembelajaran secara pribadi (dirrect intruction), lantaran dalam model ini materi pelajaran disampaikan pribadi oleh guru. Siswa tidak dituntut untuk menemukan materi itu.
Model ekspositori sama ibarat model ceramah. Kedua model ini mengakibatkan guru sebagai pemberi informasi (bahan pelajaran).
Dominannya guru dalam KBM model ceramah lebih terpusat pada guru dari pada model ekspositori. Sebaliknya, model ekspositori siswa lebih aktif dari pada model ceramah. Siswa mengerjakan latihan soal sendiri, mungkin juga saling bertanya dan mengerjakan bersama dengan siswa lain, atau disuruh membuatnya dipapan tulis.
Metode Ekspositori yaitu cara penyampaian pelajaran dari seorang guru kepada siswa di dalam kelas dengan cara berbicara di awal pelajaran, membuktikan materi dan referensi soal disertai tanya jawab.
Guru sanggup menyidik pekerjaan siswa secara individual, membuktikan lagi kepada siswa apabila dirasakan banyak siswa yang belum paham mengenai materi. Kegiatan siswa tidak hanya mendengar dan mencatat, tetapi siswa juga menuntaskan latihan soal dan bertanya bila belum mengerti.
Beberapa karakteristik model ekspositori, diantaranya:
a. Model ekspositori ini dijalankan dengan cara memberikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara verbal merupakan alat utama dalam melaksanakan model ini., oleh lantaran itu sering mengidentikanya dengan ceramah;
b. Materi pelajaran yang diberikan yaitu materi pelajaran yang sudah jadi, ibarat data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehinga tidak menuntut siswa untuk bertutur ulang;
c. Tujuan utama pembelajaran yaitu bagaimana cara menguasaai materi pelajarannya itu sendiri. Setelah proses KBM berakhir, siswa dibutuhkan sanggup memahaminya dengan benar dengan cara sanggup mengungkapkan kembali materi yang sudah diuraikan.
Berdasarkan uraian di atas, sanggup disimpulkan bahwa model pembelajaran ekspositori yaitu suatu model pembelajaran yang cara penyampaian materinya secara pribadi oleh guru kepada siswa dengan tujuan siswa sanggup menguasai materi secara optimal.
Materi pelajaran yang diberikan oleh guru dalam model pembelajaran ekspositori biasanya materi pelajaran yang sudah jadi, ibarat data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehinga tidak menuntut siswa untuk bertutur ulang
a. Metode pembelajaran ekspositori dijalankan dengan cara memberikan materi pelajaran secara verbal, maksudnya berinteraksi secara verbal merupakan alat utama dalam melaksanakan seni administrasi ini, oleh lantaran itu sering orang mengidentikannya dengan ceramah.
b. Materi pelajaran biasanya disampaikan yaitu materi pelajaran yang sudah jadi, ibarat data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.
c. Tujuan utama pembelajaran yaitu penguasaan materi pelajaran itu sendiri, Maksudnya sesudah proses KBM berakhir siswa, dibutuhkan sanggup memahaminya dengan baik dan benar dengan cara sanggup mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan. Pembelajaran ekspositori ini adalah bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berkaitan dengan guru. Dikatakan demikian, lantaran dalam pembelajaran ini guru memegang kiprah yang sangat dominan.
Melalui pembelajaran ini guru memberikan materi secara terstruktur dengan cita-cita materi pelajaran yang diberikan itu sanggup dikuasai siswa dengan hafal dan baik. Fokus utama yaitu kemampuan akademik (academic achievement) siswa. Metode pembelajaran dalam kuliah merupakan bentuk metode ekspositori.
1) Memberikan pemikiran yang faktual dan hindari pemikiran yang negatif.
2) Dimulai dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai.
3) Menggali kemampuan siswa.
(1) Penggunaan bahasa
(2) Intonasi suara
(3) menjaga kontak mata dengan siswa
(4) memakai joke-joke yang menyegarkan.
(1) Dengan menciptakan kiprah yang baik dan relevan dengan materi yang telah disajikan,
(2) Dengan memberikannya soal tes yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah disajikan.
Baca juga : Pembelajaran Pendekatan Kontekstual
Baca juga : Pendekatan Pembelajaran Saintifik dalam Kurikulum 2013
Itulah klarifikasi dari kami mengenai Pembelajaran Ekspositori, Semoga bisa bermanfaat bagi rekan-rekan khususnya yang sedang menempuh perkuliahan. Jika ada yang ingin di tanyakan bisa hubungi lewat kontak atau kolom komentar yang telah disediakan. Terima kasih.
Ekspositori/Koncensional |
Pembelajaran Ekspositori
1. Model Pembelajaran Ekspositori
Model pembelajaran ekspositori yaitu salah satu model pembelajaran yang menekankan kepada cara penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud biar siswa sanggup menguasai materi pelajaran secara optimal.Lihat juga : Pentingnya Pendekatan dan Motivasi Kepada Anak
Lihat juga : Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar
Menurut Roy Killen dalam menamankan model ekspositori ini istilahnya model pembelajaran secara pribadi (dirrect intruction), lantaran dalam model ini materi pelajaran disampaikan pribadi oleh guru. Siswa tidak dituntut untuk menemukan materi itu.
Model ekspositori sama ibarat model ceramah. Kedua model ini mengakibatkan guru sebagai pemberi informasi (bahan pelajaran).
Dominannya guru dalam KBM model ceramah lebih terpusat pada guru dari pada model ekspositori. Sebaliknya, model ekspositori siswa lebih aktif dari pada model ceramah. Siswa mengerjakan latihan soal sendiri, mungkin juga saling bertanya dan mengerjakan bersama dengan siswa lain, atau disuruh membuatnya dipapan tulis.
Metode Ekspositori yaitu cara penyampaian pelajaran dari seorang guru kepada siswa di dalam kelas dengan cara berbicara di awal pelajaran, membuktikan materi dan referensi soal disertai tanya jawab.
Guru sanggup menyidik pekerjaan siswa secara individual, membuktikan lagi kepada siswa apabila dirasakan banyak siswa yang belum paham mengenai materi. Kegiatan siswa tidak hanya mendengar dan mencatat, tetapi siswa juga menuntaskan latihan soal dan bertanya bila belum mengerti.
Beberapa karakteristik model ekspositori, diantaranya:
a. Model ekspositori ini dijalankan dengan cara memberikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara verbal merupakan alat utama dalam melaksanakan model ini., oleh lantaran itu sering mengidentikanya dengan ceramah;
b. Materi pelajaran yang diberikan yaitu materi pelajaran yang sudah jadi, ibarat data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehinga tidak menuntut siswa untuk bertutur ulang;
c. Tujuan utama pembelajaran yaitu bagaimana cara menguasaai materi pelajarannya itu sendiri. Setelah proses KBM berakhir, siswa dibutuhkan sanggup memahaminya dengan benar dengan cara sanggup mengungkapkan kembali materi yang sudah diuraikan.
Berdasarkan uraian di atas, sanggup disimpulkan bahwa model pembelajaran ekspositori yaitu suatu model pembelajaran yang cara penyampaian materinya secara pribadi oleh guru kepada siswa dengan tujuan siswa sanggup menguasai materi secara optimal.
Materi pelajaran yang diberikan oleh guru dalam model pembelajaran ekspositori biasanya materi pelajaran yang sudah jadi, ibarat data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehinga tidak menuntut siswa untuk bertutur ulang
2. Karakteristik Pembelajaran Ekspositori
Terdapat beberapa karakteristik seni administrasi ekspositori di antaranya:a. Metode pembelajaran ekspositori dijalankan dengan cara memberikan materi pelajaran secara verbal, maksudnya berinteraksi secara verbal merupakan alat utama dalam melaksanakan seni administrasi ini, oleh lantaran itu sering orang mengidentikannya dengan ceramah.
b. Materi pelajaran biasanya disampaikan yaitu materi pelajaran yang sudah jadi, ibarat data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.
c. Tujuan utama pembelajaran yaitu penguasaan materi pelajaran itu sendiri, Maksudnya sesudah proses KBM berakhir siswa, dibutuhkan sanggup memahaminya dengan baik dan benar dengan cara sanggup mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan. Pembelajaran ekspositori ini adalah bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berkaitan dengan guru. Dikatakan demikian, lantaran dalam pembelajaran ini guru memegang kiprah yang sangat dominan.
Melalui pembelajaran ini guru memberikan materi secara terstruktur dengan cita-cita materi pelajaran yang diberikan itu sanggup dikuasai siswa dengan hafal dan baik. Fokus utama yaitu kemampuan akademik (academic achievement) siswa. Metode pembelajaran dalam kuliah merupakan bentuk metode ekspositori.
3. Langkah-langkah pelaksanaan Pembelajaran Ekspositori
Ada beberapa langkah dalam penerapan pembelajaran ekspositori, yaitu:A. Persiapan
Tahap persiapan berkaitan dengan cara mempersiapkan siswa untuk mendapatkan pelajaran. Dalam pembelajaran ekspositori, langkah persiapan merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan memakai pembelajaran ini sangat tergantung pada langkah persiapan. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah persiapan di antaranya adalah:1) Memberikan pemikiran yang faktual dan hindari pemikiran yang negatif.
2) Dimulai dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai.
3) Menggali kemampuan siswa.
B. Penyajian
Langkah penyajian langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan di sebut dengan Langkah penyajian. Dalam hal ini yaitu bagaimana biar materi pelajaran sanggup dengan gampang ditangkap dan dipahami oleh siswa. maka dari itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan Berikut langkah-langkahnya :(1) Penggunaan bahasa
(2) Intonasi suara
(3) menjaga kontak mata dengan siswa
(4) memakai joke-joke yang menyegarkan.
C. Korelasi
Langkah Korelasi adalah cara menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal yang lainnya sehingga memungkinkan siswa sanggup menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimiliki. Langkah hubungan ini dilakukan untuk menunjukkan makna kepada materi pelajaran, baik makna dalam memperbaiki struktur pengetahuannya maupun makna untuk meningkatkan kualitas dan juga kemampuan berpikir dan kemampuan motorik siswaD. Menyimpulkan
Menyimpulkan yaitu tahapan untuk memahami inti dan tahapan untuk memahami semua pembahasan atau juga bisa disebut ringkasan dari materi pelajaran yang telah disajikan. Langkah menyimpulkan merupakan langkah yang sangat penting dalam pembelajaran ekspositori, lantaran melalui langkah menyimpulkan ini siswa akan sanggup mengambil inti sari dari proses penyajian.E. Mengaplikasikan
Mengaplikasikan yaitu langkah unjuk kemampuan siswa sesudah mereka menyimak klarifikasi dari guru. Tahap ini merupakan tahap yang sangat penting dalam proses pembelajaran ekspositori, lantaran melalui langkah ini guru akan sanggup mengumpulkan informasi ihwal penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Teknik yang sering dilakukan pada langkah ini di antaranya:(1) Dengan menciptakan kiprah yang baik dan relevan dengan materi yang telah disajikan,
(2) Dengan memberikannya soal tes yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah disajikan.
Baca juga : Pembelajaran Pendekatan Kontekstual
Baca juga : Pendekatan Pembelajaran Saintifik dalam Kurikulum 2013
Itulah klarifikasi dari kami mengenai Pembelajaran Ekspositori, Semoga bisa bermanfaat bagi rekan-rekan khususnya yang sedang menempuh perkuliahan. Jika ada yang ingin di tanyakan bisa hubungi lewat kontak atau kolom komentar yang telah disediakan. Terima kasih.