Perang Salib: Perang Dua Era Muslim Dan Barat
Perang Salib yaitu perang besar antara muslim dan barat di wilayah timur. Inilah antiklimaks hubungan non-muslim di Eropa atas kaum muslimin. Selama ini memang kondisi orang-orang kulit putih di Eropa menunjukkan keterbelakangannya yang parah. Kondisi ekonomi, sosial, dan kebudayaan sangat jauh perbedaannya dengan orang-orang Islam di Timur.
Perang Salib ini sanggup diibaratkan sebagai bom waktu yang alhasil meledak dengan sangat dahsyat. Perang Salib dilatarbelakangi oleh kebencian yang mendalam pada diri orang-orang Nasrani Eropa sehabis menyaksikan kemajuan demi kemajuan yang dicapai kaum Muslimin di Timur. Awalnya kebencian itu sanggup jadi diawali oleh direbutnya wilayah-wilayah Romawi Byzantium di banyak sekali wilayah mirip Syiria, Mesir, Afrika Utara dan Andalusia. Mereka merasa terpukul namun tidak tahu harus berbuat apa.
Kebencian itu alhasil menerima momentum untuk dilampiaskan dalam bentuk persiapan perang sehabis mengetahui daerah ziarah mereka di Palestina dikuasai oleh kaum Muslimin dari Dinasti Saljuk. Perang Salib telah membentuk persepsi orang-orang Barat perihal dunia Islam sebagaimana perang itu juga telah membentuk pandangan umat Islam tentnag barat. Perang Salib telah membukakan mata orang-orang barat Eropa perihal kebudayaan dan peradaban orang-orang Islam di timur sebagaimana juga mereka telah membukakan mata orang-orang Islam terhadap kebudayaan dan peradaban barat Eropa.
Terdapat perbedaan yang signifikan mengenai motivasi perang antara kaum Muslimin dan Nasrani ini. Kalau kaum Muslimin menghadapi peperangan dengan semangat jihad dan perhitungan yang matang, maka orang kristen Eropa didorong oleh cita-cita yang bersifat materil dan tanpa perhitungan matang. Hasilnya perang yang dilakukan kristen hampir tak bermakna. Banyak korban sia-sia dengan kerugian besar dari sisi materi, jiwa, kewibawaan, harga diri maupun pengorbanan psikologis lainnya.
Perang Dua Abad
Perang Salib yaitu perang yang paling usang dalam sejarah dan mendatangkan kerugian masif bagi pelakunya. Berlangsung selama 196 tahun, perang ini telah meninggalkan sejarah kelam hubungan kaum Muslimin dengan orang-orang Kristen.
Perang Salib berlangsung dari tahun 1095-1291 M antara kaum Muslimin dengan orang-orang Nasrani Eropa. Disebut Perang Salib alasannya yaitu orang Nasrani Eropa memakai tanda salib di dadanya sebagai simbol pemersatu dan menunjukkan bahwa peperangan yang dilakukan yaitu perang suci. Tujuan Perang Salib yaitu membebaskan kota Yerusalem atau Baitul Makdis dari tangan Kaum Muslimin. Hingga sekarang Yerusalem masih menjadi kota yang panas dan menjadi perang antara kaum Zionis dengan umat Islam. Gambar: disini
Perang Salib ini sanggup diibaratkan sebagai bom waktu yang alhasil meledak dengan sangat dahsyat. Perang Salib dilatarbelakangi oleh kebencian yang mendalam pada diri orang-orang Nasrani Eropa sehabis menyaksikan kemajuan demi kemajuan yang dicapai kaum Muslimin di Timur. Awalnya kebencian itu sanggup jadi diawali oleh direbutnya wilayah-wilayah Romawi Byzantium di banyak sekali wilayah mirip Syiria, Mesir, Afrika Utara dan Andalusia. Mereka merasa terpukul namun tidak tahu harus berbuat apa.
Yerusalem kota suci umat Islam yang wajib dipertahankan |
Terdapat perbedaan yang signifikan mengenai motivasi perang antara kaum Muslimin dan Nasrani ini. Kalau kaum Muslimin menghadapi peperangan dengan semangat jihad dan perhitungan yang matang, maka orang kristen Eropa didorong oleh cita-cita yang bersifat materil dan tanpa perhitungan matang. Hasilnya perang yang dilakukan kristen hampir tak bermakna. Banyak korban sia-sia dengan kerugian besar dari sisi materi, jiwa, kewibawaan, harga diri maupun pengorbanan psikologis lainnya.
Perang Dua Abad
Perang Salib yaitu perang yang paling usang dalam sejarah dan mendatangkan kerugian masif bagi pelakunya. Berlangsung selama 196 tahun, perang ini telah meninggalkan sejarah kelam hubungan kaum Muslimin dengan orang-orang Kristen.
Perang Salib berlangsung dari tahun 1095-1291 M antara kaum Muslimin dengan orang-orang Nasrani Eropa. Disebut Perang Salib alasannya yaitu orang Nasrani Eropa memakai tanda salib di dadanya sebagai simbol pemersatu dan menunjukkan bahwa peperangan yang dilakukan yaitu perang suci. Tujuan Perang Salib yaitu membebaskan kota Yerusalem atau Baitul Makdis dari tangan Kaum Muslimin. Hingga sekarang Yerusalem masih menjadi kota yang panas dan menjadi perang antara kaum Zionis dengan umat Islam. Gambar: disini