Desain Komunikasi Visual: Pengertian, Sejarah, Prinsip, Unsur, Elemen, Contoh
Desain Komunikasi Visual: Pengertian, Sejarah, Prinsip, Unsur, Elemen, Contoh
Desain Komunikasi Visual (DKV) intinya merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai pengungkapan pandangan gres atau penyampaian informasi yang sanggup terbaca atau terlihat. (Wikipedia).
Komunikasi Visual sendiri artinya "komunikasi melalui penglihatan", yakni proses penyampaian informasi atau pesan dengan penggunaan media penggambaran yang hanya terbaca oleh indra penglihatan (mata).
Komunikasi visual menkombinasikan seni, lambang, tipografi, gambar, desain grafis, ilustrasi, dan warna dalam penyampaiannya.
1. Kesatuan (Unity)
Desain yang menggabungkan banyak sekali unsur atau elemen visual harus merupakan satu kesatuan sehingga nyaman dipandang. Prinsip ini sesungguhnya ialah prinsip hubungan. Jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai kekerabatan (warna, raut, arah, dll), maka kesatuan telah tercapai.
2. Keseimbangan (Balance)
Karya seni dan desain harus mempunyai keseimbangan semoga nyaman dipandang. Pinsip keseimbangan ialah stabilitas atau kesan adanya daya tarik yang sama antara bab yang satu dengan yang lain tanpa meniadakan aksentuasi/klimaks atau yang menjadi sentra perhatian pada susunan karya seni.
Keseimbangan dikelompokkan menjadi:
3. Proporsi (Proportion)
Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk memperoleh keserasian dalam sebuah karya diharapkan perbandingan –perbandingan yang tepat. Pada dasarnya proporsi ialah perbandingan matematis dalam sebuah bidang.
Proporsi Agung (The Golden Mean) ialah proporsi yang paling terkenal dan digunakan hingga ketika ini dalam karya seni rupa hingga karya arsitektur. Proporsi ini memakai deret bilangan Fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1,618, sering juga digunakan 8 : 13.
Konon proporsi ini ialah perbandingan yang ditemukan di benda-benda alam termasuk struktur ukuran badan insan sehingga dianggap proporsi yang diturunkan oleh Tuhan sendiri. Dalam bidang desain proporsi ini sanggup kita lihat dalam perbandingan ukuran kertas dan layout halaman.
4. Irama (Rhythm)
Irama ialah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus. Dalam bentuk –bentuk alam sanggup kita ambil referensi pengulangan gerak pada ombak laut, barisan semut, gerak dedaunan, dan lain-lain. Prinsip irama sesungguhnya ialah kekerabatan pengulangan dari bentuk –bentuk unsur rupa.
5. Dominasi (Domination)
Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tatarupa yang harus ada dalam karya seni dan desain. Sifat unggul dan istimewa ini akan mengakibatkan suatu unsure sebagai penarik dan sentra perhatian.
Dalam dunia desain, dominasi sering juga disebut Center of Interest, Focal Point dan Eye Catcher. Dominasi mempunyai bebrapa tujuan yaitu untuk menarik perhatian, menghilangkan kebosanan dan untuk memecah keberaturan.
Unsur Desain Komunikasi Visual
1. Warna (Color)
Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang sanggup menampilkan identitas, memberikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas.
2. Format / Ukuran
Format ialah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu objek. Dengan memakai unsur ini Anda sanggup membuat kontras dan penekanan (emphasis) pada objek desain sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu.
Hal ini memudahkan Anda untuk memberikan pesan yang sangat penting, penting, dan kurang penting yang terlihat dari ukuran (format) suatu elemen tersebut.
Jika elemen itu dibentuk lebih besar dari yang lain berarti itu menjadi hal yang sangat penting untuk sampaikan begitu juga sebaliknya.
3. Tekstur (Texture)
Tekstur ialah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang sanggup dinilai dengan cara dilihat atau diraba.
Tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, contohnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, cat dinding, cat canvas, dan lain sebagainya.
Tekstur dibagi menjadi dua yaitu Tekstur Nyata dan Semu. Tekstur yang lebih sering digunakan ialah tekstur semu yang sanggup menimbulakan tekstur kasar, mirip kayu dan batu.
4. Ruang (Space)
Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya, pada praktek desain sanggup dijadikan unsur untuk memberi imbas estetika desain dan dinamika desain grafis.
Sebagai contoh, tanpa ruang Anda tidak akan tahu mana kata dan mana kalimat atau paragraf. Tanpa ruang Anda tidak tahu mana yang harus dilihat terlebih dahulu, kapan harus membaca dan kapan harus berhenti sebentar.
Ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu objek (figure) dan latar belakang (background).
Unsur ini sangat memilih kenyamanan membaca Karena jikalau tidak ada ruang pada suatu desain maka yang terlihat sangatlah sesak begitu juga bila terlalu banyak ruang kosong pada desain maka akan terlihat hampa. Disini lah seorang desainer dituntut untuk pandai memanfaatkan suatu ruang pada bidang kosong.
5. Garis (Line)
Sebuah garis ialah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga sanggup berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis ialah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain. Di dalam duni a komunikasi visual seringkali kita memakai dotted line, solid line, dan garis putus-putus.
Garis juga mempunyai suatu arti dan anda harus tahu hal ini mirip garis vertical mempunyai kesan stabil, gagah,dan elegan sedangkan garis horizontal memilki arti pasif, tenag dan hening sementara garis diagonal mempunyai kesan aktif, dinamis dan menarik perhatian
6. Bentuk (Shape)
Bentuk ialah segala hal yang mempunyai diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang ialah kotak (rectangle), bundar (circle), dan segitiga (triangle).
Bentuk juga sanggup dikategorikan menjadi tiga:
1. Ilustrasi
Ilustrasi ialah adalah gambar yang tidak dihasilkan dari kamera atau fotografi (nonphotographic image) untuk visualisasi.
Dengan kata lain, gambaran yang dimaksudkan di sini ialah gambar yang dihasilkan secara manual. Ilustrasi sanggup menjelaskan beberapa subjek yang tidak sanggup dilakukan dengan fotografi.
2. Simbolisme
Tempat-tempat umum mirip sentra perbelanjaan, hotel, restoran, rumah sakit dan bandar udara; semuanya memakai simbol yang komunikatif dengan orang banyak.
Simbol sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi untuk menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan.
Untuk menginformasikan letak toilet, telepon umum, restoran, pintu masuk dan keluar, dan lain-lain digunakan simbol.
Bentuk yang lebih kompleks dari simbol ialah logo. Logo ialah identifikasi dari sebuah perusahaan.
3. Fotografi
Foto-foto yang digunakan haruslah sanggup “bercerita” dan menunjang informasi lain, mirip berita, yang diterbitkan.
4. Tipografi
Tipografi ialah seni menyusun huruf-huruf. Tipografi digunakan sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata (lisan) ke dalam bentuk goresan pena (visual) melalui pemilihan jenis abjad (font).
Contoh, penggunaan bentuk Script untuk mengesankan keanggunan, keluwesan, feminitas, dan lain-lain.
Hal yang harus diperhatikan dalam tipografi antara lain:
Layout menjadi elemen yang terakhir dan sangat penting, dimana kita dituntut untuk sanggup mengolah ruang kosong pada suatu bidang untuk dijadikan media desain yang gampang dibaca.
Layout harus membuat pembaca menjadi cepat lelah. Hal yang mempengaruhi semoga menjadi desain yang baik dan benar (layout) ada beberapa faktor, mirip keseimbangan, kesatuan, dan unsur desain komunikasi visual lainnya.
6. Animasi
Penggunaan unsur-unsur gerak atau disebut animasi khususnya dalam multimedia untuk mendukung tampilan secara lebih dinamis.
Berdasarkan teknis pembuatannya, animasi dibagi menjadi dua, yaitu:
7. Suara
Suara merupakan elemen pendukung yang digunakan untuk lebih menghidupkan suasana interaksi. Dalam multimedia interaktif, bunyi dibedakan menjadi dua, yaitu bunyi utama dan bunyi pendukung.
Suara utama ialah bunyi yang mengiringi pengguna selama interaksi berlangsung, sedang bunyi pendukung merupakan bunyi yang terdapat pada tombol-tombol.
Contoh Desain Komunikasi Visual: Logo, Poster, Spanduk
Logo adalah gambar atau sekadar skema dengan arti tertentu, dan mewakili suatu arti dari perusahaan, daerah, organisasi, produk, negara, lembaga, dan hal lainnya membutuhkan sesuatu yang singkat dan gampang diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya.
Poster ialah media publikasi yang terdiri atas tulisan, gambar, ataupun kombinasi antar keduanya dengan tujuan memperlihatkan informasi kepada khalayak ramai. Poster umumnya ditempel didinding
Spanduk ialah adalah semacam bendera berukuran panjang yang menampilkan sebuah simbol, logo, slogan, atau pesan lainnya.
Demikian ulasan tentan Pengertian, Sejarah, Prinsip, Unsur, Elemen, dan Contoh Desain Komunikasi Visual. Wasalam. (www.baticmedia.com).*
-- Sumber Rakhmat Supriyono.2010.Desain Komunikasi Visual-Teori dan Aplikasi.Yogyakarta: CV Andi Offset, dan sumber lainnya. Sumber gambar: internet/google.*
Sumber https://www.baticmedia.com/
DKV ialah cabang ilmu desain yang mempelajari ungkapan kreatif, teknik, dan media dengan memanfaatkan elemen-elemen visual atau rupa untuk memberikan pesan.
Studi DKV menyebarkan bentuk bahasa visual (gambar) dan mengolah pesan (kata) untuk tujuan sosial dan komersial.
Contoh Desain Komunikasi Visual antara lain logo, label produk, brosur, dan iklan di media, serta animasi dan desain web.
Desain Komunikasi Visual terdiri dari tiga kata: Desain, Komunikasi, dan Visual.
Secara etimologis (asal-usul kata), kata desain diambil dari kata “designo” (Italia) yang artinya gambar.
Dalam bahasa Inggris, design berakar kata dari bahasa Latin, designare, yang artinya "merencanakan" atau "merancang".
Jadi, dalam pengertian praktis, desain artinya merancang. Komunikasi adala memberikan suatu pesan atau informasi. Visual artinya sanggup dilihat atau diindera dengan mata.
Desain Komunikasi Visual ialah memberikan pesan dengan memakai bahasa rupa (visual language) berbentuk grafis, tanda, simbol, gambaran gambar/foto, tipografi/huruf, dan sebagainya.
Komunikasi Visual sudah ada semenjak munculnya piktogram, yaitu ideogram yang memberikan suatu makna melalui penampakan gambar yang menyerupai/meniru keadaan fisik objek yang sebenarnya.
Tanda atau gambar yang termasuk piktogram disebut piktograf. Contoh suatu piktograf mencakup gambar-gambar kuno dan lukisan prasejarah yang ditemukan dalam dinding gua.
Piktogram menceritakan bencana sehari-hari pada Zaman Gua (Cave Age) dan Hieroglyphics yang digunakan oleh bangsa Mesir.
Hieroglif merupakan sebuah karakter dari sistem goresan pena Mesir kuno. Skrip logografis yang berbentuk piktografic dalam bentuk yang mengingatkan pada orang Mesir kuno terkadang juga disebut "hieroglif".
Studi DKV menyebarkan bentuk bahasa visual (gambar) dan mengolah pesan (kata) untuk tujuan sosial dan komersial.
Contoh Desain Komunikasi Visual antara lain logo, label produk, brosur, dan iklan di media, serta animasi dan desain web.
Pengertian Desain Komunikasi Visual
Desain Komunikasi Visual terdiri dari tiga kata: Desain, Komunikasi, dan Visual.
Secara etimologis (asal-usul kata), kata desain diambil dari kata “designo” (Italia) yang artinya gambar.
Dalam bahasa Inggris, design berakar kata dari bahasa Latin, designare, yang artinya "merencanakan" atau "merancang".
Jadi, dalam pengertian praktis, desain artinya merancang. Komunikasi adala memberikan suatu pesan atau informasi. Visual artinya sanggup dilihat atau diindera dengan mata.
Desain Komunikasi Visual ialah memberikan pesan dengan memakai bahasa rupa (visual language) berbentuk grafis, tanda, simbol, gambaran gambar/foto, tipografi/huruf, dan sebagainya.
Sejarah DKV
Komunikasi Visual sudah ada semenjak munculnya piktogram, yaitu ideogram yang memberikan suatu makna melalui penampakan gambar yang menyerupai/meniru keadaan fisik objek yang sebenarnya.
Tanda atau gambar yang termasuk piktogram disebut piktograf. Contoh suatu piktograf mencakup gambar-gambar kuno dan lukisan prasejarah yang ditemukan dalam dinding gua.
Piktogram menceritakan bencana sehari-hari pada Zaman Gua (Cave Age) dan Hieroglyphics yang digunakan oleh bangsa Mesir.
Hieroglif merupakan sebuah karakter dari sistem goresan pena Mesir kuno. Skrip logografis yang berbentuk piktografic dalam bentuk yang mengingatkan pada orang Mesir kuno terkadang juga disebut "hieroglif".
Piktogram |
Hieroglif |
Pada perkembangannya, piktograf dan heroglif beralih ke goresan pena (teks) mirip prasasti dan buku, dan sekarang desain grafis untik periklanan, penerbitan majalah dan surat kabar, pemasaran dan kekerabatan masyarakat (humas, public relations).
Prinsip Desain Komunikasi Visual
1. Kesatuan (Unity)
Desain yang menggabungkan banyak sekali unsur atau elemen visual harus merupakan satu kesatuan sehingga nyaman dipandang. Prinsip ini sesungguhnya ialah prinsip hubungan. Jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai kekerabatan (warna, raut, arah, dll), maka kesatuan telah tercapai.
2. Keseimbangan (Balance)
Karya seni dan desain harus mempunyai keseimbangan semoga nyaman dipandang. Pinsip keseimbangan ialah stabilitas atau kesan adanya daya tarik yang sama antara bab yang satu dengan yang lain tanpa meniadakan aksentuasi/klimaks atau yang menjadi sentra perhatian pada susunan karya seni.
Keseimbangan dikelompokkan menjadi:
- Keseimbangan Sentral/Radial ialah keseimbangan yang diperlihatkan melalui unsur yang relatif sama dari sentra hingga ke keseluruhan tepi (kiri-kanan, atas-bawah).
- Keseimbangan Simetris/Formal ialah keseimbangan yang diperlihatkan melalui unsur yang relatif sama dari sentra hingga sisi ( kiri dengan kanan, dan atau atas dengan bawah).
- Keseimbangan Asimetris/Inormal ialah keseimbangan yang susunan unsur-unsurnya pada tiap sisi ditempatkan berbeda namun tetap memperlihatkan kesan seimbang, baik dengan komposisi vertikal, diagonal, horizontal atau kombinasi. Kesan lainnya ialah adanya gerak, bebas dan spontan.
- Keseimbangan Kontras ialah keseimbangan yang didapat dengan menyatukan dua hal yang berbeda baik bentuk, ukuran maupun warnanya, untuk menghindari kesan monoton. Namun, penyatuan tersebut menyusupkan unsur pengalih semoga tidak terlalu kontradiktif.
3. Proporsi (Proportion)
Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk memperoleh keserasian dalam sebuah karya diharapkan perbandingan –perbandingan yang tepat. Pada dasarnya proporsi ialah perbandingan matematis dalam sebuah bidang.
Proporsi Agung (The Golden Mean) ialah proporsi yang paling terkenal dan digunakan hingga ketika ini dalam karya seni rupa hingga karya arsitektur. Proporsi ini memakai deret bilangan Fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1,618, sering juga digunakan 8 : 13.
Konon proporsi ini ialah perbandingan yang ditemukan di benda-benda alam termasuk struktur ukuran badan insan sehingga dianggap proporsi yang diturunkan oleh Tuhan sendiri. Dalam bidang desain proporsi ini sanggup kita lihat dalam perbandingan ukuran kertas dan layout halaman.
4. Irama (Rhythm)
Irama ialah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus. Dalam bentuk –bentuk alam sanggup kita ambil referensi pengulangan gerak pada ombak laut, barisan semut, gerak dedaunan, dan lain-lain. Prinsip irama sesungguhnya ialah kekerabatan pengulangan dari bentuk –bentuk unsur rupa.
5. Dominasi (Domination)
Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tatarupa yang harus ada dalam karya seni dan desain. Sifat unggul dan istimewa ini akan mengakibatkan suatu unsure sebagai penarik dan sentra perhatian.
Dalam dunia desain, dominasi sering juga disebut Center of Interest, Focal Point dan Eye Catcher. Dominasi mempunyai bebrapa tujuan yaitu untuk menarik perhatian, menghilangkan kebosanan dan untuk memecah keberaturan.
Unsur Desain Komunikasi Visual
1. Warna (Color)
Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang sanggup menampilkan identitas, memberikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas.
2. Format / Ukuran
Format ialah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu objek. Dengan memakai unsur ini Anda sanggup membuat kontras dan penekanan (emphasis) pada objek desain sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu.
Hal ini memudahkan Anda untuk memberikan pesan yang sangat penting, penting, dan kurang penting yang terlihat dari ukuran (format) suatu elemen tersebut.
Jika elemen itu dibentuk lebih besar dari yang lain berarti itu menjadi hal yang sangat penting untuk sampaikan begitu juga sebaliknya.
3. Tekstur (Texture)
Tekstur ialah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang sanggup dinilai dengan cara dilihat atau diraba.
Tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, contohnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, cat dinding, cat canvas, dan lain sebagainya.
Tekstur dibagi menjadi dua yaitu Tekstur Nyata dan Semu. Tekstur yang lebih sering digunakan ialah tekstur semu yang sanggup menimbulakan tekstur kasar, mirip kayu dan batu.
4. Ruang (Space)
Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya, pada praktek desain sanggup dijadikan unsur untuk memberi imbas estetika desain dan dinamika desain grafis.
Sebagai contoh, tanpa ruang Anda tidak akan tahu mana kata dan mana kalimat atau paragraf. Tanpa ruang Anda tidak tahu mana yang harus dilihat terlebih dahulu, kapan harus membaca dan kapan harus berhenti sebentar.
Ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu objek (figure) dan latar belakang (background).
Unsur ini sangat memilih kenyamanan membaca Karena jikalau tidak ada ruang pada suatu desain maka yang terlihat sangatlah sesak begitu juga bila terlalu banyak ruang kosong pada desain maka akan terlihat hampa. Disini lah seorang desainer dituntut untuk pandai memanfaatkan suatu ruang pada bidang kosong.
5. Garis (Line)
Sebuah garis ialah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga sanggup berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis ialah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain. Di dalam duni a komunikasi visual seringkali kita memakai dotted line, solid line, dan garis putus-putus.
Garis juga mempunyai suatu arti dan anda harus tahu hal ini mirip garis vertical mempunyai kesan stabil, gagah,dan elegan sedangkan garis horizontal memilki arti pasif, tenag dan hening sementara garis diagonal mempunyai kesan aktif, dinamis dan menarik perhatian
6. Bentuk (Shape)
Bentuk ialah segala hal yang mempunyai diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang ialah kotak (rectangle), bundar (circle), dan segitiga (triangle).
Bentuk juga sanggup dikategorikan menjadi tiga:
- Huruf (Character) yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang sanggup digunakan untuk membentuk goresan pena sebagai wakil dari bahasa verbal dengan bentuk visual langsung, mirip A, B, C, dsb
- Simbol (Symbol) yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang mewakili bentuk benda secara sederhana dan sanggup dipahami secara umum sebagai simbol atau lambang untuk menggambarkan suatu bentuk benda nyata, contohnya gambar orang, bintang, matahari dalam bentuk sederhana (simbol), bukan dalam bentuk faktual (dengan detail).
- Bentuk Nyata (Form) bentuk ini betul-betul mencerminkan kondisi fisik dari suatu obyek. Seperti gambar insan secara detil, binatang atau benda lainnya.
Elemen Desain Komunikasi Visual
Elemen-elemen yang sering digunakan dalam desain komunikasi visual antara lain ialah tipografi, simbolisme, ilustrasi, layout, dan fotografi. Elemen-elemen ini sanggup digunakan sendiri-sendiri, sanggup juga digabungkan.1. Ilustrasi
Ilustrasi ialah adalah gambar yang tidak dihasilkan dari kamera atau fotografi (nonphotographic image) untuk visualisasi.
Dengan kata lain, gambaran yang dimaksudkan di sini ialah gambar yang dihasilkan secara manual. Ilustrasi sanggup menjelaskan beberapa subjek yang tidak sanggup dilakukan dengan fotografi.
2. Simbolisme
Tempat-tempat umum mirip sentra perbelanjaan, hotel, restoran, rumah sakit dan bandar udara; semuanya memakai simbol yang komunikatif dengan orang banyak.
Simbol sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi untuk menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan.
Untuk menginformasikan letak toilet, telepon umum, restoran, pintu masuk dan keluar, dan lain-lain digunakan simbol.
Bentuk yang lebih kompleks dari simbol ialah logo. Logo ialah identifikasi dari sebuah perusahaan.
3. Fotografi
Foto-foto yang digunakan haruslah sanggup “bercerita” dan menunjang informasi lain, mirip berita, yang diterbitkan.
4. Tipografi
Tipografi ialah seni menyusun huruf-huruf. Tipografi digunakan sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata (lisan) ke dalam bentuk goresan pena (visual) melalui pemilihan jenis abjad (font).
Contoh, penggunaan bentuk Script untuk mengesankan keanggunan, keluwesan, feminitas, dan lain-lain.
Hal yang harus diperhatikan dalam tipografi antara lain:
- Legibility -- tingkat akomodasi mata mengenali suatu tulisan/teks.
- Readability (Keterbacaan) -- tingkat kenyamanan suatu susunan abjad ketika dibaca yang dipengaruhi oleh ukuran, spasi, perataan (alignment), warna, dan jenis huruf.
Layout menjadi elemen yang terakhir dan sangat penting, dimana kita dituntut untuk sanggup mengolah ruang kosong pada suatu bidang untuk dijadikan media desain yang gampang dibaca.
Layout harus membuat pembaca menjadi cepat lelah. Hal yang mempengaruhi semoga menjadi desain yang baik dan benar (layout) ada beberapa faktor, mirip keseimbangan, kesatuan, dan unsur desain komunikasi visual lainnya.
6. Animasi
Penggunaan unsur-unsur gerak atau disebut animasi khususnya dalam multimedia untuk mendukung tampilan secara lebih dinamis.
Berdasarkan teknis pembuatannya, animasi dibagi menjadi dua, yaitu:
- Animasi dua dimensi (2D), ialah animasi yang berkesan datar (flat), baik itu karakter maupun warnanya.
- Animasi tiga dimensi (3D), ialah karakter yang dibentuk sanggup dilihat dari banyak sekali sudut pandang dan adanya kesan mendalam atau berdimensi ruang.
7. Suara
Suara merupakan elemen pendukung yang digunakan untuk lebih menghidupkan suasana interaksi. Dalam multimedia interaktif, bunyi dibedakan menjadi dua, yaitu bunyi utama dan bunyi pendukung.
Suara utama ialah bunyi yang mengiringi pengguna selama interaksi berlangsung, sedang bunyi pendukung merupakan bunyi yang terdapat pada tombol-tombol.
Contoh Desain Komunikasi Visual: Logo, Poster, Spanduk
Logo adalah gambar atau sekadar skema dengan arti tertentu, dan mewakili suatu arti dari perusahaan, daerah, organisasi, produk, negara, lembaga, dan hal lainnya membutuhkan sesuatu yang singkat dan gampang diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya.
logo |
Poster ialah media publikasi yang terdiri atas tulisan, gambar, ataupun kombinasi antar keduanya dengan tujuan memperlihatkan informasi kepada khalayak ramai. Poster umumnya ditempel didinding
poster |
Spanduk ialah adalah semacam bendera berukuran panjang yang menampilkan sebuah simbol, logo, slogan, atau pesan lainnya.
Spanduk |
Demikian ulasan tentan Pengertian, Sejarah, Prinsip, Unsur, Elemen, dan Contoh Desain Komunikasi Visual. Wasalam. (www.baticmedia.com).*
-- Sumber Rakhmat Supriyono.2010.Desain Komunikasi Visual-Teori dan Aplikasi.Yogyakarta: CV Andi Offset, dan sumber lainnya. Sumber gambar: internet/google.*