Rossi Minta Yamaha Bereaksi Pasca-Kekalahan Aragon
, ARAGON– Pebalap paling renta di MotoGP ketika ini Valentino Rossi, tak berhasil menjadi juara atau masuk podium di Aragon, Minggu (23/9/2018). Dirinya harus puas hanya berada di posisi kedelapan. Pada pernyataannya, dirinya mengungkapkan hasil jelek yang dialami secara berturut-turut, termasuk di Aragon, dapat menciptakan pihak Yamaha untuk memperhatikan serius dan bereaksi buat meningkatkan performa sepeda motor. “Saya harap penting bagi Yamaha untuk bereaksi. Mungkin beberapa orang besar lengan berkuasa melihat pencapaian di MotoGP dan bertanya, mengapa?” tutur Rossi dari Motorsport.com, Minggu (23/9/2018).
Sepanjang 14 putaran MotoGP yang sudah berlangsung, Rossi empat kali masuk podium di daerah ketiga, dan satu kali menjadi runner up, di mana itu pencapaian terbaiknya tahun ini. Meski begitu, Rossi ketika ini masih menempati posisi ketiga klasemen sementara, dengan total 159 poin.
Tak hanya Rossi dan Maverick Vinales, Pembalap satelit Yamaha Tech 3 Johann Zarco dan Hafizh Syahrin juga mengalami tamat pekan yang kurang memuaskan, masing-masing hanya finis di posisi 14 dan 18. Itu berarti Yamaha sekarang telah melewati 23 balapan tanpa kemenangan di kelas utama, melebihi rekor tandus sebelumnya dari 22 lomba tanpa kemenangan pada 1996-1998. Meski kerap protes soal performa motornya, Rossi mengaku sudah ada sedikit perbaikan. Akhirnya menciptakan diriya lebih nyaman menunggangi motornya di trek.
Rossi berhasil memperbaiki posisinya, dari start di posisi ke-17, sampai finis di urutan kedelapan. Bukan hal yang gampang buat laki-laki berusia 39 tahun ini. “Kami mencoba menciptakan beberapa perubahan besar pada motor, dan saya merasa jauh lebih baik. Pada akhirnya, balapan tidak terlalu jelek untuk saya,” kata Rossi. “Saya dapat menjaga kecepatan konstan pada ketika balapan, dan saya dapat mengambil beberapa poin, dengan mencapai 10 besar, padahal kemarin saya tidak yakin saya dapat melaksanakan hal tersebut,” ujar Rossi.