Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rupiah Terus Melemah, Benarkah Negara Dalam Keadaan Yang Mengkhawatirkan?

 Benarkah Negara dalam Keadaan yang Mengkhawatirkan Rupiah Terus Melemah, Benarkah Negara dalam Keadaan yang Mengkhawatirkan?

Sebagaimana yang kita ketahui bersama, ketika ini nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika terus mengalami pelemahan. Dan hal ini banyak dikhawatirkan oleh banyak sekali kalangan. Terbukti dengan banyaknya, perihal ataupun pendapat dari pengamat baik yang ditayangkan dimedia televisi maupun internet. Nah, benarkah kenyataannya demikian?

Di banyak sekali kesempatan menteri keuangan Sri Mulyani selalu menghimbau biar masyarakat tetap tenang. Tidak tergoda isu-isu yang menyebut bila kondisi negara sedang dalam masa krisis yang mengkhawatirkan. Karena berdasarkan beliau, nilai tukar rupiah yang terus memburuk ini merupakan imbas ketidakpastian global.

Pada kesempatan yang lain Sri Mulyanni juga selalu menegaskan bila pemerintah dan lembaganya menyerupai Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mengupayakan biar perekonomian Indonesia tetap dalam posisi baik dan sanggup bertahan, mengingat beberapa faktor melemahnya nilai tukar rupuah terhadap dolar Amerika Serikat tiba dari faktor luar.

Pemerintah memastikan jikalau melemahnya nikai tukar rupiah pada dolar Amerika Serikat AS tidak berdampak pada kestabilan perekonomia di Indonesia. Melemahnya nilai tukar rupiah terbilang kecil jikalau dibandingkan dengan daerah Asia dan Negara erkembbang lainnya.

Pemerintah yang diwakii Direktur Jenderal Pajak
Menegaskan bahwa melemahnya nilai tukar rupiah tidak berdampak jelek bagi keuangan Negara. Pemasukan Negara di sektor PPN / Pajak Pertambahan Nilai justru mengalami peningkatan. Penerimaan pajak pada bulan terakhir juga tumbuh sebesar 11 persen. Angka yang terbilang cukup besar dibanding penerimaan pajak pada tahun sebelumnya.

Disamping itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman yakni Luhut Binsar Pandjaitan juga ikut bicara mengenai melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat AS. Luhut beropini jikalau ketika ini nilai tukar rupiah justru sudah mulai membaik.

Luhut menyebutkan bahwa perkekonomian Negara dalam kondisi baik jadi harus yakin dan percaya pada Negara sendiri. Senada dengan pejabat diatas, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan / OJK, Wimboh Santoso juga mengatakan, jikalau kondisi perekonomian kita sedang baik-baik saja, tidak perlu dikhawatirkan berlebihan, alasannya ialah penurunan nilai mata uang ini juga banyak terjadi di negara-negara berkembang lainnya.

Melemahnya nilai rupiah dan mata uang Negara
Berkembang yang lainya terhadap dolar Amerika Serikat dipicu adanya pembiasaan suku bunga pada Bank Sentral Amerika Serikat. Namun terhitung semenjak bulan januari 2018 hingga ketika ini, nilai mata uang rupiah terdepresiasi 3,67 persen terhadap dolar Amerika Serikat.

Kondisi tersebut merupakan dampak dari siklus naiknya suku bunga pada dolar Amerika Serikat, yang kemudian diikuti perubahan harga minyak dunia, yang juga ikut mensugesti menurunnya nilai tukar mata uang Negara lainnya khususnya negara berkembang tak terkecuali Indonesia.

Intinya, pelemahan yang terjadi merupakan hal yang masuk akal terjadi, jadi kita tidak perlu terlalu mengkhawatirkan yang berlebihan.