Thermistor
Sebuah thermisror dibuat dari bahan semikonduktor. Komponen ini sanggup dibuat dalam bentuk piringan, bamngan, atau butiran. Thermistor butiran memiliki ukuran diameter yang hanya beberapa milimerer. pada beberapa thermistor butiran, butir semikonduktornya dibungkus oleh sebuah kapsul kaca.
Karena ukurannya yang sangat kecil, thermistor butiran dapat memberikan reaksi yang sangar cepat terhadap perubahan suhu. Thermistor memiliki dua buah kaki terminal. Sebagian besar thermistor memiliki tahanan yang nilainya akan semakin mengecil dengan b.rtrb"i ryl suhu. Thermistor jenis ini disebut sebagai thermistor koefisien suhu negatif (negative temperatare cofficient) atau thermistor ntc. Thermistor-thermistor dengan koefisien suhu yang faktual (positiae temperature ,offi;*t1 1pt ) juga tersedia di pasaran, narnun lebih jarang digunakan. Thermistor digunakan di dalam rangkaian-rangkaian pengukur suhu arau yang menawarkan ,*ggrp"rr-rr.rggapan tertentu terhadap perubahan suhu. Komponen ini juga dapat digunakan di dalam rangkaian-rangkaian yang akan mengalami gangguan, atau bahkan kerusakan, akhir perubahan suhu. Thermisror secara oromatis akan bekerja untuk menetralkan efek perubahan suhu.
Aktivitas yang Harus Dilakukan
Rangkaian di dalam percobaan kita ini ditujukan untuk mengukur perubahan tahanan sebuah thermistor dengan terjadinya perubahan suhu. Anda disarankan untuk memakai sebuah thermistor butiran. Thermistor ditempatkan di ujung sepasang kawat sambungan yang panjangnya kurang lebih 20 cm, sehingga komponen ini sanggup dipindahpindahkan dengan gampang ke banyak sekali daerah yang mempunyai suhu yang berbeda.
- Letakkan thermistor di banyak sekali daerah yang berbd, dengan sebuah termometer di sampingnya. Biarkan keduanya (thermistor dan termometer) erada di tiap-tiap daerah selama 2 menit. Kemudian, ukurlah suhu daerah serta arus dn tegangan pada rangkaian.
- Catatlah hasil pengukuran anda di dalam sebuah tabel yang terdiri dari empat buah kolom, di mana kolom keempat memuat hasil perhitungan tahanan thermistor (V/I).
- Buatlah sebuah grafik untuk tahanan thermistor vs. suhu. Apakah grafik ini merupakan sebuah garis lurus?
Rangkaian dan Sistem
Diagram sistem untuk rangkaian pada percobaan di atas adalah:
Diagram ini memiliki bentuk yang sama dengan diagram sistem untuk rangkaian LDR (hal. 64). Kedua diagram tersebut dapat digambarkan secara umum sebagaimana berikut ini:
Sebuah sensor dapat 'meraba' suaru perubahan kondisi. Contoh-contoh sensor antara lain yakni saklar-saklar, LDR, dan thermisror. Sebuah aktuator mengakibatkan terjadinya atau bekerjanya sesuaru. Contoh-contoh aktuator antara lain adalah motor-motor, mereran, lampuJampu dan LED.
Saatnya Merancang
Sebuah rangkaian pembagi tegangan adalah rangkaian dasar yang membentuk termometer elektronik sederhana di bawah ini. Apabila Anda hendak mengukur suhu yang nilainya tidak jauh dari suhu kamar (25"C), R2 harus memiliki tahanan yang kurang lebih sama dengan tahanan thermistor Rl pada suhu tersebut.
- Tempelkan sebuah label atau stiker pada meteran untuk menutupi bab skalanya sehingga tidak dapat terbaca. Gunakan label atau sticker yang dapat dilepas kemudian.
- Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengkalibrasikan termometer elekronik. Untuk itu, letakkan thermistor dan sebuah termometer ruang biasa di berbagai daerah dengan suhu yang berbeda-beda.
- Biarkan keduanya (thermistor dan termometer biasa) selama beberapa menit di tiap-tiap tempat tersebur. Kemudian, tariklah sebuah garis pada label dengan sebuah pensil, sejajar dengan jarum penunjuk skala meteran. Tandai garis ini, menggunakan pensil, dengan titik-titik suhu yang terbaca pada termometer biasa.
- Gunakan tanda-tanda pada garis ini sebagai panduan dan buatlah skala suhu, dengan bolpen arau pena, dengan kenaikan suhu per 5 derajat. Hapuslah garis dan tanda-tanda yang dibentuk dengan pensil sebelumnya.
- Letakkan thermistor di beberapa tempat lainnya dan bacalah suhu terukur secara langsung dari skala termometer elektronik yang baru saja dibuat. Semua jendela dan pintu di suatu rumah mempunyai sebuah saklar reed magnetik. Saklar-saklar ini menutup ketika jendela-jendela dan pintu-pintu berada dalam keadaan tertutup.
Mengapa demikian? Bahkan apabila Anda tidak mengikuti kuliah atau kursus di bidang teknologi dan perancangannya, proyek-proyek di dalam topik-topik "Saatnya Merancang" ini akan membantu Anda memahami teori-teori elektronika secara lebih baik.