Media Online Cenderung Jadi Koran Kuning
Heboh Prostitusi, AJI Menilai Media Terjebak Jurnalisme Kuning.
Demikian diberitakan koran kuning.
Motifnya, tak lain dan tak bukan ialah TRAFFIC! Media-media online sekarang "menuhankan" jumlah pengunjung situsnya yang berdampak pada pendapatan iklan, terutama Google Adsense.
Demi trafik, sejumlah media online bermetamorfosis "media esek-esek". Beberapa di antaranya bahkan memasang foto vulgar yang di kala media cetak sangat ditabukan.
Lebih parah lagi "media online marginal" yang berusaha bersaing dengan media ternama dengan mempubliksikan daftar nama inisial, tarif, plus kepanjangan nama-nama inisial artis yang diduga menjadi pelacur online itu.
Anehnya, Dewan Pers belum bertindak atau terkesan membiarkan perkembangan media online yang mengarah ke jurnalisme kuning yang "doyan" pemberitaan cabul ini.
Menjadi wartawan yang baik memang tidak sekadar punya skills menulis yang hebat, tapi lebih dari itu... butuh idealisme, hati nurani, dan... iman! Wasalam. (www.baticmedia.com).*
Sumber https://www.baticmedia.com/