Cara Berfikir Sinkronik Dalam Mempelajari Sejarah
Belajar sejarah artinya mencar ilmu wacana masa kemudian dan untuk memahami sejarah dibutuhkan cara berpikir yang sinkronik. Kata sinkronik asalnya dari bahasa Yunani syn artinya dengan dan chronoss artinya waktu. Dalam kamus besar bahasa Indonesia sinkronik diartikan sebagai segala sesuatu yang bersangkutan dengan insiden yang terjadi pada suatu massa.
Kajian sejarah sinkronik artinya mempelajari insiden sejarah dengan segala aspeknya pada masa atau waktu tertentu dengan lebih mendalam. Lebih jelasnya sanggup dijelaskan bahwa konsep sikronik dalam sejarah yaitu bagaimana mempelajari atau mengkaji pola-pola, tanda-tanda dan aksara dari sebuah insiden sejarah pada masa tertentu. Secara umum sinkronik mempunyai ciri-ciri berikut:
1. Mengkaji insiden sejarah yang terjadi pada masa tertentu.
2. Menitikberatkan kajian insiden pada pola-pola, tanda-tanda dan karakter.
3. Bersifat horizontal.
4. Tidak ada konsep pebandingan.
5. Cukup kajian lebih sempit.
6. Kajiannya sangat sistematis.
7. Sifat kajian lebih serius dan mendalam.
Oleh alasannya yaitu itu sanggup dikatakan bahwa sinkronik dalam sejarah yaitu kajian yang lebih menitikberatkan pada meneliti gejala-gejala yang meluas dari sebuah insiden namun waktu nya terbatas. Contohnya seorang sejarawan ingin menyusun sejarah perekonomian Indonesia masa kolonial Belanda. Hal yang akan beliau lakukan yaitu meneliti tanda-tanda atau fenomena perkembangan kehidupan ekonomi bangsa Indonesia yang terjadi pada masa pendudukan Belanda saja.
Tidak ada goresan pena yang membandingkan dengan kondisi ekonomi masa pendudukan Belanda di kawasan lain. Jika sejarawan itu menerapkan konsep sinkronik maka ia hanya akan mengamati semua yang terkait dengan persoalan perekonomian tersebut secara mendalam dan terstruktur. Sejarawan akan mencari tahu data-data yang sekiranya sanggup menjawab pertanyaan seputar perkembangan ekonomi rakyat pada masa Belanda. Gambar: disini
Kajian sejarah sinkronik artinya mempelajari insiden sejarah dengan segala aspeknya pada masa atau waktu tertentu dengan lebih mendalam. Lebih jelasnya sanggup dijelaskan bahwa konsep sikronik dalam sejarah yaitu bagaimana mempelajari atau mengkaji pola-pola, tanda-tanda dan aksara dari sebuah insiden sejarah pada masa tertentu. Secara umum sinkronik mempunyai ciri-ciri berikut:
1. Mengkaji insiden sejarah yang terjadi pada masa tertentu.
2. Menitikberatkan kajian insiden pada pola-pola, tanda-tanda dan karakter.
3. Bersifat horizontal.
4. Tidak ada konsep pebandingan.
5. Cukup kajian lebih sempit.
6. Kajiannya sangat sistematis.
7. Sifat kajian lebih serius dan mendalam.
Pendekatan sinkronik sejarah |
Tidak ada goresan pena yang membandingkan dengan kondisi ekonomi masa pendudukan Belanda di kawasan lain. Jika sejarawan itu menerapkan konsep sinkronik maka ia hanya akan mengamati semua yang terkait dengan persoalan perekonomian tersebut secara mendalam dan terstruktur. Sejarawan akan mencari tahu data-data yang sekiranya sanggup menjawab pertanyaan seputar perkembangan ekonomi rakyat pada masa Belanda. Gambar: disini