Rangkaian Logika
Rangkaian-rangkaian logika dipergunakan untuk mengolah informasi biner. Istilah 'biner' yang kita gunakan di sini merujuk pada informasi yang hanya memiliki dua kemungkinan keadaan (stat). Sebagi contoh, sebuah saklar sanggup berada dalam keadaan membuka atau menutup. Saklar tidak dapat berada dalam keadaan setengah-membuka atau setengah-menutup. Terdapat dua buah saklar pada rangkaian di bawah. Terdapat juga sebuah lampu. Dengan demikian, rangkaian ini memiliki dua input biner dan saru output.
Terdapat empat kemungkinan keadaan untuk kombinasi kedua saklar tersebut:
- Saklar A membuka dan saklar B membuka: lampu padam.
- Saklar A menutup namun saklar B membuka: lampu padam.
- Saklar A membuka namun saklar B menutup: lampu padam.
- Saklar A menurup DAN (AND) saklar B menutup: lampu MENYAIA.
Hanya satu keadaan, di antara empat yang dicantumkan di atas, yang memungkinkan kita menyalakan lampu tutuplah saklar A DAN saklar B. Rangkaian ini melaksanakan sebuah operasi logika, yaitu Operasi AND (DAN). Rangkaian akan bekerja hanya apabila kedua saklarnya *.rr.,i,rp. Membiarkan A dan/atau B membuka tidak akan memberikan hasil yang berbeda. Perhatikan sifat biner yang diperlihatkan oleh kidu, input tersebut. Saklar-saklar hanya akan membuka dan menutup. Perhatikan sifat biner dari output yang dihasilkan. La-f,, hanya akan menyala atau padam.
Rangkaian semacam ini sanggup juga digunakan di dalam banyak sekali aplikasi praktis. Saklar-saklar yang digunakan sanggup berupa microswitch yang misalnya, berfungsi untuk mendeteksi posisi dua buah nfety grid pada sebuah bor listrik berat. Saklar-saklar akan menutup ketika kedua grid telah terkunci pada posisinya. Dengan demikian, lampu akan menyala hanya apabila hedaa grid (A DAN B) telah berada pada posisinya. Menyalanya lampu mengindikasikan kepada sang operator bahwa bor dapat dioperasikan dengan aman.
Cara kerja rangkaian ini sanggup dirangkumkan dengan jalan rnerepresentasikan keadaan-keadaan input dan output biner dengan bilangan-bilangan '0' dan 'l'. Untuk saklar-saklar yang berfungsi sebagai input, 0 = 'saklar membuka' dan I = saklar menutup'. Untuk lampu yang berfungsi sebagai output, 0 = 'lampu padam' dan 1 = 'lampu menyala'. Sekarang kita dapat mencantumkan keempat keadaan saklar-saklar input di dalam sebuah tabel benar-salah (truth table):
Tabel ini memperlihatkan bahwa lampu akan menyala hanya ketika A dan B menutup. Rangkaian logika tidak terbatas pada dua buah input saja. Rangkaian ini dapat mempunyai input dalam jumlah berapa pun. Sebagai contoh, input yang digunakan dapat berupa empat buah saklar yang dihubungkan secara seri. Lampu hanya akan menyala apabila A DAN B DAN C DAN D semuanya berada dalam keadaan menutup. Terdapat sejumlah kasus di mana beberapa buah saklar saja, yang disambungkan satu sama lainnya, dapat melakukan operasi-operasi logika, sebagaimana halnya pada contoh bor listrik yang diberikan di atas. Akan tetapi, terdapat suaru keterbatasan dalam hal-hal yang dapat dilalukan oleh saklarsaklar mekanis. Contoh berikutnya akan menunjukkan bagaimana kita dapat menggunakrn rangkaian-rangkaian kebijaksanaan elektronik untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan. Rangkaian-rangkaian ini dapat bekerja lebih cepat, dan dengan harga yang lebih murah, dan kita dapat membentuk fungsifungsi logika yang kompleks pada ruang 1 yang relatif sangat sempit.
Rangkaian Logika Elektronika
Rangkaian-rangkaian logika elektronika bekerja dengan dua level tegangan:
- Rendah: 0 V atau mendekati 0 V.
- Tinggi: Tegangan catu positif atau mendekati nilai ini. Pada beberapa jenis rangkaian logika, level 'tinggi' selalu bernilai 5 V. Pada beberapa jenis lainnya,nilainya dapat berbeda.
Pada umumnya, level tegangan rendah merepresentasikan keadaan (state) logika'0' dan level tegangan tinggi merepresentasikan state logika'1'. Untuk mengetahui bagaimana sebuah rangkaian kebijaksanaan elektronik bekerja, kita akan mengupas salah satu pola praktis dari sistem-sistem logika. Sistem ini merupakan bagian dari sebuah sistem keamanan yang lebih besar, yang berfungsi unruk mengontrol sebuah lampu sorot (flood-light) yang ada di halaman sebuah rumah. Seorang tamu tak diundang akan diketahui keberadaannya apabila ia menabrak berkas sinar inframerah yang diarahkan ke sebuah fotodioda. Lampu sorot akan dinyalakan ketika berkas sinar terputus dari fotodioda. Akan tetapi, menyalakan lampu sorot di siang hari, di bawah terik sinar matahari, tidak akan banyak membantu, sehingga sebuah LDR dipakai untuk menenukan waktu siang atau malam menabrak berkas sinar inframerah yang diarahkan ke sebuah fotodioda. Lampu sorot akan dinyalakan ketika berkas sinar terputus dari fotodioda. Akan tetapi, menyalakan lampu sorot di siang hari, di bawah terik sinar matahari, tidak akan banyak membantu, sehingga sebuah LDR dipakai untuk menentukan waktu siang atau malam.
Diagram sistem di atas memperlihatkan dua buah sensor sebagai input sistem, dan pengolahan input-input menjadi output oleh dua buah rangkaian antarmuka. Kedua antarmuka ini adalah sebuah Schmitt-trigger dan sebuah saklar transistor. Diagram juga memperlihatkan kondisi-kondisi input yang direpresentasikan oleh level-level logika dari kedua antarmuka.
Sinyal-sinyal logika dari kedua rangkaian antarmuka diumpankan ke tahapan sistem berikutnya. Tahapan ini ialah sebuah rangkaian logika yang melalaanakan operasi AND. Rangkaian bekerja sesuai dengan tabel benar-salah yang ditampilkan di halaman sebelah. Rangkaian mendapatkan dua buah input, A dan B, dan menghasilkan sebuah output tunggal, Z. Merujuk ke tabel, lampu sorot hanya akan menyala apabila waktu adalah malam hari DAN seorang penyusup terdeteksi.
Gerbang-gerbang Logika
Membuat sebuah rangkaian logika ialah hal yang mudah. Semua gerbang logika dasar, dan juga beberapa rangkaian logika lainnya yang lebih kompleks, tersedia dalam bentuk IC (rangkaian terpadu). Terdapat dua 'keluarga' IC iogika yang paling umum digunakan:
- TTL, yang merupakan kependekan dari transistor-transistor logic. IC ini bekerja pada tegangan 5 V sehingga membutuhkan sebuah catu daya teregulasi (regulated Power supply) sebagai sumber tegangannya. Semua IC tipe TTL memiliki nomor kode yang dimulai dengan '74', sehingga tipe ini dikenal juga sebagai keluarga lC 74W. Terdapat bermacam-macam jenis TTL, di mana jenis Schotdry DayaRendah saat ini secara praktis telah menggeser seri 74W. aslinya. IC-IC tipe 74LSXX membutuhkan daya yang lebih kecil ketimbang dpe 74xx.
- CMOS, yang merupakan abreviasi dari comp lementary MOS (metal-oxide semiconductor). Tipe ini memiliki nomor isyarat yang berkisar dari mulai '4000' ke atas, sehingga keluarga IC ini dikenal juga dengan nama seri '4000'. IC-IC tipe ini bekerja pada level tegangan antara 3 V hingga 15 V CMOS memang lebih lambat dibandingkan dengan TTL, namun jienis ini membutuhkan arus yang lebih kecil. IC-IC tipe CMOS memiliki keunggulan lain, yaitu bahwa piranti ini tidak membutuhkan catu daya teregulasi untuk pengoperasiannya. Banyak di antara IC-IC seri 74W. juga tersedia dalam bentuk CMOS. Nomor kode untuk jenis ini dimulai dari 74HC. Keluarga IC ini bekerja pada level tegangan 2 V hingga 6 V, membutuhkan arus yang lebih kecil dari Tkan dan lebih cepat dibandingkan CMOS.