Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Sekolah Dasar

guruenjoy.com


Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar

Selamat sore rekan-rekan semuanya, Pada postingan kali ini saya akan bahas mengenai pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Bahasa Indonesia tentunya bahasa yang sangat sering kita pakai alasannya yakni kita tinggal di negara Indonesia tercinta ini. Banyak sekali yang belum memahami arti ataupun cara pemakaian bahasa Indonesia yang tepat. Oleh alasannya yakni itu alangkah baiknya kita semua khususnya tenaga pendidik di Sekolah dasar menerapakan semenjak dini kepada siswa SD semuanya. Simaklah klarifikasi berikut ini.


Pembelajaran yakni proses berguru dimana didalamnya terdapat interaksi, materi dan penilaian. Sedangkan perihal pengertian berguru banyak para pakar kependidikan berbeda-beda dalam menawarkan arti atau klarifikasi berguru tersebut. Hal tersebut terjadi alasannya yakni adanya perbedaan dalam mengidentifikasi fakta serta perbedaan dalam menginterprestasikannya. Perbadaan istilah yang dipakai serta konotasi masing-masing istilah, juga perbedaan dalam aksentuasi aspek tertentu mengakibatkan definisi yang berbeda perihal belajar, (Sumadi Suryabrata, 1980: 19).

Sebagian pakar kependidikan beropini bahwa berguru yakni aktivitas yang dilakukan oleh fisik atau tubuh kita ini , hasil berguru yang dicapainya yakni perubahan dalam fisik sedangkan para andal pendidikan moderen merumuskan berguru sebagai suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri individu yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laris yang baru, berkat adanya pengalaman, latihan tingkah laris yang timbul sebagai sebagai imbas atau akhir berguru contohnya dari yang sebelumnya tidak tahu apa-apa sehabis berguru menjadi tahu, yang sebelumnya tidak bisa apa-apa dengan berguru menjadi bisa, perubahan dalam perilaku dan kebiasaan-kebiasaan, perubahan alam, keterampilan siswa, kesanggupan dalam menghargai, perkembangan perilaku dan sifat sosial, emosional dan perkembangan jasmani (Oemar Hamalik, 1983: 21). Dalam Ilmu psikologi berguru bisa di artikan sebagai salah satu perubahan tingkah laris sebagai hasil interaksi(pembicaraan) dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidup (Slameto: 1998: 2).

Ketika pembelajaran di dalam kelas, guru mengajarkan Bahasa Indonesia sesuai dengan tuntutan semua kompetensi dasar dan semua standar kompetensi yang telah ditentukan. Lalu Salah-satunya fungsi pengajar yakni aktivis akan terjadinya proses berguru mengajar. Selaku penggerak, pengajar(guru) harus memenuhi beberapa kriteria yang menyatu dalam diri pengajar semoga sanggup menerangkan profesionalitasnya dalam membuat rancangan-rancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran hingga pada kualitas simpulan penilaiannya.

Karena sudah dijelaskan dalam PP NO 19 tahun 2005 perihal Standar Nasional Pendidikan; bahwa seorang pendidik harus mempunyai kompetensi sebagai biro pembelajaran, yakni (a) kompetensi paedagogik, (b) kompetensi sosial, (c) kompetensi kepribadian dan (d) kompetensi profesional.

1. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

Belajar dan mengajar  Bahasa Indonesia menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tertuju kepada pengembangan aspek bahasa, yaitu peningkatan kompetensi dalam Berbahasa Indonesia. Ketika kompetensi berbahasa yang akan menjadi tujuan, Setiap guru lebih berfokus pada empat aspek keterampilan berbahasa, yakni menyimak, membaca, berbicara dan menulis.
Dalam Kurikulum 2004 (Depdiknas, 2004: 3) dinyatakan bahwa standar kompetensi Bahasa dan Sastra Indonesia berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa, Berbahasa yakni berguru berkomunikasi dan berguru sastra yakni berguru cara menghargai insan dan nilai-nilai kemanusiaan. Maka dari itu pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dengan baik secara verbal maupun secara tertulis.
Pada klarifikasi di atas penulis sanggup menyimpulkan bahwa Pembelajaran Bahasa Indonesia yakni salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi.

2. Tujuan, Fungsi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

Berikut Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia dinyatakan di dalam kurikulum 2004 yakni sebagai berikut :
a. Siswa wajib menghargai dan membanggakan bahasa dan sastra Indonesia sebagai bahasa persatuan (nasional) dan bahasa negara.
b. Siswa wajib memahami bahasa dan sastra Indonesia dari segi bentuk, makna, dan fungsi, serta mengunakannya dengan sempurna dan kreatif untuk macam-macam tujuan, keperluan, dan keadaan.
c. Siswa harus mempunyai kemampuan memakai bahasa dan sastra Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional dan kematangan sosial.
d. Siswa harus mempunyai disiplin dalam berfikir dan berbahasa (berbicara dan menulis).
e. Siswa harus sanggup menikmati dan memanfaatkan karya satra untuk menyebarkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
f. Siswa wajib menghargai dan membanggakan satra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual Indonesia. 

Berikut ini Fungsi bahasa yakni untuk  alat komunikasi. Komunikasi disini dimaksud yakni suatu cara memberikan maksud kepada orang lain dengan memakai kanal tertentu. Komunikasi juga bisa berupa ungkapan pikiran, gagasan, ide, pendapat, persetujuan, keinginan, penyampaian warta dalam peristiwa. Hal itu disampaikan dalam aspek bahasa berupa kata, kalimat, paragrap atau paraton, ejaan dan tanda baca dalam bahasa tulis, serta unsur-unsur prosodi (intonasi, nada, irama, tekanan, dan tempo) dalam bahasa lisan.

3. Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

A. Pembelajaran Bahasa Menyeluruh (Whole Language)

Suatu pendekatan terhadap pembelajaran bahas secara utuh yakni definisi dari whole languange. Artinya, dalam setiap mengajarkan atau pembelajaran bahasa kita mengajarkannya secara kontektual, logis, kronologis dan komunikatif serta memakai seting yang riil dan bermakna. Pendekatan ini terdapat hubungan yang interaktif antara yang mendengarkan dan yang berbicara, antara yang membaca dengan yang menulis. Dalam aktivitas Belajar  bahasa, berguru bahasa harus terinteraksi ke dalam materi terpisah dari semua aspek kurikulum. Artinya, pembelajaran bahasa yang terpadu dengan perkembangan motorik, sosial, emosional, dan kognitif juga pengalaman anak, media dan lingkungan anak.

B. Pembelajaran Keterampilan Proses

Pembelajaran keterampilan proses merupakan  pembelajaran dengan cara menyebarkan keterampilan-keterampilan memproses perolehan sehingga siswa bisa menemukan dan menyebarkan fakta dan konsep serta menumbuhkembangkan perilaku dan nilai.

Berikut Langkah-langkah aktivitas keterampilan proses yaitu mengobservasi atau mengamati, termasuk di dalamnya: menghitung, mengukur, mengklasifikasi, mencari hubungan ruang atau waktu, membuat hipotesis, merencanakan penelitian atau eksperimen, mengendalikan variabel, menginterpretasikan atau menafsir data, menyusun kesimpulan sementara, meramalkan, menerapkan dan mengkomunikasikannya.

C. Pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM/Joyfull   Learning)

Pakem disini sanggup didefinisikan sebagai Pembelajaran yang membuat variasi kondisi eksternal dan internal dengan melibatkan siswa secara aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan sehingga pembelajaran lebih bermakna.

Hal ini perlu diciptakannya suasana yang demokratis dan tidak ada beban baik bagi guru maupun siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran. Untuk mewujudkan proses pembelajaran yang menyenangkan guru harus bisa merancang pembelajaran dengan baik, menentukan materi yang tepat, serta menentukan dan menyebarkan taktik yang sanggup melibatkan siswa secara eksklusif dan optimal.

4. Prinsip Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

A. Prinsip Fungsional
Pembelajaran bahasa Indonesia mempunyai prinsip fungsional pada hakikatnya sejalan dengan konsep pembelajaran yang komunikatif. Dalam pelaksanaannya yakni untuk melatih siswa memakai bahasa yang baik dan benar baik secara verbal maupun tertulis.

B. Prinsip Kontektual
Pembelajaran bahasa Indonesia yang mempunyai prinsif kontektual yakni pelajaran yang mengaitkan materi yang diajarkan dengan dunia nyata. Prinsip pembelajaran kontektual ini mempunyai  tujuh komponen yaitu : konstruktivisme, bertanya, inkuiri, masyarakat belajar, pemodelan, dan evaluasi sebenarnya.

C. Prinsip Apresiatif
Kemudian Pembelajaran bahasa Indonesia yang berprinsip apresiatif lebih menekankan pada pembelajaran sastra. Hal ini mempunyai arti bahwa prinsip pembelajaran yang dipakai yakni menyenangkan.

D. Prinsip Humanisme, Rekontruksionalisme dan Progresip.

1. Manusia mempunyai bekal yang sama dalam upaya memahami sesuatu. Implikasinya wawasan ini terhadap aktivitas pengajaran bahasa indonesia yaitu :
a) guru bukan satu-satunya sumber informasi, 
b) siswa disikapi sebagai subjek berguru yang secara kreatif bisa menemukan pemahaman sendiri, c) Dalam aktivitas berguru mengajar guru lebih banyak bertindak sebagai model, teman, pendamping, pemotivasi, fasilitator, dan bintang film yang bertindak sebagai pembelajar.

2. Perilaku insan dilandasi motif dan minat tertentu. Implikasinya dari wawasan tersebut dalam aktivitas pengajaran bahasa Indonesia yakni a) isi pembelajaran harus berguna bagi pembelajar secara aktual, b) dalam aktivitas belajarnya siswa harus menyadari manfaat penguasaan isi pembelajaran bagi kehidupannya, c) isi pembelajaran harus sesuai dengan tingkat perkembangan, pengalaman, dan pengetahuan pembelajaran.

3. Manusia selain mempunyai kesamaan juga memilliki kekhasan. Wawasan dalam aktivitas pengajaran bahasa Indonesia, a) layanan dikala pembelajaran selain bersifat klasikal dan kelompok juga bersifat individual, b) pembelajaran selain ada yang sanggup menguasai materi pembelajaran secara cepat  ada juga yang lambat, dan c) pembelajaran juga  perlu disikapi sebagai subjek yang sangat unik, baik menyangkut proses merasakan, berpikir dan karakteristik individual sebagai  hasil bentukan lingkungan, keluarga, sahabat bermain, maupun lingkungan kehidupan sosial masyarakat.


Itulah klarifikasi mengenai Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua khususnya tenaga pendidik yang mengajar di Sekolah Dasar. Jika ada yang ingin ditanyakan bisa hubungi lewat kontak maupun di kolom komentar yang telah disediakan supaya blog ini bisa lebih baik lagi kedepannya. Terima kasih.