Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pro Kontra Terobosan Maskapai Garuda Hadirkan Live Music Di Dalam Kabin Pesawat Ketika Penerbangan

Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia.Foto. Foto: AFP
Mediaapakabar.com - Terobosan gres terus dilakukan maskapai nasional Garuda Indonesia. Nah, yang terbaru ialah menghadirkan hiburan live music akustik di dalam pesawat.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara, menuturkan hiburan live music akustik tersebut diperlukan sanggup memperlihatkan sensasi pengalaman penerbangan yang berbeda kepada pengguna jasa.
"Dapat menyelaraskan customer voice, khususnya generasi millenials yang menginginkan nuansa pengalaman penerbangan yang berbeda di penerbangan Garuda Indonesia," terperinci Ari dalam keterangan tertulisnya.
Melansir Kumparan.com, beberapa orang menganggap terobosan ini keren. Bahkan di Twitter ada yang mengusulkan yang dihadirkan sebaiknya acapella, bukan akustik. T, pengguna Twitter lainnya yakin akan mendengar musik yang anggun alasannya ialah niscaya ada standar yang ditetapkan.
Tapi tidak semua orang bahagia dan menyambut baik terobosan ini. Melalui Twitter, beberapa orang beropini kehadiran live music justru akan mengganggu penumpang.
Ada yang bilang perjalanan di pesawat sering dimanfaatkan untuk istirahat. Apalagi penerbangan sering dilakukan di pagi hari, sehingga harus berangkat dari rumah sangat awal dan bikin kurang tidur.
"Sebagai anggota generasi milenial, saya butuhnya tiket murah, bukan pengamen di pesawat," cuit seorang pengguna Twitter berinisial HB.
Live accoustic dalam pesawat Garuda Indonesia (Foto: Dok: Garuda Indonesia)
Pengamat penerbangan, Alvin Lie, juga punya pendapat terkait live music di dalam pesawat. Menurutnya, Garuda Indonesia perlu memahami bahwa mood dan kebutuhan penumpang dalam sebuah penerbangan sangat beragam.
"Mungkin ada yang sedang berduka, sebagian mungkin ingin manfaatkan waktu terbang untuk istirahat atau tidur, sebagian lainnya sambil garap pekerjaan, dan sebagainya," tutur Alvin.
Live accoustic dalam pesawat Garuda Indonesia (Foto: Dok: Garuda Indonesia)
Dia menambahkan walaupun pesawat-pesawat Garuda dilengkapi perangkat In-Flight Entertainment, namun tidak semua penumpang memanfaatkannya. Dikhawatirkan keberadaan live music ini sanggup menambah biaya operasional Garuda.
"Kalau hanya untuk gimmick 1-2 kali saja sih oke. Tapi jikalau dijadikan program tetap atau berlanjut, saya sangat mewaspadai efektivitasnya," imbuh Alvin.
Umumnya ada 5 aspek yang jadi prioritas dalam mempertimbangkan menentukan penerbangan. Kelima aspek itu adalah:
1. Rute
2. Jadwal
3. Pelayanan, kenyamanan, serta akomodasi pra, selama dan pasca penerbangan
4. Reputasi airline dalam aspek keselamatan, keamanan dan ketepatan waktu
5. Harga tiket.
"Sedangkan aspek hiburan dan sajian makanan hanya menjadi pertimbangan untuk penerbangan dengan durasi lebih dari 3 jam," papar Alvin.
Awak pesawat menyerupai pramugari 'Garuda Indonesia Vintage Flight Experience' mengenakan seragam Garuda tempo dulu. (Foto: Dok. Garuda Indonesia.)
Ari Askhara menegaskan live music ini gotong royong sejalan dengan kesepakatan Garuda Indonesia dalam menghadirkan 'New Flight Experience'.
Ya, sebelumnya Garuda Indonesia telah menghadirkan sejumlah layanan gres menyerupai menghadirkan sajian terkenal pada in-flight menu yang bekerja sama dengan Hokben, serta memperkenalkan konsep penerbangan 'Vintage Flight' dengan menghadirkan nuansa layanan penerbangan di tahun 70-an.
Tak hanya itu, layanan live music akustik juga telah melalui serangkaian assesment untuk memastikan aspek safety dan security yang tetap terjaga. Apalagi maskapai berkomitmen melaksanakan upaya peningkatan layanan yang sejalan dengan aspek ketaatan regulasi dan safety.
Hmm, bagaimana menurutmu, apakah live music di pesawat akan bikin penerbangan makin menyenangkan atau malah sebaliknya? (AS)