Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengawatan Kontrol Untuk Vfd

VFD sanggup dikontrol secara lokal yang berarti memasang tombol tekan maual, saklar dan potensiometer dibagian depan konverter. Contoh, pengoperasian pengontrolan secara manual, pengontrolan lokal ini dibutuhkan untuk mengoperasikan VFD. 

Pada kebanyakan industri aplikasi, ini tidak dipraktekkan untuk mengontrol VFD dari posisi dimana VFD ditempatkan. VFD biasanya dipasang didalam MCC yang lokasinya di Ruangan Kontrol biasanya bersatu dengan komponen kontrol yang lainnya. 

Pengoperasian Terpisah (Remote) VFD 

VFD menyediakan terminal Remote Control untuk dioperasikan dari lokasi tertentu. VFD menyediakan terminal untuk pengontrolan sebagai berikut : 
  • DI, sebagai remote Start, Stop, Reverse, Jog, dst biasanya diimlementasikan dengan : 
a) Tombol tekan terpisah (remote) pada sistem pengontrolan secara manual.
b) DO proses kontrol pada sistem otomatis. 
  • Status output digital, sebagai indikator Running, Stopped, At Speed, Faulted, dst biasanya diimlementasikan dengan : 
a) Alarm remote dan lampu indikator pada sistem pengontrolan secara manual.
b) DI untuk proses kontrol pada sistem otomatis. 
  • AI, sebagai remote Speed Reference, Torque Reference, dst biasanya diimlementasikan dengan:
a) Remote potensiometer (10 kΩ) pada sistem pengontrolan secara manual. 
b) Output analog, sebagai remote Speed indication, Current Indication, dst dst biasanya diimplementasikan dengan remote display meter (0-10 V) pada sistem pengontrolan secara manual. 
c) AI proses kontrol pada sistem otomatis biasanya memakai 4-20mA sinyal pembawa pada kabel yang diberi perisai. 

Sistem kontrol manual dan otomatis sanggup dioperasikan sangat efektif untuk beberapa tahun dibandingkan dengan jenis sistem kontrol dengan kawat. Keuntungan utama pada sistem ini yaitu : 
  • Semua DI dan DO memerlukan satu kawat tiap fungsi dan dihubungkan bersama. 
  • Semua AI dan AO memerlukan dua kawat tiap fungsi dan dihubungkan dengan perisai. 


Hubungan Pengawatan Sistem Kontrol PLC 

Dengan pengenalan sisten kontrol otomatis, PLC dan sistim kontrol distribusi (DCS), korelasi kontrol pengawatan telah dikembangkan, dengan modul input/output (I/O) mengeliminasi kontrol manual. 

Kompleksitas sistim kontrol telah berkembang dan sejumlah warta dibutuhkan dari  sensor sehingga menambah jumlah penghantar yang dibutuhkan untuk diimplementasikan pada sistim kontrol otomatis. Ini kuat pada pembiayaan dan kompleksitas. 

Beberapa peralatan menjadi terintegrasi kepada sistim kontrol seluruhnya, hal tersebut menimbulkan duduk perkara pada kabel yang komplek. Pengawatan antar-muka antara VFD dan PLC biasanya membutuhkan kira-kira 15 penghantar sebagai berikut :

  • Lima penghantar untuk pengontrolan menyerupai Start, Stop, Enable, Reverse dst. 
  • Empat penghantar untuk status/alarm, menyerupai Running, Faulted, at Speed, dst 
  • Dua atau tiga penghantar untuk kontrol analog, menyerupai Speed set point. 
  • Empat penghantar untuk status analog, menyerupai Speed indication, Current indication. 

Jika terdapat beberapa VFD dalam suatu sistem, jumlah kawat dikalikan dengan jumlah VFD dalam sistim tersebut.


Serial Komunikasi dengan Sistim Kontrol PLC 

Serial komunikasi membantu duduk perkara yang timbul dalam pengkabelan dan instrumen yang komplek dan sistim VFD menjadi terkoneksi bersama, dalam sistim kontrol otomatis dengan kabel minimum.

 VFD sanggup dikontrol secara lokal yang berarti memasang tombol tekan maual Pengawatan Kontrol untuk VFD

Peralatan kontrol digital berbasis-mikroprosessor, kadang kala disebut peralatan Smart‘ semakin banyak dipakai pabrik otomatis moderen dan sistim kontrol proses industri. Informasi kontrol dan status dapat dipindahkan secara serial antara kontrol proses dan VFD yang ditempatkan dilapangan. Pengesetan parameter sanggup diatur secara terpisah dari titik sentral (gambar 11-1).