Hubungan Sumber Daya Dan Persyaratan Pembumian
Persyaratan Hubungan Kabel
Sesuai dengan prakteknya, daya yang disediakan secara normar terhadap VFD dari CB atau MCC. Kelayakan susunannya harus dibentuk untuk menjamin keamanan isolasi pensaklaran dan proteksi hubung singkat pada titik hubungan sumber daya. Proteksi hubung singkat yang dipersyaratkan untuk memproteksi kabel daya terhadap konverter AC dan input penyearah jembatan pada konverter. Konverter menyediakan proteksi ajaran jatuh (down-stream) untuk kabel motor dan motornya sendiri.
Kelayakan keamanan pembumian harus disediakan sesuai dengan peraturan pengawatan dan arahan lokal pada prakteknya. Rangka logam konverter AC dan motor harus dibumikan menyerupai yang ditunjukan pada gambar 9-1, menjaga sentuhan potensial dengan batas aman. Chasis konverter AC ialah peralatan sebagai terminal proteksi pembumian (PE), yang harus dihubungkan dengan keamanan pembumian.
Kabel Sumber Daya
VFD harus dihubungkan ke sumber daya dengan arti bahwa kabel layak untuk batasan arus tertentu VFD.
Konverter AC memerlukan kabel sumber tiga phasa (merah/kuning/hitam) dan penghantar PE (hijau/kuning), yang berarti kabel inti empat dengan penghantar tembaga atau alumunium. Penghantar netral tidak diharapkan dan biasanya tidak dihubungkan pada konverter. Konverter AC ialah sumber harmonik arus yang akan mengalir kembali ke impedansi rendah sistem sumber daya. Harmonik arus ini mengalir kedalam peralatan listrik yang lainnya, yang akan menjadikan bertambahnya kerugian panas dan gangguan.
Peralatan elektronik yang sensitif, menyerupai alat ukur ajaran kemagnitan, thermocouple, dan peralatang yang berbasis mikrokontroler, idealnya harus tidak dihubungkan pada sumber yang sama, dihilangkan melalui filter sumber daya. Tambahannya, gangguan sanggup terpancar dari kabel sumber daya dan gandengan pada rangkaian yang lainnya. Kabel tersebut oleh lantaran itu harus dipasang jauh dari rangkaian kontrol yang sensitif. Kabel sumber daya harus dipasang pada jalan masuk logam atau kabelnya dibalut dengan materi tertentu untuk menghindari pncaran kekuatan elektronika magnetik (emf) terhadap arus harmonik.
Kabel Antara Konverter dan Motor
Kabel dari konverter AC ke motor yang menghubungkan tegangan pada PWM, dengan modulasi frekuensi tinggi. Yang menghasilkan tinggkatan harmonik yang tinggi dari pada kabel sumber daya. Frekuensi harmonik merupakan frekuensi spektrum 100 kHz – 1 MHz. Kabel motor harus lebih baik ada penyekatnya atau ditempatkan dalam jalan masuk logam. Kabel kontrol dan komunikasi harus tidak ditempatkan pada daerah yang tertutup. Tingkatan pancaran emf untuk kabel tinggi, dengan tiga pemisah pada satu inti, diletakan secara horizontal pada kabel utama, daripada penghalang kabel dengan pelindung konsentis.
Ukuran yang direkomendasi untuk kabel antara konverter AC dan motor harus lebih baik sama halnya menyerupai kabel sumber daya. Alasannya ialah : Akan menjadi gampang untuk menambahkan peralatan paralel eksklusif dengan frekuensi konverter. Kapasitas pembebanan dari kabel motor juga mengurangi arus harmonik dan dengan pelengkap kapasitor arus bocor.
Ini harus meyakinkan bahwa konverter AC VSD dilengkapi dengan proteksi hubung singkat dan beban lebih, untuk kabel dan motor. Kabel pembumian terpisah antara konverter dan motor direkomendasi untuk keduanya keamanan dan peredam kebisingan. Penghantar pembumian dari motor harus dihubungkan kembali pada terminal PE konverter dan tidak kembali ke DB. Ini akan menghindari sesuatu sirkulasi arus frekuensi tinggi pada sistem pembumian.
Kabel Sumber Daya
VFD harus dihubungkan ke sumber daya dengan arti bahwa kabel layak untuk batasan arus tertentu VFD.
Konverter AC memerlukan kabel sumber tiga phasa (merah/kuning/hitam) dan penghantar PE (hijau/kuning), yang berarti kabel inti empat dengan penghantar tembaga atau alumunium. Penghantar netral tidak diharapkan dan biasanya tidak dihubungkan pada konverter. Konverter AC ialah sumber harmonik arus yang akan mengalir kembali ke impedansi rendah sistem sumber daya. Harmonik arus ini mengalir kedalam peralatan listrik yang lainnya, yang akan menjadikan bertambahnya kerugian panas dan gangguan.
Peralatan elektronik yang sensitif, menyerupai alat ukur ajaran kemagnitan, thermocouple, dan peralatang yang berbasis mikrokontroler, idealnya harus tidak dihubungkan pada sumber yang sama, dihilangkan melalui filter sumber daya. Tambahannya, gangguan sanggup terpancar dari kabel sumber daya dan gandengan pada rangkaian yang lainnya. Kabel tersebut oleh lantaran itu harus dipasang jauh dari rangkaian kontrol yang sensitif. Kabel sumber daya harus dipasang pada jalan masuk logam atau kabelnya dibalut dengan materi tertentu untuk menghindari pncaran kekuatan elektronika magnetik (emf) terhadap arus harmonik.
Kabel Antara Konverter dan Motor
Kabel dari konverter AC ke motor yang menghubungkan tegangan pada PWM, dengan modulasi frekuensi tinggi. Yang menghasilkan tinggkatan harmonik yang tinggi dari pada kabel sumber daya. Frekuensi harmonik merupakan frekuensi spektrum 100 kHz – 1 MHz. Kabel motor harus lebih baik ada penyekatnya atau ditempatkan dalam jalan masuk logam. Kabel kontrol dan komunikasi harus tidak ditempatkan pada daerah yang tertutup. Tingkatan pancaran emf untuk kabel tinggi, dengan tiga pemisah pada satu inti, diletakan secara horizontal pada kabel utama, daripada penghalang kabel dengan pelindung konsentis.
Ukuran yang direkomendasi untuk kabel antara konverter AC dan motor harus lebih baik sama halnya menyerupai kabel sumber daya. Alasannya ialah : Akan menjadi gampang untuk menambahkan peralatan paralel eksklusif dengan frekuensi konverter. Kapasitas pembebanan dari kabel motor juga mengurangi arus harmonik dan dengan pelengkap kapasitor arus bocor.
Ini harus meyakinkan bahwa konverter AC VSD dilengkapi dengan proteksi hubung singkat dan beban lebih, untuk kabel dan motor. Kabel pembumian terpisah antara konverter dan motor direkomendasi untuk keduanya keamanan dan peredam kebisingan. Penghantar pembumian dari motor harus dihubungkan kembali pada terminal PE konverter dan tidak kembali ke DB. Ini akan menghindari sesuatu sirkulasi arus frekuensi tinggi pada sistem pembumian.
Kabel Kontrol
Kabel kontrol harus sesuai dengan ketentuan lokal yang normal. Kabel kontrol tersebut harus mempunyai luas penampang lebih dari 0,5 mm2 untuk alasan terjadinya tegangan jatuh. Kabel kontrol dan komunikasi, dihubungkan ke konverter harus ada perlindungnya sebagai proteksi. Pelindungnya harus dibumikan pada salah satu ujungnya, pada titik terpisah dari konverter. Perlidungan pembumian terhadap terminal PE pengendali harus dihindari alasannya konverter ialah sumber interfensi besar. Perlindungan harus layak dibumikan pada ujung peralatan.
Perlindungan kabel merupakan proteksi yang baik dari interfensi gandengan. Kabel kontrol harus layak diinstal secara terpisah dengan penyangga kabel atau jalan masuk kabel dan jauh dari kabel daya kalau memungkinkan. Jika kabel kontrol diinstal pada penyangga kabel yang sama dengan kabel daya, pemisahan harus dilakukan sejauh mungkin, dengan jarak minimum kira-kira 300 mm. Pemasangan secara paralel dengan jarak yang sama pada pengangga kabel harus dihindari.
Persyaratan Pembumian
Kabel kontrol harus sesuai dengan ketentuan lokal yang normal. Kabel kontrol tersebut harus mempunyai luas penampang lebih dari 0,5 mm2 untuk alasan terjadinya tegangan jatuh. Kabel kontrol dan komunikasi, dihubungkan ke konverter harus ada perlindungnya sebagai proteksi. Pelindungnya harus dibumikan pada salah satu ujungnya, pada titik terpisah dari konverter. Perlidungan pembumian terhadap terminal PE pengendali harus dihindari alasannya konverter ialah sumber interfensi besar. Perlindungan harus layak dibumikan pada ujung peralatan.
Perlindungan kabel merupakan proteksi yang baik dari interfensi gandengan. Kabel kontrol harus layak diinstal secara terpisah dengan penyangga kabel atau jalan masuk kabel dan jauh dari kabel daya kalau memungkinkan. Jika kabel kontrol diinstal pada penyangga kabel yang sama dengan kabel daya, pemisahan harus dilakukan sejauh mungkin, dengan jarak minimum kira-kira 300 mm. Pemasangan secara paralel dengan jarak yang sama pada pengangga kabel harus dihindari.
Persyaratan Pembumian
Telah diutarakan sebelumnya, keduanya konverter AC dan motor harus memperlihatkan keamanan pembumian berdasarkan persyaratan standar setempat. Tujuan utama dari pembumian ini ialah untuk menghindari tegangan yang berbahaya, pada bab logam yang terbuka, dikala terjadi kondisi kesalahan.
Bila perancangan dan penginstalasian hubungan pembumian tersebut, memenuhi persyaratan untuk memperkecil induksi elektromagnetik harus direalisasikan, dengan cara yang sama menghubungkan pembumian. Hubungan pembumian utama pada konverter AC biasanya disusun menyerupai yang ditunjukan pada gambar 9-2.
Terminal PE pada konverter harus dihubungkan kembali pada sistem pembumian, biasanya ditempatkan pada DB. Hubungan ini harus mempunyai impedansi yang rendah untuk dikembalikan ke bumi.
Kesalahan Dasar pada Kabel
Berdasarkan beberapa kesalahan dasar pada kabel yang terjadi bila mengintal VFD :
- Penghantar pembumian dari konverter AC dipasang pada jalan masuk atau penyangga kabel yang sama dengan kabel yang lainnya, menyerupai kabel kontrol dan daya untuk peralatan yang lainnya. Arus harmonik sanggup bergandengan pada rangkaian yang sensitif. Idealnya kabel instrumen harus dipasang terpisah pada jalan masuk logam atau pipa baja.
- Pemasangan kabel motor tanpa perlindungan, selanjutnya kabel sumber, kabel konverter AC atau daya untuk peralatan yang lainnya. Arus harmonik frekuensi tinggi sanggup bergandengan pada kabel daya, yang sanggup menghantarkan pada peralatan elektronik yang sensitif. Kabel yang lainnya harus dipisahkan dari kabel motor atau kabel daya konverter dengan jarak minimum 300 mm.
- Kabel antara konverter AC dengan motor dilarang terlalu panjang melebihi 100m. Kasusnya kalau kabel yang dipakai terlalu panjang, motor membutuhkan filter untuk mengurangi arus bocor. Alternatif lain, sanggup mengurangi pensaklaran frekuensi.