Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Struktur Sebuah Sistem

Timbangan dapur elektronik merupakan tumpuan sebuah sistem sederhana. 

 Timbangan dapur elektronik merupakan tumpuan sebuah sistem sederhana Struktur Sebuah Sistem

Alat yang terdiri dari: 
  • Sebuah sensor gaya. 
  • Sebuah mikrokontroler untuk mendapatkan sinyal dari sensor dan menghasilkan sinyal-sinyal yang akan dikirimkan ke tampilan. 
  • Sebuah tampilan. Berikut ini ialah diagram sistem untuk timbangan di atas: 

Sistem ini mempunyai tiga bagian, sebagaimana layaknya sistem-sistem yang ditampilkan pada halaman pembahasan sebelumnya. Dalam diagram di atas, kita menemani bagian-bagian sistem sebagai sensor gaya, mikrokontroler dan tampilan. Kita sanggup memahami sistem ini tanpa harus mengetahui apa pun mengenai sensor gaya, mikrokontroler atau tampilan. Kita mengetahui apa fungsi tiap-tiap bagian, meskipun kita tidak mengetahui bagaimana cra kerjanya. Hal ini akan diuraikan pada bab selanjutnya di dalam buku ini. 

Diagram di atas juga mencantumkan nama-nama untuk ketiga bab sistem dalam konteks yang lebih umum: input, pemrosesan, dan output. Kita sanggup memakai nama-nama ini pada banyak sekali sistem lainnya. LDR memperlihatkan input, saklar transistor melaksanakan pemrosesan (atau pengolahan), dan lampu mengindikasikan output yang dihasilkan. 

Ingatlah bahwa bawah umur panah yang ada di dalam diagram sistem tidak mempresentasikan kawat-kawat yang membawa arus listrik. Akan tetapi, symbol-simbol ini mempresentasikan sebuah pedoman isu di dalam sistem. Pada tiap tahapan dalam sistem timbangan di atas, isu direpresentasikan oleh gaya, tegangan atau arus, dan akhirnya, pada tahapan output, oleh angka-angka yang muncul pada tampilan. 

Pintu-pintu geser otomatis yang ada di pusat-pusat pertokoan besar (mal, misalnya) bekerja membuka dan menutup dengan digerakkan oleh sebuah sistem yang mempunyai struktur yang sama.


Diagram sistem untuk pelopor pintu di atas adalah: 

Sebagaimana pada sistem sebelumnya, terdapat sebuah pedoman isu di dalam sistem. Untuk kasus sistem pelopor pintu ini, isu tersebut  adalah  ‘orang  A  datang  mendekati  pintu’.  Sensor akan mendeteksi pola-pola gelombang mikro yang terpantul dan menerimanya sebagai representasi dari isu di atas. Informasi ini kemudian dikonvensikan menjadi sinyal-sinyal listrik. Akhirnya, sistem memperlihatkan balasan terhadap isu tersebut dengan mengaktifkan motor pelopor pintu. 

Struktur sistem yang lebih kompleks diterapkan pada proses pembayaran barang di sebuah pasar swalayan. 


Sistem ini mempunyai empat buah input: sebuah kafe code scanner (1), sebuah keyboard yang dipakai oleh kasir(2), sebuah timbangan elektronik untuk menimbang sayur-mayur yang dibeli pelanggan(3), dan sebuah input dari komputer induk toko yang menyimpan data harga dari barang-barang yang dijual. 

Sistem pembayaran ini mempunyai empat buah output: sebuah layar tampilan untuk pelanggan, sebuah printer untuk mencetak bukti pembelian barang, dan sebuah output ke komputer induk toko untuk memperbarui data persediaan barang. Sebuah komputer kecil berperan sebagai jantung dari sistem ini, dan berfungsi untuk megolah isu yang diberikan oleh titik-titik input dan mengirimkan hasil pengolahan isu ini ke titik-titik output.


Foto di atas memperlihatkan sebuah mesin anjungan tunai berdikari (Automatic Teller Machine/ATM). Mesin ini, sebagai sebuah sistem, mempunyai dua buah input: sebuah pembaca kartu (1) dan sebuah keypad berukuran kecil (2). Sistem ni mempunyai tiga buah output: sebuah layar tampilan (3), sebuah alat pencetak tanda terima (4), dan sebuah banknote counter (5). Sistem mempunyai sebuah modem yang menghubungkannya, melalui terusan telepon, ke salah satu kantor dari bank yang bersangkutan. Pemrosesan input menjadi output dilaksanakan oleh komputer yang ada di dalam mesin ini. ATM mempunyai kemampuan untuk menyediakan kepada anda uang tunai yang ditarik dari rekening bank mana pun di seluruh dunia.