Hebat, Ilmuan Ui Temukan Penyebeba Gigi Gingsul
Ilustrasi |
Riset disertasi yang ditulis Evy Eida Vitria berjudul "Analisis Genotip Gen Muscle Segment Homebox 1, Paired 9, dan Fenotip Diskrepansi Maksila Terhadap Terjadinya Impaksi Gigi Kaninus Rahang Atas" itu mengungkap gen khusus yang bertanggungjawab atas gigi gingsul.
"Orang awam biasanya melihat gigi gingsul ini biasa. Padahal itu dapat mempunyai efek pada pertumbuhan rahang gigi seseorang, apalagi jikalau ginsulnya dicabut. Itu bermasalah sekali, menjadikan lengkung rahangnya berubah, gigitannya berubah, dan sendi ototnya berubah," ujar Evy Eida, ketika mempertahankan disertasinya di Kampus UI Salemba, pekan lalu.
Melansir Tempo.co, secara garis besar, riset Evy Eida membahas mengenai gen yang menjadikan problem impaksi gigi kaninus rahang atas atau gigi taring yang terpendam.
Masyarakat lebih mengenalnya dengan istilah gigi gingsul. Menurut dia, penyebab dari impaksi gigi rahang atas atau gigi gingsul tersebut bermacam-macam, antara lain faktor genetik, faktor lokal, dan faktor gizi.
Namun, faktor genetik diduga menjadi faktor utama yang menghipnotis terjadinya impaksi gigi kaninus rahang atas.
"Gen Muscle Segment Homeobox 1(Msx1) dan Paired 9 (Pax9) diduga menjadi penyebab dari gigi taring yang terpendam," ujar Evy Eida.
Dia menganalisis memakai metode sekuensing DNA dan bioinformatika. Hasilnya, hanya gen Pax9 yang menjadikan terjadinya gingsul. Gen Pax9 tersebut mempunyai hubungan dengan panjang lengkung gigi, panjang diagonal lengkung gigi, dan lebar lengkung rahang. "Sedangkan Gen Msx1 tidak terindetifikasi menjadikan impaksi gigi kaninus rahang atas," ujarnya.
Seseorang yang mempunyai gen Pax9, tutur Evy, mempunyai risiko 53 kali lebih besar mengalami gigi gingsul ketimbang orang yang tidak mempunyai gen Pax9. Serta seseorang yang mempunyai panjang diagonal kurang dari 26mm mempunyai risiko 14,9 kali lebih besar untuk terjadi impaksi gigi kaninus rahang atas daripada seseorang yang mempunyai panjang diagonal lebih dari 26mm. (AS)