Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Qc Seven Tools

Apa itu QC 7 Tools ?

Pengertian QC 7 Tools

QC 7 Tools yaitu suatu alat yang dipakai di dalam metode Quality System atau pengendalian kualitas yang berkaitan dengan ilmu statistik.
Ada pula yang mengartikan dengan :
QC 7 Tools yaitu kombinasi dari banyak sekali metode di dalam Teknik pengambilan keputusan, langkah-langkah pengambilan keputusan ini dibagi menjadi 4 langkah berikut :
  1. pengumpulan data
  2. menemukan masalah
  3. analisa berdasarkan data
  4. pengambilan keputusan.

Sinonim :
QC 7 Tools juga seringkali disebut sebagai 7 QC Tools, penggunaan istilah ini tergantung oleh komunitas atau institusi atau trainer yang akan menggunakannya. Namun maksud dan tujuannya sama, yaitu menjelaskan penggunaan tujuh alat bantu kualitas tersebut.


Fungsi QC 7 Tools :

QC 7 Tools biasanya dipergunakan pada kegiatan yang berafiliasi dengan pengendalian mutu dan berfungsi sebagai dasar untuk kegiatan perbaikan mutu.
Dengan mempelajari QC 7 Tools menyerupai ini kita akan bisa meningkatkan kemampuan menganalisa yang pada akhirnya akan bisa diterapkan di dalam lingkungan kerja.


Persiapan mencar ilmu QC 7 Tools

QC 7 Tools yang dipakai pada pengendalian mutu yaitu cara yang sempurna guna atau efektif untuk merumuskan data-data.
Sebelum mempelajari QC 7 Tools lebih lanjut, sebaiknya kita mempelajari dan memahami terlebih dahulu apa itu data?

Pengertian Data
Data yaitu sekumpulan informasi yang bisa diolah, dan pengambilan data yang sesuai ini bisa menjadi dasar di dalam pengambilan keputusan.

Cara mengambil data
Karena data memperlihatkan informasi penting pada kondisi populasi,ada kemungkinan salah pengendalian bisa dihubungkan lantaran kesalahan data jadi pengambilan data dengan benar penting sekali.


Berikut ada 4 hal yang perlu diperhatikan di dalam pengambilan data:

  1. Tujuan Pengambilan Data
Hal yang harus dilakukan pertama kali yaitu memilih terlebih dahulu apa tujuan pengambilan data. Apakah data yang diambil akan dipakai untuk memahami kondisi atau situasi? apakah untuk tujuan analisa? apakah untuk fungsi pengendalian? apakah untuk tujuan pemeriksaan? apakah untuk dokumentasi? Pilih satu atau beberapa metode sesuai dengan tema analisa data yang akan dilakukan.
-          Untuk membantu memahami situasi sebenarnya;
Memeriksa dispersi ukuran obyek (komponen dsb) untuk menguji persentase komponen rusak/cacat yang ada pada populasi.
-          Untuk Analisa;
Dikumpulkan dengan mengamati hasil yang kemudian dan melaksanakan pengujian lagi,misalnya menguji kekerabatan sebuah cacat penyebabnya.
-          Data untuk pengendalian proses;
Untuk memilih proses terkendali / tidak , analisa memakai peta kendali (control chart)
-          Data Pengaturan;
Sebagai pola , dasar untuk mengambil tindakan. (contoh: std suhu 120oC)
-          Data penerimaan / penolakan;
Untuk menyetujui/menolak objek (komponen/produk/parameter proses) setelah pemeriksaan, ada 2 metode : investigasi total & dengan sampel

  1. Cara Pengambilan Data
Kemudian, tentukan cara atau metode pengambilan datanya. Tentukan siapa yang akan melaksanakan pengambilan atau pengukuran data? kapan akan dilakukan? dimana tempat pengambilan data? bagaimana cara pengambilan data? serta teknik apa yang akan digunakan?
Langkah ini biasa disebut dengan 5W1H (lima W satu H), abreviasi dari istilah “Why, Where, When, Who, What, How” yang berarti : Mengapa, Dimana Kapan, Siapa, Apa, Bagaimana.

  1. Cara Pencatatan Data
Menyiapkan kertas catatan sebelumnya semoga mencatat secara terang dan semudah mungkin.

  1. Mencatat kondisi ketika Pengukuran atau Pengambilan Data
Yang terakhir yaitu melaksanakan pencatatan kondisi pada ketika pengukuran atau pengambilan data, baik mengenai bagaimana cara pengambilan sampel maupun bagaimana kondisi dari alat ukur yang digunakan.



Mengenal Tipe Data

Ada 2 tipe data yang harus dikenali yaitu :
  1. Data Continuous
Data continuous berupa nilai ukur, yaitu nilai yang berubah secara terus menerus. Seperti : panjang, berat, suhu, waktu, ketebalan.
Berikut yaitu contoh penggunaan data continuous :
-          Ketebalan jendela adalah 15 cm
-          Suhu ruangan di didalam pabrik adalah 32O C
-          Berat satu set televisi layar datar adalah 1 Kg
-          Waktu yang dibutuhkan untuk memasak roti adalah 3 jam

  1. Data Discrete
Data discrete berupa nilai hitung, yaitu nilai yang berubah secara tidak terus menerus dan yang diperoleh dari perhitungan angka.
Seperti :
-          Jumlah produk rusak, presentase kerusakan, pola : kerusakan  10 dari 1000 (1%)
-          Jumlah kejadian kecelakaan, pola : 10 kali
-          Jumlah gesekan di permukaan lemari es, pola : 7 goresan
-          Dari keluaran produksi hari ini ternyata ditemukan NG sebanyak 1 pcs dari 100 pcs.


Jenis-jenis QC 7 Tools

QC 7 Tools terdiri dari 7 buah tool atau alat sebagaimana berikut :
  1. Check Sheet (Lembar Pemeriksaan)
  2. Cause & Effect Diagram (Diagram Sebab Akibat)
  3. Pareto Chart
  4. Histogram
  5. Graph (Grafik)
  6. Scatter Diagram (Diagram Penyebaran)
  7. Control Chart (Grafik Kendali)


Selanjutnya akan dibahas lebih jauh mengenai jenis-jenis QC 7 Tools :

  1. Check Sheet (Lembar Pemeriksaan)

Check Sheet biasanya berupa tabel dari MS Excel yang dibentuk format baku nya sebelum dipakai untuk melaksanakan investigasi atau pekerjaan, fungsinya untuk mempermudah pencatatan, pengumpulan atau memperjelas investigasi data-data. Tabel tersebut dibentuk berdasar item penting yang dicari datanya.

Jenis-jenis Check Sheet :
-          Check Sheet untuk mencatat: biasanya berupa format tabel untuk diisi data-data dan berisi tanda atau lambang secara sederhana menyerupai check list.
Contoh  :

-          Check Sheet untuk pemeriksaan: biasanya berisi format yang dipakai untuk memilih investigasi dan meyakinkan hasil pekerjaan sebelumnya, dengan cara memeriksanya satu persatu berdasarkan format tersebut. Fungsinya untuk mencegah terjadinya kesalahan kerja dengan cara investigasi ulang memakai tool cheksheet pemeriksaan.

Contoh Check Sheet untuk mencatat :



Contoh Check Sheet untuk pemeriksaan:



Fungsi penggunaan Check Sheet
§  Pemeriksaan distribusi proses produksi
§  Pemeriksaan item cacat
§  Pemeriksaan lokasi cacat
§  Pemeriksaan penyebab cacat
§  Pemeriksaan konfirmasi pemeriksaan

Ketentuan mengenai Check Sheet
Ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi oleh checksheet yaitu :
-          Check Sheet yaitu lembaran pengumpulan data
-          Data Sheet yaitu Lembar penyajian data
-          Check Sheet harus memuat distribusi waktu atau tempat dari sumber data
-          Check Sheet harus menggambarkan acara proses pengumpulan data


  1. Cause & Effect Diagram (Diagram Sebab-Akibat)

Cause & Effect Diagram yaitu sebuah gambar yang memperlihatkan sekilas wacana kekerabatan antara suatu hasil (akibat) dengan banyak penyebab yang bisa mempengaruhi hasil tersebut (sebab).
Atau bisa dikatakan yaitu diagram yang memperlihatkan:
§  Faktor-faktor yang berpengaruh
§  Sebab-sebab dari suatu masalah

Diagram ini berbentuk menyerupai dengan gambar sebuah tulang ikan, sehingga disebut juga dengan nama “Diagram Tulang Ikan” atau Fish Bone Chart”. Diagram ini ditemukan oleh hebat dari Jepang yang berjulukan Ishikawa, sehingga ada pula yang menamakannya dengan “Ishikawa Diagram”.





Berikut klarifikasi terkait Diagram Sebab Akibat diatas  :

q  Akibat (Karakteristik, Hasil)
Lokasinya pada gambar yaitu di pecahan sebelah kanan dari Diagram atau Output, yaitu pada pecahan kepala “Ikan”.
Bagian “akibat” biasanya berupa hasil dari suatu pekerjaan, baik itu problem terhadap hasil kerja ataupun lantaran ada suatu perubahan (inovasi atau improvement).
            Misalnya : rasio kerusakan produk, tingkat kepuasan pelanggan.

q  Sebab (Alasan, Faktor)
Bagian “sebab” yaitu banyak sekali penyebab yang kemungkinan kuat terhadap hasil kerja.
Lokasinya pada gambar yaitu di pecahan sebelah kiri, penyebab umumnya dibagi ke dalam beberapa faktor, yaitu :
-          Man : efek yang berasal dari pekerja (manusia), contohnya : lupa, terlambat, ngantuk. Hal-hal tersebut bisa mempengaruhi turunnya tingkat output atau hasil yang akan diperoleh.
-          Method : metode yang dipakai untuk melaksanakan pekerjaan tersebut, contohnya : metode gres yang dipakai menimbulkan hasil yang berbeda.
-          Material : material apa saja yang dipakai yang kemungkinan bisa mempengaruhi akibat. Misalnya : material dari perusahaan A diganti dengan material dari perusahaan B mengakibatkan peningkatan hasil yang signifikan atau menghasilkan kualitas yang jauh berbeda.
-          Machine : mesin apa yang digunakan. Misalnya : mesin A menghasilkan gagal produk yang lebih banyak dibandingkan mesin B, ternyata setelah dilakukan analisa bahwa pada mesin A kurang dilakukan tindakan perawatan yang sesuai.
-          Environment : penyebab dari luar yang secara eksklusif atau tidak eksklusif bisa mempengaruhi pekerjaan. Misalnya : kelembaban yang tinggi bisa mempengaruhi daya tahan suatu produk.


Tahapan Pembuatan Cause-Effect Diagram :

  1. Tentukan karakteristik atau hal khusus yang akan dibahas secara spesifik, contohnya : lot produk, mutu, keamanan produk.
  2. Isi abjad mutu di kotak sebelah kanan
  3. Buat Cabang-cabang untuk kelompok faktor yang paling kuat pada 4 karakteristik atau 4M : Man, Machine, Methode, Material.
  1. Buat cabang-cabang kecil dan tuliskan faktor penyebab yang lebih kecil
  1. Periksalah apakah ada faktor yang tidak terbahas
  2. Pilih faktor yang kuat besar pada karakteristik mutu secara eksklusif kemudian berikan tanda khusus.
- Dipilih semua anggota berdasarkan pengalaman dan teknik
- Pilih kembali bisa berdasarkan Pareto
  1. Tulis semua keterangan yang diperlukan, menyerupai : judul, nama, bagian, tanggal

Keuntungan memakai Cause-Effect Diagram :

  • Jangkauan penerapan yang luas dan sanggup dipakai oleh siapa saja serta kapan saja.
  • Sebagai alat pengendalian untuk melaksanakan tindakan yang benar sesuai penyebabnya.
  • Sebagai titik awal untuk melaksanakan peningkatan atau menuntaskan masalah
  • Membuat Cause & Effect diagram sama saja dengan belajar



3. Pareto Chart

Pareto Chart yaitu sebuah grafik dengan data isi yang dibagi dan disusun berdasarkan bagiannya dan diurut sesuai dengan besarnya. Grafik ini memperlihatkan di pecahan manakah problem berada dan seberapa tingkat pengaruhnya.

atau bisa diartikan dengan Bahasa yang lebih sederhana lagi :

Pareto Chart yaitu Diagram yang terdiri dari grafik balok dan grafik garis yang menggambarkan perbandingan masing-masing jenis data permasalahan dengan penyebabnya secara keseluruhan.



Fungsi dari Pareto Chart :
  • Menunjukkan problem atau penyebab yang secara umum dikuasai dari suatu fakta
  • Memberikan tampilan informasi secara grafis yang efektif dan gampang dipahami lantaran konsentrasi prioritas terlihat jelas.
  •  Menunjukkan tingkat perbaikan setelah dilakukan tindakan perbaikan pada kawasan yang terbatas (sebelum dan setelah perbaikan).
  •  Memudahkan penelitian hasil serta melihat pencapaiannya sebelum dan setelah pelaksanaan penanggulangan.


Langkah Pembuatan Diagram Pareto

  1. Tentukan pecahan (item) di dalam pengumpulan data
  2. Tentukan periode waktu lebih dahulu,lalu kumpulkan data
  3. Hitung nilai sesuai pecahan (item) data: nilai, nilai akumulasi dan prosentasenya
  1. Gambar diagram dari jumlah data yang terbesar menuju jumlah data yang terkecil
  1. Menggambar grafik kurva yang memperlihatkan akumulasi data
  2. Tarik garis vertikal yang melalui titik jumlah kumulatif 100 %
  3. Tuliskan prosentase kumulatif pada garis vertikal
  4. Tuliskan waktu,pembuat dan tujuan pengumpulan data





4. Histogram

Histogram yaitu Grafik berbentuk batang yang memperlihatkan data yang didapat dari suatu kondisi dan dibagi atas beberapa bagian, serta dibentuk sesuai nilai data yang ada dalam bagiannya.

Contoh grafik histogram :



Dalam suatu proses produksi, tujuannya selalu menciptakan produk yang bermutu baik. Tetapi aktualnya selalu terjadi penyimpangan di dalamnya, meskipun proses pembuatannya memakai peralatan, standar kerja dan materi yang sama.

Didalam Histogram, karakteristik data yang berkualitas biasanya terpusat disekitar nilai tertentu. Jika banyak nilai yang diperoleh jauh dari nilai tertentu tersebut artinya terjadi penyimpangan dari kualitas produk. Dengan Histogram inilah kita sanggup memperlihatkan suatu karakteristik secara efektif dari banyak sekali kumpulan data tersebut.

1)      Penjelasan istilah



2)      Cara membuat
Untuk menciptakan Histogram diharapkan software statistic, misalkan : MINITAB
Detail penggunaan Minitab akan kami jelaskan pada postingan lain khusus membahas Minitab.

3)      Cara membaca Histogram
1.      Bentuk simetris kiri-kanan
Ini yaitu bentuk umum pada ketika proses stabil.
Frekuensi terbanyak di sekitar titik tengah,makin jauh dari tengah semakin sedikit (simetris kiri-kanan)

2.      Bentuk bergerigi
Hal yang perlu diperiksa yaitu bilangan lingkaran yang dikalikan satuan pengukuran ketika memilih lebar kelas, atau apakah petugas/ pemeriksa
yang bermasalah dalam cara membaca skala alat ukur.
Frekuensi berkurangsecara  tidak beraturan (bentuk bergerigi )


3.      Bentuk tidak simetrisi
Distribusi rata-rata miring ke kiri atau kekanan. Frekuensinya tinggi di satu sisi, rendah di sisi lain.  (tidak simetris kiri-kanan)
Secara teoritis ataupun dengan nilai spesifikasi, mustahil melewati batas bawah spesifikasi.
Contoh;
- kemurnian suatu barang mendekati 0%.
- Jumlah kerusakan/cacat produk mendekati “0”.



4.      Bentuk ujung terpotong
Distribusi rata-rata sangat miring ke kiri atau ke kanan (tidak simetris kiri-kanan)
Periksalah bila semua produk berada di luar spesifikasinya atau kesalahan pengukuran /pemeriksaan.



5.      Bentuk Berpuncak Rata
Frekuensi yang termasuk dalam tiap kelas tidak banyak berubah/ berbeda
Muncul bila beberapa distribusi dengan spesifikasi yang berbeda tercampur.



6.      Bentuk Berpuncak Dua
Frekuensi rendahberada di tengah, ada ketinggian di kiri dan kanan.
Muncul bila dua jenis distribusi dengan spesifikasi yang berbeda tercampur; antara dua mesin, dua jenis material, dan lain-lain.



7.      Bentuk Puncak Terpisah
Ada frekuensi yang terpisah di ujung akhir Histogram yang mana simetris kiri dan kanan.
Muncul bila sedikit data tercampur ke dalam distribusi yang berbeda.






5. Graph (Grafik)

Grafik yaitu tool yang tersedia di excel untuk menampilkan data dengan simbol gambar supaya gampang dibaca. Data disusun dan dibentuk grafik semoga perubahan dan besarannya gampang dilihat dan digolongkan sesuai dengan bagiannya.

Tujuan penggunaan Graph :
  • Sebagai dasar pengambilan keputusan yang sesuai kenyataan sebenarnya.
  • Memberi efek visual, lantaran lebih gampang melihat dalam bentuk diagram daripada dalam bentuk angka.
  • Mudah membandingkan diantara data-data.
  • Mudah mengetahui atau memahami data seluruhnya.
  • Bentuknya menimbulkan rasa ketertarikan.
  • Mudah untuk dimengerti dan menarik kesimpulan dengan cara melihat.
  • Mudah untuk membuatnya.
  • Grafik dipakai di dunia internasional lantaran tidak terikat Bahasa tertentu.


Klasifikasi Graph sesuai dengan cara penyampaiannya.

  • Graph batang
Graph yang membandingkan besarnya kuantitas dengan panjang  batang yang disusun dengan lebar tertentu.

  • Graph kurva garis
Graph yang membandingkan perubahan data yang bergerak terhadap waktu dengan kurva garis. Kelebihannya yaitu gampang melihat perubahan  sesuai dengan waktunya.

  • Graph lingkaran
Menggambarkan semuanya dengan lingkaran, dan memberi tanda kawasan pecahan potongan (Pie) sesuai jumlah yang diwakilkan oleh tiap bagian.
Pada awalnya, menciptakan garis secara vertikal dari pusat lingkaran, kemudian disusun berdasarkan arah jarum jam dimulai dari pecahan yang paling besar.
Tetapi, bila ada pecahan “lain-lain”, harus ditempatkan paling akhir.

  • Graph pita
Graph yang dibentuk untuk membantu membandingkan tiap bagian  dengan memakai kawasan empat persegi panjang yang dibagi sesuai dengan perbandingan besarnya.

  • Graph gambar
Graph yang mengungkapkan jumlah angka sesuai nilai gambarnya (panjangnya, jumlahnya, daerahnya), dengan memakai gambar yang serupa dengan barang  sesungguhnya.

6. Scatter Diagram (Gambar Penyebar)

Scatter Diagram memperlihatkan kekerabatan timbal-balik dari data-data yang mempunyai dua sifat yang ditunjukkan dengan penggambaran titik-titik terhadap sumbu X &Y.


Tujuan penggunaan
  • Memeriksa apakah dua jenis data saling berhubungan
  • Bila ada hubungannya, maka kita bisa menilik bagaimana mengatur faktor  tertentu untuk memasukkan suatu nilai karakteristik ke dalam kawasan spesifikasinya.


Dua jenis data yang saling berhubungan

  • Hubungan antara penyebab dengan kesannya (sebab à hasil),
pola : kemurnian materi dasar dan rasio kerusakan produk, keterangan lampu, efisiensi kerja, dan lain-lain.

  • Hubungan antara suatu karakteristik dengan karakteristik lainnya (hasil à hasil),
pola : Daya rentang dan kekerasan bahan, besar rasio tuntutan (claim ratio) dan rasio hasil produk terhadap input (yield ratio).

  • Hubungan antara dua penyebab terhadap suatu karakteristik (sebab à sebab),
pola : Reaksi suhu dan tekanan pada suatu karakteristik produk


Membuat Scatter Diagram

  • Mencatat data yang saling berafiliasi pada sebuah kertas.
Jika jumlah data sedikit, akan sulit untuk memahami kekerabatan keterkaitannya. Maka kumpulkan paling sedikit 30 data.

  • Menggambar sumbu horizontal dan vertikal pada kertas grafik,  berikan tanda skalanya.
Jika karakteristik data ada kekerabatan antara penyebab dengan hasilnya, tulislah penyebab di sumbu horizontal dan hasilnya di sumbu vertikal.

  • Memberi tanda data yang telah didapat dengan titik-titik pada grafik.
Jika data berada pada koordinat yang sama, berilah tanda pada titik satu lingkaran(¤)  atau dua lingkaran(¥)

  • Menulis keterangan penting yang diperlukan
Jumlah datawaktu penelitianpembuatnama proses dan lain-lain.


Cara menciptakan dan memakai Scatter Diagram

  • Walaupun ada hubungannya, masih ada kemungkinan terdapat  faktor lain yang lebih mempunyai kekerabatan keterkaitan.
  • Memeriksa apakah ada sesuatu yang tidak normal.
Bila ada titik yang terpisah jauh, selidikilah penyebabnya. (biasanya, selain kesalahan pengukuran, sanggup juga tercampur data pada kondisi yang berbeda). Tetapi bila penyebabnya tidak diketahui, maka titik tersebut juga harus dimasukkan.
  • Perlu menciptakan data sesuai klasifikasinya.
Walaupun sepertinya tidak saling berafiliasi dari keseluruhan yang diperlihatkan, kemungkinan ada hubungannya sesuai klasifikasinya.
Sebaliknya, walaupun sepertinya tidak saling berafiliasi dari pembagian terstruktur mengenai yang diperlihatkan, kemungkinan ada hubungannya dari keseluruhan yang diperlihatkan.
Atau, dengan cara memberi tanda dengan titik yang berbeda bentuknya atau titik yang berbeda warnanya di dalam satu Scatter Diagram.


7. Control Chart (Grafik Kendali)

Control Chart menjelaskan wacana kondisi data proses dan mendapat informasi yang diperlukan. Grafik ini dibentuk untuk mengendalikan proses secara sempurna guna (efisien) sesuai dengan data-data yang ada.

1)      Mutu dan penyimpangan
Walaupun telah memilih tujuan mutu di dalam proses dan menstandarisasikan proses pembuatan, niscaya masih sanggup terjadi  penyimpangan pada mutu produk jadi.

2)      Pembagian penyimpangan
-          Penyebab yang normal; penyebab yang terjadi pada proses pembuatan yang tidakdapat dihindari oleh lantaran adanya perubahan alamiah atau sesuatu hal yang biasa  terjadi.
-          Penyebab yang tidak normal; penyebab yang tidak alamiah, atau penyebab yang sanggup dihindari.

3)      Struktur Control Chart
pic

4)      Arti secara statistik garis batas kendali
Garis batas kendali yaitu standar kecerdikan dalam membagi penyimpangan oleh lantaran penyebab secara normal atau penyebab yang tidak normal. Garis batas kendali ditempatkan di bawah dan di atas garis tengah.
-          Batas atas kendali dinamakan Upper Control Limit (UCL), dan batas bawah kendali dinamakan Lower Control Limit (LCL).
-          Batas kendali ditentukan sebagai 3 kali standar deviasi dari Garis Tengah (garis batas pengendalian ± 3σ)
-          Kondisi terkendali ; bila titiknya berada di dalam Batas Kendali, meskipun gerakan titik tidak menentu (perubahan secara normal)
-          Kodisi tidak terkendali ; bila titiknya keluar dari garis Batas Kendali (perubahan oleh penyebab yang tidak normal)


5)      Jenis Control Chart
Pembagian sesuai jenis data
tabel


6)      Membuat Control Chart
 (contoh Control Chart  X - R)
-          Mengumpulkan dataDatanya 100 atau lebih bila memungkinkan.
-          Menyusun data berdasarkan waktu.(sesuai tanggalnya )
-          Membagi data dalam beberapa kelompok. (pada umumnya 5 6 sampel per kelompok/grup: beri tanda “k”)
-          Menulis pada lembar data


7)      Pembagian sesuai penggunaan Control Chart
a)      Control Chart untuk menganalisa proses
Digunakan untuk menganalisa problem yang menjadi penyebab terjadinya perubahan pada proses atau untuk mengetahui keadaannya.
Membuat Control Chart disesuaikan terhadap bahan, mesin, proses pembuatan untuk tetapkan keadaan kestabilan proses.
Tahap persiapan menggunakan Control Chart untuk mengendalikan proses.
b)      Control Chart untuk mengendalikan proses
Dilakukan untuk menghindari penyebab yang tidak normal dengan menggunakan Control Chart untuk menganalisa proses dan untuk memilih kembali arah tujuan distribusi mutu/ garis batas kendali yang akan sanggup dicapai dalam proses ini. Digunakan ketika melaksanakan pengendalian.