Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Intervensi Bagi Bakir Balig Cukup Akal Yang Adiksi Terhadap Game Online

Intervensi Bagi Remaja yang Adiksi Terhadap Game Online Intervensi Bagi Remaja yang Adiksi Terhadap Game Online

Adiksi terhadap game sanggup meningkat layaknya adiksi-adiksi lainnya. Remaja yang adiksi terhadap game mungkin memperlihatkan gejala-gejala penarikan diri yang di dalamnya juga terdapat kecemasan, depresi, gampang marah, tangan gemetaran, kegelisahan, ajaran obsesi atau berfantasi terhadap internet. Ketika mereka merasa tidak ada batasan dalam dunia online dan mereka merasa bahwa dalam dunia online tersebut mereka sanggup mencicipi dan bahkan meningkatkan keintiman, maka korelasi di dunia aktual mungkin akan mereka abaikan. Karena mereka menganggap dunia virtual tersebut lebih penting bagi mereka. Dalam ini pun performa akademik mereka akan mengalami penurunan lantaran cenderung mereka abaikan juga. Disinilah tugas orang renta menjadi penting, mereka harus berguru mengenai intervensi efektif yang mendukung, tetapi bukan untuk memperbolehkan sikap adiktif itu sendiri (Young, 2009).

1. Beri Batasan Waktu dalam Bermain Game

Orang renta harus menciptakan peraturan mengenai batasan waktu dalam bermain game secara terang bagi anaknya. Disini mereka sanggup memutuskan seberapa usang anak sanggup memainkan game, dan bukan menurut keputusan yang dibentuk anaknya. Ini merupakan salah satu langkah yang penting, lantaran pada masa pandai balig cukup akal yaitu masa dimana anak bereksperimen dengan kebebasan yang ia miliki. Penggunaan internet yaitu salah satu penentu dalam pertumbuhan anak secara normal. Itu sebabnya meski anak akan memperlihatkan banyak argumentasi mengenai temannya yang memainkan game dalam waktu yang lebih lama, sebagai orang renta hukum sanggup menjadi penekanan. Tujuannya yaitu untuk membantu dan memonitor mereka dalam penggunaan internet atau game itu sendiri.

2. Mengistirahatkan Mata dan Otot yang Lelah

Diantara istirahat sebenarnya, anjurkan anak untuk mengistirahatkan matanya 20 menit sekali semoga matanya tidak tegang. Ketika fokus anak sedang teralihkan pada hal lain untuk beberapa saat, minta mereka untuk berdiri, sedikit berkeliling dan melaksanakan gerakan-gerakan ringan semoga otot mereka meregang. Hal itu pun juga sanggup mengingatkan mereka bahwa terdapat dunia di luar dari monitor yang mereka lihat.

3. Dorong Untuk Memainkan Game Dalam Komputer


Doronglah anak untuk mengganti tipe yang dimainkan. Mintalah mereka untuk mencoba game edukasi yang ada di komputer, dibandingkan game yang konten di dalamnya penuh dengan hal yang sanggup meberikan imbas negatif. Meski game dalam komputer tersebut mungkin kurang menarik, namun hal itu dinilai lebih memperlihatkan manfaat bagi anak.

1. Ubah Sumber Kekuatan Anak

Anak yang adiksi terhadap game akan merasa dirinya penuh dengan kekuatan ketika mereka memainkan game dan sangat jago dalam hal tersebut. Disinilah tugas orang renta diharapkan untuk memperlihatkan bahwa terdapat banyak cara yang positif untuk mencicipi dan menerima kekuatan pada dirinya. Hal tersebut sanggup sangat membantu anak, terutama ketika orang renta memang mempunyai banyak acara interaktif yang sanggup diberikan kepada anak. Sehingga hal tersebut sanggup memperlihatkan kekuatan kepada anak melalui berguru dan berpartisipasi.

2. Mencari/menjalin Koneksi di Sekolah

Apakah anak mengalihkan diri ke game online ketika mereka tidak sanggup menjalani sekolah dengan baik? Atau mereka tidak sanggup menjalani sekolah dengan baik lantaran game online? Hal tersebut masih menjadi pertanyaan besar, manakah yang menjadi menjadi faktor penyebab. Namun, ketika anak tidak sanggup memperlihatkan performa yang baik di sekolah sanggup menyebabkan self-esteem mereka menurun sehingga mereka mengalihkan hal tersebut dengan bermain game untuk mengatasi ke-frustasian mereka. Sehingga sebagai orang renta kita harus bisa mengarahkan anak untuk menemukan hal-hal yang baik yang sanggup dipakai sebagai motivasi bagi anak semoga sanggup menikamati sekolahnya.

3. Melakukan Terapi Keluarga

Untuk melaksanakan terapi pada anak yang adiksi terhadap game, tidak hanya berfokus pada anak itu sendiri. Hal-hal lain termasuk konseling untuk seluruh anggota keluarga, edukasi mengenai adiksi itu sendiri dan taktik untuk menghadapinya pun perlu dilakukan. Salah satu bentuk terapi yang sanggup diaplikasikan yaitu BSFT (Brief Strategic Family Therapy). Terapi ini merupakan intervensi jangka pendek untuk anak usia 6-17 tahun, yang sanggup dipakai untuk menyebarkan sikap anak muda melalui pengurangan persoalan yang dihadapi anak. Terapi ini memakai proses teknis sebagai berikut:

a. Joining : Membuat terapi adonan dengan seluruh anggota keluarga

b. Diagnosis : Mengidentifikasi contoh interaksi yang memungkinkan atau mendorong pada persoalan anak

c. Restructuring : Proses untuk melaksanakan perubahan interaksi dalam keluarga yang bekerjasama dengan persoalan yang dihadapi anak.


Bibliography

Young, K. (2009). Understanding Online Gaming Addiction and Treatment Issues for Adolescents. The American Journal of Family Therapy, 355-372.

 .